BAB: Demi Lovato

10 2 0
                                    

D E M I P O V

Betapa pentingnya makanan bagimu?

Akan banyak jawaban-jawaban yang mungkin akan aku dapatkan dan di antaranya adalah begitu penting. Ketika kita terlahir di dunia ini, hal yang pertama kita lakukan selain bernafas adalah menangis-merengek akan asi yang siap untuk membasahi dahaga di tenggorokkan kecil kita yang sudah berteriak akan kehausan dan perut yang meronta karena kelaparan. Jika ada yang memberi tahu kalian bahwa 'makanan dapat membuat seseorang gila' maka pernyataan yang ia tujukan itu benar. Memang tidak pernah terdengar dan terlihat hal itu terjadi, tetapi juga bukan berarti hal seperti itu tidak ada sama sekali. Banyak orang di luar sana yang rela membunuh seseorang hanya untuk sesuap nasi- untuk memenuhi rasa lapar yang telah berkuasa di dalam raganya dan mencuri akal sehatnya. Layaknya oksigen yang setiap hari kau hirup agar kau bisa terus melangkah di dunia dalam misi suci yaitu melanjutkan hidupmu dan menggapai mimpimu yang fana, maka makanan juga seperti itu, sama pentingnya seperti oksigen.

Ketika kita sedang berbicara tentang makanan maka kita secara tak langsung atau mau tidak mau akan berbicara tentang perbedaan. Kau tak dapat memaksakan seseorang untuk menyukai sebuah makanan, seperti "Ayo makan ini, ini enak dan aku dapat menjamin perutmu akan langsung kenyang!" atau "Kau harus suka makanan ini atau aku akan membunuhmu" . Semua orang mempunyai perbedaan dan tidak ada orang yang sama, bahkan anak kembar identik pun memiliki perbedaan dari saudaranya. Semua orang mempunyai hak untuk menjadi berbeda dalam soal kesukaan, selera, dan cita rasa.

Karena dari semua itulah aku lebih memilih untuk menjadi chef, membantu pamanku dalam menjalankan bisnis keluarganya. Banyak orang yang bilang bahwa aku lebih pantas untuk berada di dalam layar televisi mereka atau maksud mereka secara tak langsung adalah aku menjadi seorang artis, menghibur banyak orang dan juga lain-lainnya. Hanya saja aku pikir itu tidak baik, membohongi dirimu sendiri adalah sesuatu yang paling menyakitkan di dunia ini. Sebelum berada di posisiku saat ini, aku sempat mengayuhkan sampan kehidupanku yang cukup rapuh melalui ombak besar yang begitu tinggi dan menjulang kelangit, seakan kapanpun ombak itu dapat membuatku jatuh dari atas sampan dan menenggelamkan diriku hingga dasar lautan yang kelam. Tetapi keyakinanku akan hidup yang jauh lebih baik menyelamatkanku dan kini aku senang di mana aku berada sekarang.

Di belakang dapur, bersama orang-orang yang setia dan banyak ingin belajar dariku.

Menjadi seorang chef merupakan pelajaran panjang dan perjalanan seumur hidup, kau tidak akan pernah menjadi yang nomor satu ataupun dapat mengatakan bahwa dirimu adalah yang terhebat. Kau akan terus belajar dan berkembang karena waktu terus mendorong manusia untuk berubah dan melampaui apa yang dapat kita bisa. Jadi ketika banyak orang yang mengatakan aku seharusnya melanjutkan sekolah menuju jurusan kuliner maka aku akan menolaknya mentah-mentah. Belajar secara langsung dari lapangan adalah hal yang terbaik dan selama kau sadar akan pentingnya membaca buku-apapun itu-maka kau bisa melupakan sebuah kata yaitu sekolah.

Aku bukan dalam posisi memberi tahumu bahwa sekolah itu tak penting, itu penting... hanya saja banyak orang yang masih percaya bahwa sekolah dan nilai mereka akan menentukan kemana pilihan kita hidup, kemana arus air akan membawa perahu kalian, kepada kehidupan baik atau buruk. Aku mengambil jurusan hubungan internasional ketika aku kuliah, tetapi ternyata aku malah mendarat dengan mulus menjadi chef. Saat itu, aku buta dengan semua tentang chef dan kawan-kawannya, tetapi karena aku selalu membaca, mempunyai tekad tinggi untuk berlatih, dan juga tak ragu untuk bertanya serta memperhatikan, kini aku ada dalam posisiku.

Semua memang terdengar sangat klasik dan naif jika berkata seperti itu, aku tahu kalian mungkin mempunyai pikiran "itu tak semudah seperti yang kau bicarakan." tapi nyatanya aku tak pernah bilang itu mudah, tentu untuk menjadi versi terbaik dari diri kalian itu cukup sulit dan butuh proses yang panjang. Seperti kalian menemukan jarum di dalam tumpukan jerami. Aku hanya ingin memberi tahu kalian bahwa semua itu mungkin terjadi selama kalian masih ada di dunia ini.

In God's HandsWhere stories live. Discover now