Disana ada seonggok manusia masih duduk ditempat sambil membereskan barang-barangnya untuk diringkas ke dalam tas.

"Hei, Jimin, kau dijemput atau pulang bersamaku?" teman satu kelasnya bertanya.

Pun yang ditanya mendongak setelah menutup rapat resleting ransel. Menyusul berdiri dan menatap ke arah pintu. "Kalian mampir dulu tidak? Aku tidak mau jadi obat nyamuk!"

"Tidak, aku lelah dan ingin istirahat saja. Lagipula nanti bisa-bisa Mama marah jika aku pulang kemalaman." Kim Taehyung menjawab. Membiarkan pinggulnya dimonopoli oleh sosok manusia lain yang memiliki tubuh lebih kekar darinya. Jeon Jungkook, anak kelas sebelah yang menjabat sebagai kekasihnya.

"Ayo pulang." Jungkook bersuara. Menggiring si manis dengan rangkulan posesif dibahu sempitnya. Membiarkan Jimin, sahabat mereka mengekor layaknya anak itik.

"Eh, itu Yoonggi Hyung 'kan?" Taehyung menyeletuk ketika mereka melintasi lapangan depan untuk ke parkiran.

Jimin mengerutkan kening, sedikit sangsi mendengar pertanyaan Taehyung. Tapi meski begitu dia tetap melongokkan kepala.

"Aku belum lupa jika kau mengatakan kalau dia sibuk." Jungkook ikut nimbrung. Menoleh bergantian pada Jimin dan satu manusia lain yang sedang mereka bicarakan.

"Dia tidak mengatakan dia akan menjemput. Kalian ambil mobil, aku akan menemuinya."

Dua sahabatnya hanya mengangguk sambil lalu. Membiarkan Jimin pergi.

Disana Min Yoongi duduk, di kap mobil dengan gayanya yang angkuh. Wajah datar tanpa ekspresinya tertutup masker hitam yang kontras dengan warna kulitnya yang pucat.

"Kukira Hyung sibuk?" Jimin menyapa tanpa basa-basi setelah berdiri tepat dihadapan kekasihnya. Membiarkan Yoongi meraih satu lengannya agar lebih dekat, lalu membubuhkan kecupan dikening setelah melepas masker.

"Sudah selesai."

"Sengaja menunggu?"

"Tidak juga. Kebetulan lewat, jadi sekalian." katanya dengan wajah super datar, namun afeksi dari sentuhan jari miliknya mampu membuat Jimin sedikit merona.

Min Yoongi, sifatnya memang dingin, tapi sikapnya justru berkabalikan. Khusus pada Park Jimin.

"Kau mau mampir?"

"Eum.. Tidak. Masih ada tugas yang harus kukerjakan."

Yoongi menganggukkan kepala. Meraih jari mungil Jimin untuk dia genggam. Berniat membukakan pintu mobil sebelum suara klakson menginterupsi mereka.

"Halo, Yoongi Hyung!" sapaan riang Taehyung yang duduk disebelah kursi kemudi dibalas anggukan seadanya oleh Yoongi.

"Kami duluan, sampai besok!" Jungkook menambahkan, kemudian berlalu sambil membiarkan Taehyung melambaikan tangan untuk salam perpisahan.

"Ayo."

Jimin mengangguk dan duduk manis di dalam mobil. Dia lelah, jadi jangan salahkan jika dia tertidur nanti.

•﹏•

Jimin melenguh pelan saat mendengar suara pintu mobil tertutup disusul suara pintu terbuka setelahnya. Yoongi sigap mengulurkan tangan dan disambut begitu saja oleh Jimin. Sudah menjadi kebiasaan, Yoongi akan selalu mengantarnya sampai di depan pintu apartemen. Hari ini terlalu hening, sebab si cerewet yang biasanya berisik sedang kelelahan.

Daily LoveOù les histoires vivent. Découvrez maintenant