Prolog

4 1 0
                                    

AWAL MULA

Pagi ini tidak jauh berbeda dari pagi sebelumnya. Masih tetap mengenakan kaos oblong dan jeans belel kesayangan, aku berlari sekuat tenaga menuju halte bus yang terletak di ujung jalan.

"Eh eh, lah, loh... Ya ampun kok ditinggal sih, tungguin gue dong!"

Tanpa belas kasihan, *U-bahn yang biasanya selalu jadi penyelamat hidupku tega melaju begitu saja.

Kesialanku hari ini makin sempurna. Belum selesai masa ambekan Alan, ketua *PPI KJRI, karena ulahku yang membolos di rapat acara 17an minggu lalu, aku harus rela terkena dampratan manisnya lagi nanti.

Hidup, hidup.... Kenapa harus setega ini sih sama cewek imut kayak aku?

*****

"Kalau emang bisnya udah jalan tadi, kenapa lo ga bangun lebih pagi, sih?" Lirikan sinis Alan sudah cukup membuat nyaliku ciut untuk sekadar membantah.

"Namanya juga kesiangan, Lan! Lagipula kan gue dateng ke sini. Gausah drama deh lo."

Lelaki berperawakan buncit itu melotot tidak percaya, "elu kali yang tukang drama! Dasar mahasiswi abadi."

Oke, kali ini ia cukup sukses menggores harga diriku. Hey, apakah umur 24 tahun itu termasuk golongan hina jika belum menyandang gelar sarjana?

Jangan kaget, untuk ukuran mahasiswa yang melanjutkan studi di Berlin dan kota lainnya di Jerman, wajar jika di umur yang cukup matang untuk bekerja dan berkeluarga(ehm) ini kami masih berkutat dengan skripshit dan tetek bengeknya.

Wahai mahasiswa Indonesia, kalian sudah seharusnya bersyukur masih disidang dan ditanyai dosen penguji pake bahasa Indonesia walaupun pertanyaannya absurd dan bikin nangis. Lah, aku? Udah stress karena nggak bisa jawab pertanyaan ajaib dari dosen, ditambah bahasa yang digunakan juga bikin nangis darah.

"Udah ah, capek gua ngomong sama batu dikasih nyawa kayak elu. Pokoknya kali ini gue harus beri hadiah atas kelakuan lu pagi ini." Dan cengiran kampret itu mengantarkanku pada kesialan yang akan datang pada chapter selanjutnya.

********

*U-bahn : bus antar kota , in German.
*PPI KJRI : Persatuan Pelajar Indonesia Kedutaan Jerman - Republik Indonesia.

********

Hai! Ada yang tertarik sama cerita ini nggak ya? Hehe, semoga prolognya memuaskan ya. Tolong kritik dan sarannya juga dibutuhkan banget karena ini cerita pertamaku di Wattpad. Semoga kalian semua suka! Jangan lupa likes dan comments nya yaa :)

Salam, nara.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 22, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A Cup of LoveWhere stories live. Discover now