PART FOUR

34.4K 1.5K 10
                                    

# Kania POV

Aku baru saja pulang dari kantor dan memutuskan mampir ke bengkel untuk mengambil mobil yang tadi ku perbaiki. Waktu masih menunjukkan pukul 5 sore saat aku sampai di rumah. Keadaan rumah masih sepi dan mbak Mina yang sedang menyiram tanaman tergopoh membukakan gerbang ketika melihatku datang.

"Loh, mana den Adam, Bu?"tanya nya bingung saat tak melihat Adam bersamaku.

"Dia belum pulang?" tanyaku balik dan dijawab dengan gelengan kepala.

"Ya sudah mungkin sebentar lagi. Saya masuk dulu,mbak,"

"Iya, Bu. Saya sudah siapkan makan malam kalo ibu mau makan nanti," Aku menganggukan kepala dan melenggang ke dalam rumah.

Masuk ke kamar dan merebahkan tubuhku di atas ranjang. Rasanya penat di tubuh perlahan menguap. Setelah istirahat sejenak, aku memutuskan untuk mandi.

"Mommy!! Mommy dimana?" seru Adam dari bawah. Aku yang baru selesai dengan rutinitas mandiku segera beranjak keluar kamar dan sedikit berlari menuruni tangga untuk menyambut jagoanku tercinta.

"Mommy disini, sayang! Kamu baru pulang? Dari mana aja?" sambutku sembari memeluknya.

"Iyaa... Tadi om Aratta ajak aku makan di Rumah Pizza, terus abis itu aku anterin Gladys pulang dulu, terus baru dianterin pulang lagi deh sama om," cerita Adam.

"Oya? Terus Adam udah bilang terima kasih belum sama om... Om? Sejak kapan kamu panggil Om?"

"Hehehe, tadi Adam disuruh panggil Om aja katanya. Ayok ke depan,Mom" ajak Adam yang langsung menggeretku ke ruang tamu. Aku terkejut melihat sosok yang tengah duduk sambil fokus ke ponselnya dan langsung mendongak ketika mendengar suara Adam.

"Hai, maaf kelamaan antar Adam. Tadi dia mau ikut anter Gladys dulu, jadi nya agak lama," jelasnya sambil beranjak berdiri. Aku masih mematung. Bingung apa yang akan ku lakukan.

"Mommy kok diem aja sih? Mommy marah ya?" tanya Adam menyadari keheninganku.

"Ah, ya. Terima kasih, maaf sudah merepotkan. Sudah malam, Adam ayo mandi dan tidur," ajakku kemudian sembari mendorong Adam masuk ke dalam.

"Dah,Om. Sampai besok ya," seru Adam sebelum menghilang ke kamarnya.

"Oke! Om pulang dulu ya!"

*************

Aku membuka buka berkas perusahaan M&C Grup yang kemarin baru saja menandatangi kontrak dengan kantor konsultan tempatku bekerja, dan kebetulan aku yang akan menangani mereka selama kontrak 3 tahun kedepan. Dan selama itu pula mau tak mau aku harus bertemu dan berhadapan bahkan berinteraksi dengan Aratta. Hemm,,profesional Kania..batinku.

Tiba-tiba pintu ruanganku terbuka, Shilla masuk dengan menggandeng Adam di belakangnya.

" Adam? Kenapa kamu bisa disini Nak?" tanyaku heran melihat kedatangan Adam yang masih lengkap dengan seragam nya. Adam meringis tanda dia telah melakukan sesuatu yang salah.

" Mom, aku lupa kalo hari ini itu sekolah pulang lebih awal,tapi aku belum kasih tau Mommy, terus kebetulan Om Aratta tadi datang jemput Gladys,jadi aku ikut sekalian deh diantar Om Aratta,dan aku minta diantar kesini" jawabnya polos sambil memakan permen nya.

" Lalu, sekarang dimana..O,,Om Aratta mu itu?"

" Hai,selamat siang...maaf parkir mobilnya penuh,jadi aku harus berjuang untuk parkir.." 

Aku menoleh ke asal suara itu. Suara yang selalu membuat jantungku melompat keluar. Jadi tidak baik mendengar suaranya terlalu sering, bahaya untuk kesehatan jantungku. Tanpa sadar aku mendengus kesal.

" Ka..kamu?kenapa..?''

" Ah,,ya aku tadi menjemput Gladys, dan kulihat Adam sepertinya bingung karena dia lupa menghubungimu kalau hari ini dia pulang lebih awal,,jadi aku mengantar nya sekalian kemari" jelas Aratta panjang lebar. Aku hanya menatapnya sambil menaikkan kedua alis ku. Aratta terlihat salah tingkah dengan reaksiku tadi.

"Kenapa kamu gak minta bu Anna menelepon Mommy, Adam?" tanyaku mengacuhkan penjelasan Aratta.

"Tadi bu Anna gak ada, jadi Adam ikut Om. Daripada Adam di culik orang gimana?" elak Adam dengan wajah ditekuk. Aku memijat pelipisku.

"Gak papa kok,Ka. Lagipula Adam bukan anak yang rewel," bela Aratta. Adam langsung sumringah mendengar ada yang membelanya.

"Tapi tetap saja gak baik kalo kamu main bawa anak orang tanpa ijin!" ketusku.

"Baiklah aku minta maaf kalo gitu. Aku pulang ya, Adam baik-baik ya. Jangan bikin Mommy marah terus,OK?" pamit Aratta sembari mencubit pipi gembil Adam. Adam terkekeh karena perlakuan Aratta.

"Siap,Om! Kapan-kapan kita main lagi ya" Aratta mengangguk antusias mendengar tawaran Adam. Tiba-tiba terdengar suara perut yang cukup keras. Aku terkejut, begitu juga Aratta yang sudah bersiap untuk meninggalkan ruangan ini.

Adam memegang perutnya dan terkekeh antara malu dan geli,"Ah,maaf. Adam lapar, hehehe..."

******

Dan disinilah sekarang mereka berada. Restoran keluarga tak jauh dari kantor Kania. Ada Adam, Kania juga Aratta yang dengan sukarela menawarkan makan siang bersama. Awalnya Kania jelas menolak keras, tapi melihat Adam yang sudah terlihat kelaparan, akhirnya dia mengalah.

Kania belum menyentuh makanannya sama sekali, sedangkan Adam dengan lahap menyuapkan setiap makanan ke dalam mulut kecilnya.

"Kamu nggak makan?" tanya Aratta.

"Belum terlalu lapar," jawab Kania singkat.

"Mommy, makan sayur sama ayam nya aja. Mommy kan alergi udang," ujar Adam dengan makanan penuh di mulutnya.

Aratta terkejut dan menyadari sesuatu, "Ah, aku lupa kalo kamu alergi udang.  Kamu mau pesen apa?" Kania menggeleng.

"Ini sudah cukup. Aku cuma belum lapar kok,"

"Kamu nggak nyaman ada aku?" pertanyaan Aratta mengejutkan Kania. Kania menundukkkan wajahnya dan menggeleng pelan.

"Makan kalo gitu,ya? Please,"

Dengan gerakan perlahan, Kania mulai menyendokkan makanan ke dalam mulutnya. Aratta tersenyum lembut.

Selesai makan siang, Aratta menawarkan diri untuk mengantarkan Kania dan Adam pulang.

"Tidak, terima kasih. Sudah cukup untuk makan siangnya," tolak Kania sambil menggandeng Adam.

"Terima kasih banyak,Om. See you!" seru Adam. Aratta membalas lambaian tangan Adam dan tersenyum. Dalam hati dia merasakan ada sesuatu yang hilang dan kembali ditemukan. Dia tidak akan melepaskan Kania kali ini.


************************************************************************************************************

Maaf banyak yang ku ubah disini ya. Semoga berkenan. ^^

MY BOY AND HIS DADDYWo Geschichten leben. Entdecke jetzt