Chapter 3 - Antara Dava dan Kak Ali

84 79 99
                                    

"Karena rezeki telah tertakar, dan jodoh tidak akan tertukar"
- @kartun.muslimah -

Pernah gak sih hati kalian terjatuh dihati yang salah? Ada yang bilang melakukan segalanya harus menggunakan pikiran, namun ada juga yang mengatakan bahwa melakukan segalanya harus menggunakan hati.

Pikiran dan hati adalah dua hal yang berbeda, hurufnya aja udah beda apalagi maknanya.

Namun terkadang pilihan suara hati tidak pernah salah, seperti contohnya Sofia yang memilih menempatkan hatinya untuk Dava, teman sekelasnya.

Sofia memang memendam rasa suka untuk Dava. Dava pun mengetahui hal itu, dan Dava pun membalas perasaan yang sama terhadap Sofia. Siapa yang tidak ingin memiliki lelaki seperti Dava dijaman milenial seperti ini?

Namun hati adalah hati. Sofia hanya cukup menyukai Dava tapi tidak untuk mencintainya. Memang sedikit aneh, tapi itulah adanya.

Dava menyukai Sofia lebih dari apapun bahkan mencintainya, namun sayangnya Sofia tidak membalas hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Dava terhadapnya.

19:48

Fia (19:48)

Iya? (19:50)

Sibuk gak? Aku mau ngajak kamu jalan kalo gak sibuk (19:50)

Sofia menghentikan sejenak gerakan jarinya untuk membalas pesan WhatsApp dari Dava untuknya. Sofia bingung harus menjawab apa, lagipula Sofia sedang sibuk menonton televisi ditemani cemilan yang ditaruhnya diatas pangkuannya.

Lama memikir hingga tiba-tiba terdengar bunyi nontifikasi WhatsApp nya lagi.

Aku udah didepan rumah kamu, kamu dimana? (19:59)

Read


"Mati gue" Sofia terbelalak lantas menepuk keningnya sedikit kuat karena terkejut bahwa keberadaan Dava sudah berada didepan rumahnya.

Dengan cepat Sofia berjalan kearah pintu dan membuka pintu rumahnya. Dan ternyata benar, Dava sudah berada didepan rumahnya, lebih tepatnya sedang berdiri diambang pintu.

Dava menatap Sofia dari ujung kaki hingga kepalanya dengan menatap bingung "lok gak siap siap?"

Menatap penampilannya, lalu Sofia menyerngitkan dahinya "buat apa?"

"Kita kan mau jalan" diikuti cengiran Dava menyelonong masuk kerumah Sofia lalu mendudukkan diri disofa ruang tamu.

Sofia mengikuti arah jalan Dava berjalan "aku gak bilang 'iya' sama kamu tadi. Kok kamu tiba tiba langsung nyamperin aku kesini?"

"Kalo gak disamperin mana mau kamu jalan sama aku"

"Dih maksa, yaudah tunggu sebentar aku mau siap siap dulu. Inget! Kamu jangan kemana mana, tunggu aku disini"

Menghentikan aktivitasnya memutar-mutarkan ponselnya, Dava menatap penuh harapan kearah Sofia "kayaknya kamu takut kehilangan aku ya?"

Sofia terdiam "geer kamu". Dava menyengir "gapapa, asalkan geer nya sama kamu"

Tidak menggubris harapan Dava. Sofia beranjak dari tempat berdirinya  menuju kearah kamarnya. Entah kebetulan atau tidak, tiba tiba Ali berpapasan dengannya "kak Ali mau kemana?"

REWRITE THE STARSWhere stories live. Discover now