“Shyness is the fear of social disapproval or humiliation, while introversion is a preference for environments that are not overstimulating. Shyness is inherently painful; introversion is not”
.
.
.
.
Hai yang masih setia ngikutin part selanjutnya, makasih ya.
Well, sekarang gue mau cerita beberapa hal yang sedikit mengganggu pikiran gue. Yang pertama,
"Introvert itu kayak pemalu gitu yah,"
NO. BIG NO.
Plis everiwan, yang menyamakan antara introvert dengan pemalu, baca yuk.
Definisi dari introvert sendiri yaitu kepribadian manusia yang lebih berkaitan dengan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Jadi manusia yang memiliki sifat introvert ini lebih cenderung menutup diri dari kehidupan luar. Mereka adalah manusia yang lebih banyak berpikir dan lebih sedikit beraktifitas. Mereka juga orang-orang yang lebih senang berada dalam kesunyian atau kondisi yang tenang, daripada di tempat yang terlalu banyak orang.
Sedangkan untuk malu atau pemalu sebenarnya punya banyak definisi dari para ahli tapi gue ambil intinya aja. Jadi, pemalu adalah suatu sifat bawaan atau karakter yang telah ada sejak lahir. Ahli lain mengatakan bahwa pemalu adalah perilaku yang merupakan hasil belajar atau respond terhadap suatu kondisi tertentu. Secara definitif, pemalu yakni sebagai suatu keadaan dalam diri seseorang dimana orang tersebut sangat peduli dengan penilaian orang lain terhadap dirinya dan merasa cemas karena penilaian sosial tersebut, sehingga cenderung untuk menarik diri.
Nah sekarang tahukan bedanya dimana. introvert adalah dunia dalam berpikir seseorang sedangkan pemalu adalah sifat bawaan dari lahir.
Jadi, mulai sekarang jangan menyamakan antara introvert dengan pemalu lagi, karena jelas keduanya berbeda.
Kenapa gue perlu ngebahas soal ginian? Introvert emang bukan masalah serius bagi beberapa orang, tapi introvert perlu keberanian yang luar biasa untuk bisa keluar dari zona nyaman. Bayangin deh, gue sendiri pernah ngerasain yang di bilang "Lo pemalu banget!" , "beraninya bicara dibelakang, tunjukin dong kalo bisa," gak ada satupun orang yang paham apa itu introvert.
Seorang introvert bisa bicara di depan banyak orang tanpa sebuah kesalahan aja akan menjadi sebuah kebanggaan bagi pencapaiannya sendiri.
Masalah kedua, pernah nggak ada yang bertanya kayak "Lo kok pendiem banget si?", "kenapa diem mulu?", atau "Lo pendiem jangan-jangan nyimpen dendam ye?" yang terakhir paling su'udzon dah-.-
Gini yah, lo ngatain gue pendiem yah karena itu gue. Itulah kepribadian diri gue sendiri, lo gak ada hak kan untuk nyuruh gue bicara(?) sekarang kalo gue balikin pernyataan tadi "Lo semua kenapa ribut banget si?", "Lo kebanyakan ngomong!", atau "Lo kebanyakan bicarain orang," How??
Introvert hanya butuh sebuah dorongan, motivasi, penyemangat, terlebih yang memiliki sahabat untuk setia memotivasinya bukan justru memaksa atau meledekinya.
Jadi, Please, jangan memaksa introvert untuk bicara itu hanya akan membuatnya merasa tidak nyaman. Rangkul mereka beri mereka sebuah motivasi! Lagian, kalau ada yang bertanya introvert akan menjawabkan, dia bukan takut tapi dia terkadang bingung harus memulai darimana dan bagaimana berbicara topik itu dengan santai.
YOU ARE READING
INTROVERT ME, ME NO SHY
Non-FictionBuku harian seorang Introvert. Baca serta maknai kalimatnya dan ambil manfaatnya. Based on True story.
