friends with benefits 1

2.3K 319 8
                                    

!!! 18+
harshwords

--

Felix menjerit tertahan, tangannya mencengkram erat selimut. Matanya menutup dengan kencang. Semua titik sensitifnya terjamah oleh Changbin, tak terlewat sedikitpun.

Di atas Felix, ada Changbin yang dengan sedikit brutal menusuk Felix. Peluh memenuhi tubuhnya, menambah kesan seksi.

"ash! bangsat, sakit! ah!"

Changbin suka saat Felix mengeluarkan kata-kata kasar. Membuat kegiatan mereka makin panas.

"Bang, sh! di situ! terus! AHK!"

Changbin entah kenapa sangat bangga kapanpun kejantannya menyentuh sweet spot milik Felix.

Apartment Changbin malam ini terasa begitu panas. Padahal pendingin udara sudah berada di suhu yang cukup rendah.

"Lix, jangan dijepit!" Changbin terus menusuk padahal Felix sudah keluar dua kali. Ia menambahkan sedikit banyak tanda kemerahan di leher hingga dada Felix. Tak lupa tangan kirinya melakukan pekerjaannya pada kepemilikan Felix.

Kegiatan keduanya sudah berjalan dua jam, namun tak ada kata lelah untuk mereka, terutama Changbin.

"Lix, ah! dik-it lagi, setan jangan dijepit! AHK!"

Changbin keluar dengan begitu hebat tak lama Felix menyusul untuk yang ketiga kalinya.

Deru napas keduanya tidak teratur bagai atlet lari yang baru menyelesaikan lomba.

Changbin mencabut miliknya dari Felix. Lalu berbaring tepat di sisi kiri Felix.

"Bang, hah-hah-hah"

"Napas, dulu lix"

"Gue langsung balik ya"

Changbin menoleh, alisnya terangkat. "Kenapa?"

"Kok kenapa?"

"Biasanya nginep?"

Felix bangkit dari posisinya, berjalan dengan sedikit tertatih dalam keadaan telanjang tanpa malu di hadapan Changbin.

"Sekarang ngga dulu deh, Chan kayaknya mulai curiga kenapa gue sering nginep di sini"

Suara decakan bisa Felix dengar. Seolah tak perduli, Felix masuk ke kamar mandi guna membersihkan tubuhnya.

"Putusin si bangsat Lix!"

Felix yang belum sepenuhnya masuk ke dalam kamar mandi, menghentikan langkahnya. Kemudian tersenyum miris.

"Kalo gue putusin Chan, apa lo bisa putusin Jeongin?"

Felix memutar tubuhnya menatap Changbin yang tengah memejamkan mata.

"Ga segampang itu Lix"

"Kenapa ga gampang?"

"Lo ga ngerti" duara Changbin melemah.

"Nah itulah yang harus gue bilang kapanpun lo minta gue buat putusin Chan. Lo ga akan ngerti Bang"

Changbin duduk di kasur. Menatap tajam Felix.

"Tapi dia bangsat lix!"

"Lo yang lebih bangsat bang!" Changbin diam. Ia mendadak gusar lalu mengacak surainya.

"Diem anjing!"

Felix memutarkan bola matanya. Ia Melenggang masuk ke kamar mandi tanpa memperdulikan Changbin.

--

permulaan aja, kayaknya bakal jadi 3 atau 4 chapter. trus bakal gue private. karena bakal banyak adegan adegan uehe.

fags | scb-lflTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang