PART THREE (Re-Post Edit)

40.1K 1.7K 21
                                    



# Kania POV

Aku mempercepat langkahku menuju halte tak jauh dari sekolah Adam. Beberapa kali Adam nyaris tersandung karena berusaha mengimbangi langkahku yang terlalu cepat. Sesampainya di halte, aku langsung menjatuhkan tubuhku di kursi besi yang berjajar disana. Adam menatapku bingung dan perlahan duduk di sampingku. Sekuat tenaga aku menahan air mataku agar tidak tumpah di depan Adam. Aku tidak mau menangis di depannya.

"Mom...kenapa?" Adam menatapku cemas. Bibirnya bergetar menahan tangis.

"Oh sayang, Mommy gak apa-apa kok. Ini kelilipan debu tadi" jawabku sambil memeluknya. Adam menyusupkan wajahnya di dadaku. Nyaris menangis. "Ah, itu taxi nya datang. Ayo pulang,nak" ajakku.

"Adam mau ikut Mommy ke kantor boleh gak?" Aku berfikir sejenak sebelum menjawabnya.

"Sayang, tapi nanti Mommy ada rapat penting dan gak tahu sampai jam berapa. Nanti kalo Adam capek gimana?"

"Adam nanti tunggu Mommy di ruangan aja gak papa. Adam kan bawa book activity,Mom. Jadi Adam janji gak akan ganggu Mommy kok, ya, please..."

"Haa~ baiklah. Ayo"

Sepanjang perjalanan, Adam menceritakan hari pertamanya di sekolah. Dari perkenalannya dengan Gladys sampai pengalaman pertamanya ke toilet sendiri tanpa di tunggu guru nya.

Sesampainya di kantor, Shila langsung menyambut kedatanganku dan Adam lalu menyeretku masuk ke dalam ruanganku.

"Kenapa sih,Shil?"tanyaku heran.

"Udah datang tamunya, dan si klien agak sentimen gitu karena kamu gak dateng-dateng. Jadi sekarang kamu buruan kesana dan biarin Adam sama aku." Aku mengangguk dan bergegas keluar ruangan setelah sebelumnya memberi wejangan singkat pada Adam.

"Adam gak boleh nakal ya,Nak. Keluarin Activity book nya dan nurut sama tante Shila," Adam mengangguk dan mengacungkan jempol mungilnya.

"Nah, Adam tunggu sini dulu ya. Diluar ada teman sebaya kamu sepertinya, siapa tahu kamu bisa main sama dia," ujar Shilla.


Sepeninggal Kania, Adam kembali asyik dengan buku aktivitas nya. Tak lama kemudian Shila masuk bersama seorang gadis kecil seusia Adam yang langsung di sambut gembira oleh Adam.

"Gladys? Kok kamu disini?" tanya Adam dengan mata berbinar begitu melihat Gladys.

"Iya, aku ikut kakak aku. Yang tadi jemput aku itu lho"

"Ooo... kamu mau main sama aku?"tanya Adam yang di sambut anggukan gembira Gladys.

"Main apa sih? Buku kamu banyak banget?"

"Ini buku aktivitas montemonte kata Mommy aku. Ini bisa di hapus lagi loh. Kamu mau coba?"

"Montemonte?"

"Montessori mungkin ya,Dam?"ujar Shila yang diangguki cepat oleh Adam. Shila tertawa.

Dan akhirnya dua bocah itu kembali asyik dengan aktivitasnya dan sesekali bergurau dan tertawa bersama.


# Aratta POV

Wanita itu.. Kania.. Dia masih sama seperti dulu, masih cantik, jutek dan tegas. Dia adalah sahabatku saat SMA. Kami selalu kemana-mana berdua, dari sekedar main sampai mengerjakan tugas. Tapi seiring berjalannya waktu dan kedekatan kami, akhirnya tidak bisa dihindari percikan-percikan perasaan lebih dari sahabat itu muncul. Dan di tahun kedua, kami memutuskan untuk mengubah status sahabat menjadi kekasih. Aku sering membawanya ke rumah untuk mengerjakan tugas atau sekedar nonton film, begitu juga aku kadang yang ke rumah Kania. Bahkan tak jarang kami juga pergi bertiga dengan kakakku, Ardyan. Jarak usia yang tak terlalu jauh membuat kami bertiga cukup dekat saat itu.

MY BOY AND HIS DADDYWhere stories live. Discover now