4.

130 23 3
                                    

Hari demi hari telah berganti tapi Sasuke selalu teringat dengan Hinata yang semakindekat si setan merah yang durjana itu.saat pulang Sasuke pergi kecafe terdekat untuk menghilangkan stres.

"Permisi bisa saya bantu" kata pelayan itu ke Sasuke.

"Saya pesan.....Sakura"terkejut Sasuke melihat gadis didepannya sangat mirip dengan Sakura hanya rambut gadis ini yang berwarna biru dengan hiasan bunga mawar biru di rambutnya.

"Maaf tuan pesan apa?" tanya gadis itu lagi.

"Sakura aku merindukanmu" kata Sasuke memeluk dan membuat gadis itu langsung muka merah merona karena malu.

"Lepaskan" berontak gadis itu.

"Sakura kau masih hidup?" tanya Sasuke.

"Maaf nama saya Konan bukan Sakura" kata Konan.

"Apa?maaf tapi wajah kalian sangat sama" pinta Sasuke.

"Iya,,apa yang bisa saya bantu?" tanya Konan lagi.

"Ekspreso satu" jawab Sasuke memandang intens membuat Konan salah tingkah dipandang Sasuke seperti itu.
.
.
.
Hari demi hari Sasuke makin dekat dengan Konan sampai saat mereka jalan2 akhir minggu disimpangan ia melihat Hinata sedangkan Hinata hanya terkejut melihat Sasuke dengan Sakura yang ia ketahui sudah mati sebulan yang lalu.

"Apakah itu Sakura" guman Hinata sembunyi.

"Tapi Sakura sudah mati dan siapa yang disamping Sasuke?" tanya Hinata kepada dirinya sendiri.

"Wajahnya sangat mirip hanya warna rambutnya yang berbeda" kata Hinata ssdikit mengintip Sasuke dan Konan.

"Aku harus bicara dengan Sasuke besok" tambah Hinata pergi dari sana dan kembali pulang dengan pikiran melayang2 keangkasa raya.
.
.
.
TTTTEEEEEETT

"Sasuke-san bisa bicara?" tanya Hinata didepan Sasuke.

"Boleh" jawab Sasuke mengikuti perginya Hinata.

"Eh,,ada apa ini?" tanya Ino melihat interaksi Sasuke dan Hinata.

"Apa mereka balikan" tebak Ino.

"Mungkin saja" jawab asal Sai dengan senyum palsunya.

Sedangkan ada aura cemburu keluar dari belakang yang ternyata pemiliknya adalah Garra yang sedari tadi cemburu melihat Hinata bicara dengan Sasuke.
.
.
.
"Sasuke-san kau kemarin jalan dengan siapa?" tanya Hinata.

"Emang apa urusanmu atau jangan2 kau cemburu" tebak Sasuke membuat Hinata blusing ria.

"T-tidak aku hanya tanya siapa si rambut biru itu" tanya Hinata menatap Sasuke.

"Ohh..Konan dia sangat mirip dengan Sakura ya walaupun rambutnya berbeda tapi sifatnya sangat sama dengan Sakura dan juga aku merasa Sakura hidup kembali dan berada disampingku-" kata Sasuke sebelum selesai sudah dipotong dengan.

PLLLAKKK tamparan Hinata membuat Sasuke terdiam.

"Kau sungguh kejam Sasuke. Cukup hanya aku saja yang kau sakiti jangan dia.apa kau akan berpacaran dengannya hanya karena ia mirip dengan Sakura... Kau yang sudah mati Sasuke" marah Hinata meledak dan lari meninggalkan Sasuke yang terbengong sedangkan Hinata berlari tak tentu arah dengan air mata telah menetes sedari tadi.

Sedangkan Garra sedari tadi sudah mengguping pembicaraan Sasuke dan Hinata.ia juga langsung menngikuti Hinata pergi.
.
.
.
"Lagi2 kau menangisi orang yang sama Hin" kata Garra membuat Hinata menghentikan tangisannya.

"A-aku tidak m-men-" bantah Hinata dengan gagap tapu dipotong dengan pelukan posesif Garra.

GRREEPP

"Eh" beo Hinata berbunyi.

"Menangislah" kata Garra.

"Lepaskan-" tolak Hinata.

"Menangislah jangan kau pendam sendiri lagi" kata Garra membuat Hinata makin menangis lebih kencang dan akhirnya ia pingsan di dekapan Garra.

Sedangkan Sasuke yang sedari tadi diatas melihat Hinta di peluk Garra membuat hatinya sakit bahkan lebih sakit saat ditinggal Sakura sebulan yang lalu.
.
.
.
"Hei Konan,bagaimana jika kau punya pacar tapi pacarmu suka denganmu karena wajahmu mirip seseorang" kata Sasuke memecahkan keheningan.

"Apa maksudmu Sasuke-kun?" tanya Konan tajam.

"Ya kau tau maksudku" jawab Sasuke.

PLAAK

"aku ngak nyaka kau sangat jahat" tangis Konan terdengar dan lari meninggalkan Sasuke yang terdiam dengan menyentuh pipinya.

"Huh,,,tamparannya lebih sakit dari pada tamparannya Hinata" rintih Sasuke.
.
.
.
"Huh,,," suara Hinata terdengar sstelah tertidur selama satu jam didada Garra.

"Sudah puas tidur didadaku" goda Garra.

"Ehh Garra-kun" kaget Hinata dengan wajah merahnya.

"Sudah ayo kita pulang lagi pula sudah sore,semua murit juga sudah pulang sedari tadi" jelas Garra bangun dari duduk dan sedang merengangkan ototnya.

"Garra-kun" panggil Hinata.

"Hm" guman Hinata masih dengan merengangkan otot pungungnya.

"Soal itu jawabanku iya" kata Hinata berdiri.

"Appa?kau serius?" tanya Garra yang tidak percaya pendengaraannya.

"Iya" jawab Hinata.

GRREEEPP

"Arigato Hinata-chan" kata Garra lembut dengan memeluk Hinata yang masih belum mencerna keadaan.

"Ehh,,,Garra-kun ini masih disekolah lepaskan" betontak Hinata lemah.

"Jadi kalau diluar sekolah boleh" goda Garra membuat wajah dan telinga Hinata sangat merah.

"Jangan mengodaku Garra-kun" cemberut Hinata memukul bahu Garra pelan.

"Hhh kau sangat lucu dengan wajah bak kepiting rebus" tawa Garra meledak melihat Hinata sedangkan Hinata membeku mendengar tawa Garra.

"Ada apa?" tanya Garra melihat Hinata terdiam.

"Kau tertawa Garra-kun" jawab Hinata.

"Iyalah,kau pikir aku gk bisa tertawa" kesal Garra.

"Mungkin saja"jawab Hinata polos.

" kau ini"kesal Garra langsung mengendong dan membawa tubuh Hinata melayang dan berputar.

"Kyya Garra kun turunkan" teriak Hinata takut.

"Minta maaf dulu" suruh Garra yang masih memutarkan tubuh Hinata.

"Baikalah aku minta maaf" teriak Hinata dan sedetik kemudian Garra beralih memeluk tubuh mungil Hinata sedangkan Hinata terbawa suasana ikut memeluk tubuh gagah Garra.
.
.
.
"Arigato Garra-kun, sudah mengantar aku pulang" kata Hinata.

"Iya sekarang itu tugasku sebagai pacarmu" jawab Garra.

"Dan apa aku tidak di beri kiss sebagai ongkirnya" goda Garra menunjuk pipi kanannya.

"Garra-kun mesum" cemberut Hinata.

"Bercanda kok.baiklah aku pilang ya....bye Hinata-chan" pamit Garra dan mulai melajukan mobil ferari merahnya meninggalkan Hinata.

'Semoga ini yang terbaik'pikur Hinata menatap kepergian Garra.

'Dan bisa membuat melupakanmu Sasuke'batin Hinata memegang dadanya sedetik kemudian Hinata tersadar dan berjalan menuju rumahnya.

"Aku pulang" kata Hinata.

"Ciee nechan diantar siapa?"goda Hanabi sedari tadi mengintip kakaknya dari jendela depan.

" urusai"acuh Hinata pergi meninggalkan Hanabi yang masih tersenyum GJnya.













Maaf semuannya autor malah jadi hiatus 😥untuk seminggu yang lalu,saat itu autor sakit🤒 dan banyak tugas😵 jadi tidak sempat membuat ini dan sekarang sudah sshat dan tidak sibuk😫.
Follow dan vote yuk
Salam manis
💗💗💗
Takashi_niya5

Love Or Like (LOL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang