Part 21

685 117 19
                                    

     Siang itu Tia mengajak Yuki untuk berbelanja ke sebuah Mall, Yuki dan Tia asik berbincang disebuah tempat makan yang berada di salah satu mall itu.

" eh itu kok kaya Al ya " ucap Tia sambil menunjuk ke salah satu meja pojok. Yukipun yang duduk membelakangi spontan melihat apa yang ditunjuk sahabatnya tersebut. Dan alangkah terkejutnya Yuki ketika melihat seseorang yang disebutnya Al. Namun Yuki lebih terkejut ketika melihat seseorang yang duduk dihadapan Al

" Vita... " ucap Yuki bergetar. Vita nampak mengoceh sambil tersenyum sementara Al hanya menatap Vita tanpa ada senyuman sedikitpun. Apa yang sedang mereka bicarakan ? Tanya hati Yuki menatap Al dan Vita yang terhalang oleh beberapa meja. Yuki beranjak dan hampir menghampiri Al dan Vita. Namun dengan cepat Tia menarik tangan Yuki.

" lo mau kemana Kuy ? " tanya Tia

" gue gak bisa ngebiarin Al sama Vita Ti " ucap Yuki

" eeehh tunggu dulu, ini bukan waktu yang tepat Kuy. Al masih sangat emosi terhadap lo, lo harus cari waktu yang tepat, kalo sekarang yang ada lo malah dipermaluin depan Vita " tegas Tia. Yuki berfikir sejenak ada benarnya juga dengan apa yang Tia ucapkan. Yukipun mengurungkan niatnya untuk tetap diam dan mengawasi mereka dari kejauhan. Penglihatan Yuki sudah mulai tidak jelas karena terhalang oleh sesuatu yang bergayut dipelupuk matanya.

" Mengapa rasanya sangat menyakitkan melihat Al duduk berdua dengan Vita. Mengapa gue baru sadar kalo Al merasakan sakit yang sama ketika melihat gue bersama Stefan. Mengapa gue bodoh " Yuki terus menerus merutuki dirinya sendiri di dalam hatinya.

" Kuy... Lo gak apa-apakan ?" tanya Tia memegang tangan Yuki mencoba membuat Yuki tenang. Yuki menyeka air matanya

" Al pasti sangat membenci gue Ti " Yuki mulai sesegukan. Air matanya terus bercucuran dengan deras

" udah dong Kuy, jangan sedih gitu gue jadi pengen ikutan nangis kalo kaya gitu " Tia mengusap pundak Yuki

" gue sangat mencintai Al, gue gak mau kehilangan dia, hanya dia keluarga gue satu-satunya " ucap Yuki terisak

" gue juga keluarga lo Kuy " Tia memeluk Yuki

" Al cowok yang bodoh jika dia menyia-nyiakan lo, di luar sana banyak laki-laki yang merasa sangat beruntung jika mendapatkan lo Kuy " ucap Tia

" gue gak mau laki-laki lain Ti, yang gue mau hanya Al " jawab Yuki. Tiapun terdiam, dia hanya mengusap rambut Yuki.

" sekarang hapus air mata lo, dan jangan sampai Al liat lo nangis apalagi Vita yang liat. Mereka bisa menertawakan lo Kuy " ucap Tia

" kita pergi aja Ti, gue gak bisa liat mereka " ucap Yuki menarik tangan Tia. Tiapun mengangguk dan pergi meninggalkan restoran tersebut.

Ketika keluar Mall tiba-tiba Yuki menabrak seseorang tanpa sengaja

" eh maa...f " ucap Yuki terpotong ketika melihat seseorang dihadapannya yang ia tabrak.

" Heeeyy " ucap Stefan tersenyum lebar

" Stefan " ucap Yuki

" kamu lagi ngapain disini ? " tanya Stefan

" euuhhh aku lagi jalan sama Tia " jawab Yuki

" hay Stef " sapa Tia.

" kalian bawa mobil masing-masing ? " tanya Stefan

" mobil gue di bengkel Stef, tadi gue sama Yuki pake taxi " jawab Tia cekatan

" ooohh, yaudah bareng gue aja, gue juga ini mau pulang ko " ajak Stefan

" aaahh makasih Stef, kita pake Taxi aja " jawab Yuki tak kalah cekatan. Tiba-tiba suara handphone Tia berbunyi

MASA LALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang