Maknae Line - [Line]

3.4K 319 26
                                    

Annyeong guys!^^

Lama tak berjumpa di sini ya :')

Aku kembali dengan short fict bertema hujan bagian Maknae line nih... Selanjutnya aku bakal update request dari reader. So, tungguin ya :')


Happy reading!^^



~°~°~



[Xu Minghao]



Hujan adalah sesuatu yang kerap dihindari orang-orang. Selain membuat tubuh kedinginan jika terkena tetesannya, hujan juga bisa membuat kestabilan tubuh seseorang menurun. Tapi, berbeda dengan kebanyakan orang, pria keturunan China yang baru-baru ini memutuskan untuk tinggal di Korea itu justru mendekati hujan.


Xu Minghao... Pria itu berdiri di bawah sebuah pohon kecil. Tetesan air yang lolos dari celah pohon berjatuhan mengenai kepala dan mantel coklatnya. Tapi, seolah tidak peduli, pria itu terus membidik tetesan hujan dengan kamera yang telah dilengkapi pelindung air. Hobby photography yang ia tekuni baru-baru ini membuatnya tak peduli pada situasi. Ia hanya ingin tetesan air itu menjadi objek yang menarik.



Cekrek...


Pria itu mengerjap dan menurunkan kameranya setelah mendengar suara jepretan kamera. Pasalnya, pria itu tidak sedang membidik sasaran. Matanya masih sibuk mencari objek yang tepat. Lalu, dari mana suara itu berasal?


Pria itu mengedarkan pandangannya. Matanya mencoba mencari dari mana suara itu berasal. Dan ketika tubuhnya berputar ke kiri, ia menemukan seorang wanita dengan kamera DSLR tengah menatapnya di bawah tetesan hujan.

Wanita itu memberinya seulas senyum sebelum melangkah mendekatinya. Ketika sudah berada di hadapannya, pria itu bisa melihat bahwa wanita di depannya basah kuyup. Ia melindungi kameranya tetapi tidak melindungi tubuhnya.

"Permisi... Aku baru saja mengambil potretmu ketika tengah membidik objek. Apa kau keberatan dengan itu?"

Wanita itu menunjukkan kameranya. Memperlihatkan potret Minghao yang diambilnya dari samping. Dari sudut itu, ia terlihat manis dengan senyuman yang alami. Pemandangan itu membuatnya tak bisa menahan diri untuk mengambil potretnya.

"Maaf aku tidak meminta izin terlebih dahulu. Tapi kau sangat... hmm... menarik," ujarnya mencoba jujur.

Minghao mendongak. Mencoba menatap wanita itu dengan benar. Sudut bibirnya terangkat ketika matanya melihat raut wajah yang polos ketika wanita itu menatap kameranya.

"Aku tidak keberatan kau menyimpannya. Asalkan..." ujar Minghao menggantung.

Wanita itu menatap Minghao. Keningnya berkerut ketika bertanya, "Asalkan?"

"Asalkan kau memberi nomor ponselmu," ujar Minghao lalu tertawa pelan. "Sepertinya kita punya hobby yang sama. Apa kau keberatan jika suatu saat aku menemukan spot foto yang bagus dan mengajakmu?"

Wanita itu tersenyum. "Tentu. Aku akan sangat berterimakasih."

Ia mengulurkan tangannya. Menyiratkan pada Minghao untuk memberi ponselnya.

Minghao yang mengerti segera meraih mantelnya dan memberikan ponselnya. Wanita itu menerima dengan senang hati dan segera menuliskan nomornya di sana.

Setelah selesai, ia mengembalikan ponsel itu pada Minghao. "Kau pakai kamera digital?"

Minghao mengangguk ketika menerima ponselnya. "Aku ingin mengambil foto dengan lebih alami. Maksudku, sepertinya kamera DSLR terlalu profesional untukku."

Imagine with SeventeenHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin