Y (Bagian 2)

4.7K 500 71
                                    

Mobil Namjoon berhenti tepat di gedung perusahaanya. Mata Taehyung berbinar kala melihat isi dari gedung mewah itu. Tak henti kepalanya berputar melihat sekeliling membiarkan langkah kakinya terus mengikuti kemana Namjoon berjalan. Banyak sekali para karyawan dan staf yang memberi hormat menyapa Namjoon. Sungguh Taehyung benar-benar kagum dengan pebisnis sukses yang masih terbilang muda ini, usianya 25 tahun, tapi isi kepalanya seperti profesor berkepala setengah botak, pintar, dan juga licik. Tampan, kaya, siapa yang tidak mengagumi sosok Namjoon. Tapi jangan lupakan keras kepala dan obsesinya. Dia bisa menjadi monster dengan wajah bak pangeran.

Bersama dengan segerombolan pengawal, Taehyung ikut masuk ke dalam ruangan kerja Namjoon. Sudah ada Yoongi yang sedang asik menidurkan diri di sofa besar nan nyaman itu. Yoongi langsung terbangun begitu menyadari segerombolan orang datang.

“Kau sudah membawanya?” tanya Yoongi. Dia sudah membuka handset yang sedari tadi menggantung ditelinganya. Mendudukan diri, sambil kakinya diletakkan di atas meja. Gaya khas seorang mafia. Namjoon mendudukan diri di kursi kerjanya. Memberi interuksi agar seluruh pengawal untuk meninggalkan ruangan. Menyisahkan Taehyung yang masih berdiri kaku tanpa kata.

“He bocah! Kemari kau.” Yoongi berbicara santai mengajak Taehyung untuk duduk disampingnya. Taehyung menurut dan mendudukan diri di sebelah Yoongi. Yoongi dengan enteng merangkul Taehyung seperti sudah mengenalnya lama. Taehyung hanya melirik lengan Yoongi yang melingkar di pundaknya bingung. Netranya menatap Namjoon, tapi pemuda itu malah sibuk dengan laptopnya. Merasa bingung Taehyung memberanikan diri membuka suara.

“M..,mm maaf. Bisa katakan sesuatu.”

“Oh.. berani buka suara juga ternyata. Cukup bernyali.” Yoongi berucap sambil menepuk-nepuk pundak Taehyung.

Yoongi adalah orang kepercayaan sekaligus sahabat Namjoon. Namjoon mempercayakan Yoongi untuk mengurus bisnis gelap yang mereka kelolah bertiga tanpa sepengetahuan Kim’s Family. Terlalu gila uang. Namjoon, Yoongi dan Hoseok tidak berhenti hanya dengan pundi-pundi uang dari bisnis legal. Ternyata bisnis illegal lebih menguntungkan. Yoongi bos untuk dunia bawah tanah. Lahir dari darah seorang ketua polisi membuat Yoongi bebas melakukan apapun. Sebanding dengan Hoseok yang mendapat mandat menjadi pengacara Kim’s Royalty. Anak kelahiran dari seorang hakim terkenal membuat Hoseok tak dicurigai oleh siapapun. Dunia  ini kejam, kau tidak akan bisa bertahan dengan hati yang terlihat polos. Tidak ada yang bersih. Pemerintah, pengusaha, anggota dewan, aparat dan media palsu. Mereka semua adalah orang-orang dengan akting jauh lebih kompeten ketimbang aktor dan artis profesional.

“Maaf, jika saya tidak ada urusan, bolah saya permisi.” Ucap Taehyung.

Anak ini juga terlihat biasa saja. Tanpa rasa takut. Taehyung sadar kalau Yoongi adalah seorang mafia. Lihat saja kalung berlambang naga yang tergantung di lehernya. Taehyung sempat menelan ludah saat sepintas melihat kalung Yoongi. Dia tahu level Yoongi. Namun Seokjin tidak pernah mengajari adiknya untuk takut. Selama kau tidak bersalah, jangan tundukkan wajahmu. Tidak semua orang yang terlihat kejam benar-benar kejam. Pasti tetap ada sisi norma kemanusiaan dalam dirinya. Hidup dijalanan membuat Taehyung tahu dan mengerti banyak hal. Ditambah didikan keras kakaknya membuat Taehyung selalu berani menghadapi apapun.

“Kau! Bekerjalah dengan ku.”

“APA!”

My Stubborn Bride

.
.
.

Seokjin bingung harus mencari Taehyung kemana. Sudah tiga hari Taehyung tak pulang. Biasanya Taehyung akan memberikan kabar. Namun kali ini tidak. Sungguh dia sangat menghawatirkan adiknya. Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk pada Taehyung. Seokjin tidak akan memaafkan dirinya sendiri.
Sendiri terus memikirkan kemana adiknya pergi. Keadaan rumah sederhana itu terlihat berantakkan. Sudah tiga hari juga Seokjin berkeliling mencari adiknya, tak sempat berberes. Dia terus mencari dan bertanya dengan teman-teman Taehyung namun tidak ada yang tahu keberadaan adiknya. Seokjin sempat melapor ke polisi, namun percuma saja. Tanpa uang mana mau polisi itu membantunya. Membantu pun hanya sekedar akan mengabari. Miskin, tidak punya kuasa apapun. Seokjin sudah terbiasa dengan kehidupan yang pahit ini.

My Stubborn BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang