Part 17

794 125 9
                                    

" jawab Yuki " ucap Al berharap.

" tapi Al... guekaann.... " jawab Yuki bimbang

" apa Yuki ? Apa yang lo raguin dari gue ? " tanya Al gemas.

" gue gak pantes buat lo Al, gue kotor " isak Yuki menunduk.

" Stop Yuki ! Jangan pernah berkata seperti itu lagi stop " sentak Al kesal. Yuki menatap Al lirih

" lo gak tau rasanya jadi gue Al, lo gak tauu " tangis Yuki.

" lupain semua masa lalu yang bikin lo trauma Yuki, gue sayang sama lo. Liat gue liat " Al menghadapkan mata Yuki agar berpandangan dengan mata Al. Mata Al menatap mata Yuki yang berkaca-kaca lekat.

" gue sayang sama lo, gue bener-bener sayang sama lo. Jangan pernah raguin gue Yuki. Itu bikin gue sakit " ucap Al dengan menatap Yuki tajam. Pandangan Al yang tajam membuat Yuki tertusuk begitu dalam. Yuki tidak bisa mengelak hatinya. Yukipun mengangguk pelan.

" kita menikah sayang " Al menarik Yuki kedalam pelukannya. Yukipun larut dalam pelukan Al yang sangat membuatnya tenang dan nyaman.

                    
                                    . . .

     Siang itu Al menjemput Yuki yang baru selesai photoshoot untuk majalah sampul. Al sudah setia menunggu Yuki. Karena sepulang ini mereka berencana untuk pergi mencari persiapan untuk perlengkapan pernikahan yang tinggal beberapa hari lagi.
Setengah jam berlalu, Yuki masih saja belum keluar. Al mencoba menelpon Yuki tapi nihil tidak diangkat juga. Satu jam berlalu Al mulai gerah dengan janji Yuki yang akan pulang segera. Alpun keluar dari mobil dan berjalan terburu buru menghampiri keberadaan Yuki. Mata coklat Al langsung tertuju pada satu objek yang semenjak tadi ia tunggu. Nampak Yuki yang sedang asik tertawa sumringah sambil bergandengan dengan laki-laki yang kemarin menarik tangan Yuki dan sekarang dengan lancangnya dia menggandeng tangan Yuki. Dan Yuki malah tertawa dengan senangnya dan Al lihat itu diluar kerja. Mereka tidak sedang dalam bekerja. Al yang sejak tadi menunggu dengan gerahnya sementara yang ditunggu malah asik sendiri. Rahang Al mengeras tangannya mengepal kesal. Tanpa ancang-ancang Al menarik Yuki. Seketika Yuki tersentak dan berhenti tertawa melihat Al yang menarik pergelangan tangannya kencang Sangat kencang.

" Al " panggil Yuki kaget

" lo tau kesalahan lo apa ?" tanya Al geram, matanya menatap tajam mata Yuki, seolah pandangan itu menusuk. Semua mata tertuju pada Al dan Yuki. Termasuk Marcell yang ada di sebelah Yuki melihat Yuki diperlakukan seperti itu Marcellpun tidak terima.

" santai broo...jangan kasar sama cewek " ucap Marcell menengahi.

" bukan urusan lo " tegas Al dengan suara dinginnya. Alpun menarik paksa Yuki dan menyeretnya keluar. Semua mata memperhatikan tingkah Al terhadap Yuki. Yuki merasa malu sangat malu. Al melempar Yuki ke dalam mobil kasar. Yuki sudah menahan air mata yang hampir saja keluar semenjak tadi. Al telah mempermalukannya di depan teman-teman kerjanya. Alpun menginjak gas dan melajukan mobilnya di atas 180 KM.

" Al kamu apa-apaansih ? " sentak Yuki kesal sambil memegang pergelangan tangannya yang semenjak tadi terasa ngilu karena di tarik oleh Al

" lo ngapain tadi ? " tanya Al dengan nafas yang turun naik. Yuki tau jelas Al saat ini sedang sangat emosi.

" gue kerja Al, lo tau gue kerjakan. Kenapa gak telfon aja ? " jelas Yuki. Al langsung menginjak rem dengan mendadak membuat Yuki tersentak dan terdengar klakson mobil lainnya dari belakang. Al mendekatkan mukanya ke muka Yuki

" liat handphone lo !!!" ucap Al menekan. Yukipun merogoh tasnya dan mengambil benda pipih tersebut. Betapa kagetnya ketika Yuki melihat 83 panggilan tidak terjawab dari Al. Pantas Al sangat marah Yuki lupa karena belum mematikan mode silence di hpnya tersebut. Yuki melihat ke arah Al.

MASA LALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang