Tidak lama belpun berbunyi tanda pelajaran mulai. Cika sudah selesai menyalin tugasnya jadi dia bisa tenang untuk saat ini.

~~~~
Istirahat tiba dan anak murid biasanya langsung ke kantin untuk makan. Tapi Ara sedang tidak mood makan, tidak tahu kenapa moodnya lagi buruk sekarang ini. Rico anak kelas 11 Mipa 2 mendatangi Ara untuk mengajak makan.

"Ra makan yuk ke kantin." ajak Rico

" Ga ah gue lagi ga mood makan. Udah sana lo kalo mau makan ajak Cika aja." ujar Ara males-malesan sambil bersiap untuk tidur.

"Yah Ra ogah ah gue berduan ke kantin sama si kadal ini mending gue sama lo saja Ra. Ayuk Ra udah laper gue nih." ujar Cika dengan tangan didepan dada seperti memohon sambil memasang wajah yang merajuk dan sok imut ke Ara untuk ikut ke kantin.

"Tolong ya tuh muka dikondisikan jijik gue liatnya. Gue juga ogah pergi berduaan sama lo yang badan kayak badak. Lagian siapa juga yang ajak lo, gue cuman ajak Ara doang." Cika memasang wajah menahan kesal ke Rico.

"Badak pala lo. Gue ideal tau, makanya punya mata jangan jereng."

"Enak aja, lo bisa ga sih bedain mana badan yang berotot sama lemak semua? Nah kalau lo tuh udah badan kayak badak, pendek, jutek pula. Lengkap deh tuh, makanya sampai sekarang cowok ga ada yang mau sama lo." ujar Rico memberi senyum smirknya, bagi Rico ini adalah salah satu rutinitas yang harus dia lakukan untuk membuat Cika kesal. Karena dia suka melihat wajah Cika kalau marah, ia merasa terhibur dengan ekspresi yang Cika punya.

"Duh kalian berisik banget sih. Tinggal ke kantin doang pake ribut segala. Yaudah yuk ke kantin daripada gue harus dengar ocehan lo berdua." ujar Ara sambil berdiri dari bangku keluar kelas dan menuju ke kantin. Rico dan Cika hanya mengikuti dibelakang Ara.

Mereka duduk disalah satu bangku paling pojok. Bangku ini adalah salah satu tempat favorit bagi mereka. Satu sekolah pun tahu bangku paling pojok adalah bangku yang biasa diduduki oleh Ara, Rico dan Cika.

"Sini gue pesenin, Ra lo mau apa?" ujar Cika

"Gue bakso aja pedes ya gausah pake mie sama minumannya es teh manis." ujar Ara

"Kalau gue samain saja Cik." ujar Rico

"Oh oke tunggu sebentar ya." Lalu Cika mengantri dikerumunan manusia. Ara dan Rico hanya diam untuk sesaat sampai Rico memecahkan kesunyian diantara mereka.

"Ra gue denger dari anak-anak kalau si Galih kelas 11 Ips 2 lagi mau deketin lo." ujar Rico membuka percakapan yang selama ini dia inginkan. Dia sangat penasaran sekali dengan berita tersebut dan dia mau Ara sendiri yang bilang bagaimana hubungan mereka.

"Masa? gue ga denger rumor apa-apa tentang gue. Kalau pun iya si Galih suka sama gue, harusnya dia samperin gue buat ngomong atau ngapain gitu untuk bisa deket sama gue." Bisa dibilang banyak anak cowo yang suka sama Ara dan mereka semua agresif untuk pdkt. Ara sebenarnya paling tidak peduli dengan hal  speerti  ini. Malah ia bersyukur Galih tidak seagresif yang lain, jika  beneran dia suka sama Ara.

"Ga tau gue juga. Anaknya ga gue liat dari tadi." ujar Rico melihat sekitar untuk mencari Galih.

"Biarin aja sih, gue malah bersyukur kalau dia ga ganggu gue. Malas gue berhadapan hal kayak gini." ujar Ara . Akhirnya Cika datang membawa makanan mereka.

"Makanan tiba. Sumpah disana rame banget untuk bapak tukang baksonya kenal gue jadi gue diduluin." ujar Cika sambil bersiap untuk duduk.

"Beneran lo ga apa-apain tuh bapak tukang baksonya? Biasanya kan lo marah-marah kalau antrinya kelamaan." ujar Rico tidak percaya dengan perkataan Cika.

"Ga percayaan amat lo. Gue ga marah-marah ya cuman gue kadang protes dengan pelayanannya yang lama." ujar Cika tidak terima.

"Yaudah deh percaya gue, karena lo sudah mau mesenin makanan gue makasih ya." ujar Rico sambil tersenyum.

"Nah bagus tahu diri lo. Ga usah senyum ke gue, senyuman lo bikin lo tambah jelek tau." ujar Cika cuek dan memulai memakan makanannya. Sedangkan Ara dari tadi hanya tenang mendengarkan keributan yang mereka ciptakan sambil makan.

"Harusnya tuh lo bersyukur. Jarang-jarang gue kasih senyum gue yang menawan ini ke lo." balas Rico memulai makanannya padahal Ara sudah habis setengahnya.

"Udalah lo berdua ribut mulu, ga capek apa." ujar Ara menahan kesal.

"Lagian dia—" ujar Cika kepotong karena Ara sudah bicara duluan.

"Berhenti. Mendingan lo berdua makan karena be sebentar lagi berbunyi." ujar Ara memberikan intruksi dengan tangannya dan menyuruh Cika berhenti bicara. Mereka pun makan dengan tenang.

"Perhatian semuanya maaf mengganggu acara makan kalian semua. Pengumuman bagi siswa yang bernama Araya Dean Cantika harap menuju kelapangan sekarang. Terima kasih." ujar seseorang dari speaker sekolah. Ara bingung apa yang terjadi, dia sebenarnya tidak mau kelapangan sehabis makan tetapi dia penasaran siapa dan tujuannya apa menyuruh ia untuk ke lapangan.

"Ra lo mau kelapangan?" ujar Cika

"Hmm sebenarnya ga mau sih tapi gue penasaran siapa yang manggil gue dan tujuannya tuh apa." ujar Ara bingung

"Jadi lo kelapangan?" ujar Rico

Disamping itu, satu sekolah membicarakan pengumuman tersebut dan mereka segera ke lapangan . Mereka penasaran dengan apa yang akan terjadi kepada Araya Dean Cantika. Salah satu cewek primadona sekolah mereka.








Maaf typo masih bertebaran dan btw ini cerita pertama gue enjoy yah!

Salam V

ELUSIVEWhere stories live. Discover now