Hyemi mulai kembali bersekolah, setelah kemarin dia absen karena masih harus mendapatkan istirahat. Dia masih memikirkan perkataan Kihyun kemarin yang mengejutkannya, dan juga masih bertanya-tanya tentang post it yang dia temukan di ranjang UKS. Dikantin, ia hanya melamun sementara itu temannya Hana sedang asyik memakan sarapannya.
“Aisssh pikiranku berantakan.”
“Kau kenapa Hyemi?” Hana berhenti sejenak dari aktivitas sarapannya.
“Ah, tidak apa-apa Hana.. Emmm aku ingin bertanya sesuatu?” Hyemi mendekatkan wajahnya pada Hana.
“Apa?”
“Waktu aku pingsan, siapa yang membawaku ke ruang UKS?”
“Ah itu.... Hyungwon yang membawamu ke sana.”
“Chae Hyungwon?!” Hyemi sedikit terkejut
“Yup, saat kau pingsan dialah yang langsung menggendongmu dan membawamu ke UKS. Oh ya, waktu pulang pun aku melihat dia berjalan ke arah UKS.”
Hyemi terkejut, dan mulutnya tak sadar membentuk huruf “O”
“Wae? Apakah terjadi sesuatu?”
“A-aniya!”
~
Jam pelajaran hari ini sudah selesai, Hyungwon mengajak Hyemi pulang bersama, dan Hyemi mengangguk tanda setuju. Hyungwon tersenyum lalu langkahnya mengikuti langkah kecil Hyemi.
“Disini kau tinggal dengan siapa?” Hyungwon memulai percakapan.
“Aku tinggal dengan Bibi dan Pamanku di Arumi Village, Kau?”
“Kebetulan sekali, aku juga tinggal disana.”
“Benarkah?” Ekspresi Hyemi sedikit tidak percaya.
“Iya.. ngomong-ngomong, apa kesehatanmu sudah membaik?”
“Ah, ya.. aku sudah lebih baik sekarang. Terimakasih sudah membawaku ke ruang UKS.”
Hyungwon sedikit terkejut dan menghentikan langkahnya.
“A-a-niya, tidak perlu berterimakasih padaku, lagipula itu sudah menjadi tugasku sebagai KM.”
“Ahhh aku baru tahu kalau KM dikelas adalah kau hehe.”
“Yaaa seperti itulah... Hmm bagaimana kabar orang tuamu?”
“Baik. Sekarang mereka membuka Restoran Ramen di pusat kota Gwangju, suatu saat aku harus mengajakmu kesana.”
“Restoran Ramen? Wah, aku jadi teringat teman SD kita. Kau masih ingat Hoseok?”
“Hoseok? Shin Hoseok? Si penggila ramen itu? Aku masih mengingatnya, kurasa kita harus mengajaknya juga.”
“Nah.. aku setuju.” Hyungwon tertawa dan melanjutkan “Bisa-bisa dia habis 5 mangkuk nanti.”
“Sebentar...” Langkah Hyemi terhenti di sisi sebuah pohon yang rindang
“Wae?”
“Aku ingin menanyakan sesuatu padamu.”
“Apa itu?”
“Apakah kau yang menaruh post it di ranjang UKS untukku?”
“A-a-hhh itu.” Hyungwon menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal, menjawab pertanyaan Hyemi dengan sedikit terbata-bata.
“Benar aku yang menaruhnya.”
“Ohhh jadi itu kau.” Hyemi menunduk dan tak sadar sekarang pipinya berubah menjadi merah, detak jantungnya sedikit tidak beraturan. Sorot mata Hyungwon yang melihat itu refleks mencubit pipi Hyemi.
“Aishhhh kiyeowo... berhenti menjadi memerah seperti itu.” Hyungwon tertawa, Hyemi makin merasa malu. Sementara itu, disisi lain Sohee melihat Hyungwon berjalan pulang dengan Hyemi, iapun mengikuti langkah mereka dengan hati-hati. Mereka berdua terlihat asyik bercakap-cakap dengan sesekali tertawa. Sorot mata Sohee berubah menjadi kebencian, wajahnya berubah menjadi merah padam. Langkah Sohee terhenti, kemudian bersembunyi di balik pohon. “Apa dia sekarang sudah berani merebut Hyungwon dariku? Takkan kubiarkan.” Batin Sohee kesal.
TBC
Bonus pic 😍 Terimakasih sudah membaca!
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.
