Adara . Batin Kenan.

"Sayang. Makannya pelan-pelan oke."Ucap Adara sembari membersihkan sisa makanan di area bibir mungil itu.

Kenan masih tak mengerti apa yang terjadi. Ia mendekat kearah dua manusia yang sedang berinteraksi itu.

"Adara?"Sapa Kenan.

Adara berbalik dan sungguh kaget dengan apa yang ia lihat saat ini."Kenan?"Gumam Adara.

"J-jadi ternyata Lo?"

"Gue kakak Heleno!"Jawab Kenan datar.

"Ohiya."Adara tersenyum kikuk.

"Lo mau makan?"Tanya Adara.

"Hm."

"Mau Gue ambilin?"

"Gak!"

"Oke."Adara kembali fokus pada Heleno yang sedari tadi menatap mereka.

"Udah kenyang ya?"Ucap Adara.

"Nyang mama."Setelah itu terdengar tangisan dari bibir mungil Heleno.

Adara segera membersihkan mulut Heleno dan mengangkat tubuhnya lalu sedikit menggoyangkannya agar anak itu dapat berhenti menangis.

"Cup.Cup.Cup. sayang udah jangan nangis ya. Mama Heleno sebentar lagi kesini kok udah ya?"Adara mencoba menenangkan Heleno.

Kenan yang sedang mengunyah makanannya pun beralih menatap datar Adara yang mencoba menenangkan Heleno.

Kenan semakin penasaran. Mengapa Adara bisa berada di rumahnya dengan masih menggunakan seragam sekolah dan... mengasuh Heleno?.

*****

20.30 PM.

Adara bersyukur pekerjaannya selesai. Ia bisa baru pulang sekarang karena tadi Heleno merengek ingin tidur bersama Adara. Dan terpaksa Adara harus menidurkan anak itu dulu. Dengan hati yang sangat mulia, Ny.Tera memberikan uang sebesar lima ratus ribu pada Adara. Adara sempat menolak karena itu terlalu berlebihan. Tapi bukan Ny.Tera namanya jika tidak bisa memaksa.

Ny.Tera juga memaksa agar Adara diantar pulang oleh Kenan dan alhasil mereka menyetujuinya. Dan merekapun saat ini sedang berada didalam mobil dengan keadaan yang sangat hening.

"Mmm. Kenan?"Panggil Adara. Kenan hanya menoleh dan menggerakkan sedikit kepalanya.

"Kenan. Gue boleh minta tolong?"Ucap Adara hati-hati.

"Apa?"

"Gue minta anterin ke apotek depan sena ya. Nanti Gue bisa pulang sendiri kalo Lo nggak mau ngan--"

"Gue anter!"Potong Kenan cepat.

"Serius? Makasih ya Kenan."Dan Kenan hanya mengangguk mengiyakan.

Sesampainya di apotek terdekat, Adara langsung turun sendiri tanpa memperdulikan Kenan. Aneh bukan?.

Sebenarnya tujuan Adara ke apotek adalah untuk membelikan obat Anggun. Adara sudah berjanji jika ia akan membelikan Anggun obat yang bagus jika ia mendapat uang banyak. Dan jika gajinya lebih dari ini, ia akan segera membawa Anggun ke rumah sakit.

*****

Setelah mengantarkan Adara ke apotek lalu pulang ke rumah. Kenan segera menepikkan Mobilnya di garasi dan berjalan masuk ke mension menuju kamarnya.

Kenan segera beranjak mengganti celananya mengingat tadi ia mengenakan celana panjang juga jaket kulitnya tapi ia tak mengganti baju kaosnya.

Apa yang terjadi dengan diri Gue. Kenapa Gue penasaran sama cewek itu . Batin Kenan.

Kenan bertekad untuk mengikuti Adara ketika selepas pulang sekolah. Ia yakin Adara berada di suatu tempat sebelum Adara datang kerumahnya.

Kenan memutuskan untuk menghubungi Gerald-sahabatnya- untuk menanyakan apa yang sering dilakukan Adara setelah pulang sekolah.

"Hallo kenapa Ken?"

"Lo tau Adara?"

"Adara kelas XII IPA 2?"

"Hm."

"Tau sih. Cuma nggak terlalu kenal!"

"Cari tau!"

"Soal Adara?"

Kenan sudah mulai kesal. Kenapa sahabatnya ini sangat bertele-tele?.

"Besok Gue jelasin di kelas. Malem ini bakal Gue cari tau tentang kehidupan dia!"

"Thanks!"

"Eh buset. Gitu doang?"

"Bacot!"

Tut tut tut.

Entah mengapa hati kecil Kenan berkata bahwa kehidupan Adara tak baik-baik saja. Ada sesuatu yang janggal dari Adara. Tapi apa?.























*****








Votmen vote komen jangan lupa oks.
Masa lalu Adara belum dijelasin disini Gaes. Mungkin pas Part selanjutnya atau pas Gerald ngasih tau Kenan. Wahhhhhh. Tunggu aja kelanjutannya yah.

See you next Part.

Salam
Desfikaardera.

ADARAWhere stories live. Discover now