Part 1

63 18 1
                                    

Aroma kopi sangat menyeruak ke indra penciuman setiap manusia yang duduk di Coffe Shop. Aroma yang sangat khas dan tajam.

Gadis itu sedang meminum kopi Cappucinonya dipagi ini. Sudah menjadi kebiasaanya harus minum kopi setiap pagi. Dia pun menyeruputnya perlahan sambil menghela napas. Dia duduk dekat jendela dan memadang hujan kearah luar. Ditambah lagi alunan melodi lagu favoritnya saat ini yang terdengar dikupingnya melalui earphone. Dia sangat menyukai suasana di Coffe Shop ini. Membuat dia nyaman dan tinggal berlama-lama disini.

Gadis itu meminum kopinya semakin lama semakin menjadi dikit, dan dia tahu setelah ini harus pergi meninggalkan tempat itu. Yang paling dia sukai selain suasanannya ialah karena tempatnya begitu unik dan buka 24jam. Oleh karena itu, sebelum berangkat sekolah ia harus bangun lebih pagi untuk meminum kopi, kalau ada waktu lebih, biasanya ia hanya duduk seperti sekarang sambil memandang keluar jendela dan memperhatikan keadaan sekitar.

Gadis itu pun melihat jamnya dan pergi berlalu dari tempat itu. Ia pun mengendarai motor matic nya ke sekolah. Perjalanan dari tempat Coffee Shopnya lumayan dekat dari sekolahnya, jadi dia tidak harus mengebut dan menyalip kendaraan lain.

Gadis itu bernama Araya Dean Cantika, biasa dipanggil Ara. Dia memasuki sekolahnya yang bernama SMA CITRA BANGSA. Sekolah nomor satu diwilayahnya itu.

Ara hanya seorang gadis biasa, penampilannya pun biasa tetapi itu menurutnya, tidak bagi teman-teman satu sekolahnya. Menurut mereka, Ara itu cantik dan manis, mempunyai bulu mata lentik, senyum pipit yang sangat dalam dikedua pipi, kulit putih bersih tapi tidak pucat, dan mempunyai tinggi diatas rata-rata cewek. Ara mempunyai badan yang bisa dibilang body goal menurut anak cewek.

Tetapi dengan semua kelebihannya, dia tidak tinggi hati dan tetap supel. Dia memperlakukan teman-temannya dengan sangat baik. Mereka pun suka dengan Ara sebagai teman dan sebagian ingin menjadi pacar Ara.

Ara tiba disekolah, dengan seragam yang sedikit berantakan. Ia menuju kamar mandi untuk merapikannya dan melepas jaket yang ia pakai. Ara menuju ke kelas 11 Mipa 1, kelas yang terkenal kepinteran murid-muridnya disana.

Ara berjalan menuju kelasnya dan disepanjang koridor ia disapa oleh seluruh anak murid baik yang dikenalnya maupun tidak. Yang hanya dibalas senyuman tipis miliknya. Selama perjalanan ke kelasnya, selalu saja ada yang berbisik tentang penampilannya saat ini. Tetapi dia mengabaikan dan terus berjalan menuju kelasnya.

Ara masuk ke kelas dan duduk paling belakang. Tempat belakang adalah tempat yang paling nyaman untuk tidur bagi Ara dan tidak ketahuan oleh guru. Walaupun begitu Ara adalah termasuk murid yang cukup pintar. Oleh karena itu, tidak heran dia masuk rangking tiga besar disekolahnya.

"Ra lo sudah kerjain fisika ga? Gue belom nih ketiduran gue ." ujar Cika tiba-tiba, dengan wajah yang panik bertanya ke Ara dan bergegas untuk mengeluarkan bukunya. Cika salah satu sahabat Ara sekaligus teman sebangkunya. Cika terkenal dengan kejuteknya terhadap cowo, walaupun begitu ia sebenarnya anak yang baik dan periang seperti Ara.

"Bilang aja ga ngerjain, karena semalam nonton drakor sampe pagi." ujar Ara yang sangat tahu kebiasaan sahabatnya yang satu ini. Selalu mementingkan oppa-oppanya daripada pelajaran. Cika hanya menampakkan gigi putihnya yang rapih dan cengiran bodohnya didepan Ara.

"Yaudah cepetan kerjain, lo tau kan Bu Farah gimana kalau ada muridnya yang ga kerjain tugasnya." ujar Ara dengan raut wajah agak kesal. Bukannya pelit untuk memberi tugasnya, tetapi Bu Farah salah satu guru killer yang akan menghukum muridnya dengan menyuruh teman sebangkunya untuk menemani dan Ara tidak mau itu terjadi, ia ingin hari ini paginya tenang. Dengan secepat kilat Cika menyalin tugas Ara sedangkan Ara hanya menenglukupkan kepalanya di atas meja.

ELUSIVEWhere stories live. Discover now