Seperti halnya api hanya akan padam jika disiram oleh air. Seokjin layaknya api yang sedang berkobar, Namjoon lah orang yang telah menyulut api itu karena ambisinya, terpaksa Namjoon harus menjadi air untuk memadamkan api itu. Idenya untuk mengambil hati Seokjin bukanlah hal yang mudah, dia berbeda dengan gadis lainnya. Tantangan tersendiri bagi Namjoon untuk menakhlukkan Seokjin dan merampas hatinya.

My Stubborn Bride

.
.
.

Alunan musik klasik mengalun indah disetiap sudut restoran mewah di hotal berbintang lima. Para pelayan restoran dan pengunjung berlalu lalang menikmati suasana sekaligus hidangan yang sudah dipesan. Meja persegi empat ditata sedemikian rapi beserta hiasan bunga ditengahnya menjadi pemanis dari alat-alat makan yang sudah tersusun sesuai kebutuhan. Mata Seokjin tidak memandang kearah manapun. Menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong tanpa emosi. Dia tidak perduli dengan apa yang ada disekitarnya, sangat berbeda dengan Taehyung yang terlihat lebih menikmati suasana baru. Seokjin hanya ingin bertemu dengan adiknya dan pergi meninggalkan semua ini.

Awal Eunhae merubah penampilannya dia cukup terperangah dengan keindahan pada dirinya sendiri. Jungkook gadis muda yang sangat ramah. Tidak pemaksa, dan memberikan banyak hal soal bagaimana layaknya wanita menjadi terlihat lebih cantik dan mempesona. Bukan Seokjin tidak ramah, hanya kepada Namjoonlah ia tidak mau, atau belum mau menunjukkan sisi manisnya. Seokjin terlalu membenci pria itu.

“Tersenyumlah Seokjin, ibu ku akan segera tiba.” Namjoon duduk dihadapan Seokjin, mencondongkan tubuhnya ke depan membenarkan poni pada rambut Seokjin yang terlihat sedikit berantakkan.

“Apa yang akan kau lakukan padaku?”

“Kau boleh menjawab iya atau tidak jika sudah bertemu dengan ibuku.”

“Joonieeee….!!” Wanita paru baya dengan tampilan modis muncul seperti tamu tidak diundang. Ditemani seorang pengawal dia menenteng beberapa paper Bag dan berjalan dengan anggun, mencium pipi Namjoon dan tersenyum ramah. “Wait…is that you?” ucapnya, begitu pandangan beralih pada seorang gadis yang duduk terdiam. “Namjooooooonnn…kau memang anak ku..! Ya Tuhan God Jess.. So Beautiful.. artis mana yang kau bawa Namjoon?” kebiasaan Nyonya Kim yang terlalu bersemangat jika melihat gadis cantik. Entah kelainan apa yang ada padanya. Terlalu menyukai gadis-gadis cantik.

“Eomma hentikan itu, dia bukan artis.” Namjoon memijit keningnya sendiri melihat kelakukan ibunya.

“Biarkan saja! Kau lihat wajah itu, huuumm… bahkan artis sekelas Kim Tae Hee saja kalah.”

“Eomma jangan terlalu berlebihan.”

“Akh .. kau selalu begitu. Berisik sekali.”

Nyonya Kim mendudukkan diri di sebelah Seokjin, mengambil tangan Seokjin dan mengelusnya lembut. Sedikit kepalanya ia miringkan untuk melihat jelas wajah cantik itu. Seokjin tersenyum tipis.

“Oh astaga…..Tuhan, mimpi apa aku semalam bertemu dengan gadis secantik dirimu. Siapa namamu nak?”

Ada desiran hebat dalam diri Seokjin saat Nyonya Kim memberikan pertanyaan dengan nada yang amat lembut padanya. Hatinya tertegun, sudah lama sekali Seokjin tidak mendapatkan sosok seorang ibu.

“Kim..Kim Seokjin, namaku Kim Seokjin, Nyonya.” Seokjin berucap gugup.

“Boleh aku memelukmu?”

Seokjin terkejut saat mendengar permintaan Nyonya Kim. Kenapa orang tua ini sangat sopan dan ramah, berbeda sekali dengan anaknya yang suka berbuat tanpa izin. Seokjin menganggukkan kepalanya sebagai tanda persetujuan.

My Stubborn BrideDonde viven las historias. Descúbrelo ahora