19

44 3 0
                                    

Malam pun tiba. Ken dan Nayla bersiap-siap untuk pergi sesuai rencana Ken kemarin.

Nayla sudah membujuk Ken untuk membatalkan date mereka bertiga. Nayla tidak ingin Ken tersakiti lebih dalam. Dia bahkan sudah menjelaskan kepada Ken tentang tadi di kantin. Bahkan Ken bilang, dia yang nyuruh.

Nayla dan Ken tiba di sebuah bioskop. Memang sudah terbiasa. Gary dan Glenda datang lebih awal untuk membeli tiket dan popcorn.

Mereka duduk di sebuah cafe di dalam bioskop karena film mereka masih kurang 30 menit lagi. Naura datang bersama Devian, karena Naura yang meminta Devian untuk menjemputnya. Dan Ken tidak masalah dengan itu.

"Gue laper." Ucap Nayla.

"Jangan makan, dek!" Pinta Ken.

"Dek?" kata Naura kebingungan. Nayla dan Ken saling pandang.

"Y-ya ka-kan adek kelas. Jadi adek abangan. Ya kan bang?" Jawab Nayla terbata-bata.

Devian, Glenda, dan Gary hanya mengangguk. Mereka menahan tawanya.

"Gue mau makan." Pinta Nayla lagi.

"Jangan. Entar aja habis nonton kita makan." balas Ken.

"Ya udah entar makan lagi."

"Entar lo kagak habis. Keburu filmnya mulai."

"Makannya sepiring berdua sama gue Nay. Tenang." Kata Devian.

"Enak aja. Lo makan sendiri aja sana." Gary menonyor kepala Devian.

"Ya udah gue makan sama siapa?" Tanya Nayla geram.

"Gue." Jawab Gary cepat membuat Naura langsung menoleh ke arahnya.

Nayla beranjak dari duduknya. Dia memesan nasi goreng 1 porsi dan es jeruk.

Nayla kembali dengan membawa 1 nampan. Dia duduk di sebelah Gary.

Nayla mulai memasukkan nasi goreng ke mulutnya. Dia berfikir harus bagaimana nawarin Gary makanannya.

Tiba-tiba saat Nayla ingin memasukkan suapan ke mulutnya, tangannya di raih Gary dan memasukkan makanan ke mulutnya.

"Yee bilang aja lo mau disuapi." Kata Devian sambil melemparkan bantal yang disediakan kafe ke muka Gary.

"Iya itu maksud gue."

"Modus lo, bang." Sindir Glenda.

Nayla mulai suapan dari dirinya kemudian ke Gary. Ken tak mau kalah dengan Gary, dia juga ingin merasakan suapan adeknya ini.

"Gue serasa nyupain bocah." Dumel Nayla. Naura memperhatikan Nayla.

Satu piring nasi goreng sudah habis. Nayla merasa perutnya sudah kenyang. Dia meminum es jeruknya dan menyodorkan ke Gary. Nayla bingung harus seperti apa. Tingkah Gary yang berubah jadi hangat membuatnya bingung harus seperti apa.

Gary yang sedang memasukkan hp nya langsung menatap Nayla. Dia mengambil gelas itu dan meminumnya sampe habis.

"Masuk yuk. Udah kurang 5 menit lagi." Kata Glenda.

"Emang mau nonton apaan sih Glen?" Tanya Nayla penasaran.

"Entar juga lo tau." Jawab Glenda.

Ken, Naura, Devian, Gary, Nayla dan Glenda memasuki studio. Nayla hendak duduk diantara Gary dan Ken, namun dengan cepat Naura mendudukinya.

Nayla menghentakkan kakinya. Gary melihat Nayla yang sedikit kesal. Dia tau, biasanya Nayla akan duduk diantara dirinya dan Ken, tapi saat ini Naura yang merebutnya.

Gary menarik lengan Nayla agar duduk di sebelahnya, diantara dirinya dan Glenda. Gary sendiri juga tidak tau film yang dipilih Glenda.

Saat film mulai diputar, dilayar nampak ditampilkan genre film. Nayla melotot melihatnya. Nayla berdiri hendak keluar.

"Mau kemana?" Tanya Gary.

"Keluar."

"Kenapa?"

"Ya masa gue di suruh nonton horor? Udah gue mau keluar."

Gary berdiri tepat di hadapan Nayla. Dia bermaksud menghadang Nayla.

"Ada gue. Duduk." Gary menekan pundak Nayla agar kembali duduk.

Garu menaruh popcornnya di tengan antara dirinya dan Nayla. Awal film Gary melihat ekspresi Nayla masih biasa aja. Tapi saat pertengahan, Nayla mulai menutupi matanya dengan telapak tangannya.

Gary tersenyum manis melihat Nayla. Dia merangkulkan lengan kanannya ke pundak Nayla dan menyandarkan kepala Nayla ke pundaknya.

Nayla yang merasakan kehangatan dan kenyamanan langsung memeluk pinggang Gary. Gary memasukkan popcorn ke mulutnya kemudian ke mulut Nayla. Nayla bahkan tidak membuka matanya sama sekali.

Tak terasa film yang mereka tonton sudah berakhir. Mereka pun bersiap untuk keluar dari studio.

"Nay, udah kelar filmnya. Nempel mulu lo! Gary kagak bakalan ilang." Sindir Devian pada Nayla karena Nayla tak kunjung berdiri.

Nayla langsung membuka matanya. Dia melihat sekitarnya. Memang sudah sepi.

"Apaansih, kak Dev. Gue benci ya Glen sama lo!" Jawab Nayla.

Glenda yang mendengar ucapan Nayla bukannya ikutan marah, malah tertawa terbahak-bahak.

"Nay.... Nay.... Lo pernah pacaran kagak sih?" Tanya Glenda. Bukan bertanya, melainkan sindiran yang dilontarkan Glenda.

"Apa hubungannya?"

"Kalo orang pacaran, nontonnya pasti film horor. Kenapa? Soalnya biar bisa romantis. Mau tau contohnya? Ya kayak lo barusan."

"Ihhh Glenda. Jangan gitu ih. Malu akunya." Kata Nayla sambil mencubit pelan perut Glenda.

"Mau makan dimana?" Tanya Ken.

"Tempat kesukaan kita semua." Jawab Glenda sambil merentangkan kedua tangannya.

"Boleh sih." Balas Devian.

"Legoooo." Ajak Glenda.

After My PASTWo Geschichten leben. Entdecke jetzt