Walau akhirnya kau bisa membuat dia berhenti menangis setelah orang itu. "Luke, sebaiknya kita ke kelas." ajak Carrie. Aku terbangun dari lamunanku. "Ayo!" jawab ku. Kami berdua pamit pada Calum, Ashton, dan Michael. Lalu berlenggang menuju kelas Sejarah. Sepanjang jalan *Author lebay*, aku dan Carrie hanya diam. "Kapan kalian ke London?" tanya Carrie. Lagi-lagi dia yang memulai memecah keheningan.

"Musim panas ini." jawabku.

"Bagaimana dengan kuliah?" tanya Carrie lagi.

"Entahlah. Aku, Michael, dan Calum berencana masuk Norwest Christian College. Tapi, mungkin bisa diatur.

                 Kulihat, Carrie hanya mengangguk saja. Dia tidak mengatakan apapun. "Bagaimana denganmu?" tanyaku balik.

"Aku? Entahlah. Aku ingin menetap disini. Aku mungkin akan mengambil UTS. Tapi lihat nanti. Aku berharap bisa disana seperti Austin." jawab Carrie.

"UTS? Mengambil jurusan apa?"

"Arsitektur."

"Wow, ternyata kau berbeda dari covermu ya?"

"Hahaha, kau ini. Memangnya cover ku kenapa?"

"Ya kau tahu, orang mengira kau dingin dan sombong. Karena kau tahu lah. Tidak dekat dengan seorang manapun."

"Aku tahu. Tapi kau, dan ketiga sahabatmu, berhasil membuatku membuka.diri pada orang-orang. Apalagi sekarang, aku mencoba lebih dekat dengan Abby, Aubrey, dan Belinda."

               Aku hanya tersenyum mendengarnya. Kalian tidak tahu, seberapa bahagia saat dia menyebutkan kalimat itu. Apalagi, namaku pertama yang ia sebut. "Bagus kalau begitu. Setidaknya, masih ada mereka jika aku dan yang lain berada di London. Dan membuat kami sedikit tenang." jawabku.

"Haha, iya. Tapi Luke, bisakah kau membatalkan untuk pergi ke London? Aku tak mau kesepian karena kalian tidak ada disampingku."

            Mendengar permintaan Carrie, membuat hatiku, terasa ditusuk ribuan jarum. Jika begini, sudah kupastikan, aku tidak akan tenang untuk meninggalkan Carrie walau ada Abby, Aubrey, dan Belinda. "Kau ingin aku tinggal?" tanyaku memastikan. Dia hanya diam. "Baiklah kalau itu maumu. Aku akan keluar band dan-"

"Hei, tidak. Aku hanya bercanda, Luke. Kau benar berpikir sampai sejauh itu ya?" potong Carrie cepat.

"Habis, ku pikir, kau benar ingin aku ada disini bersamamu. Tapi jika itu benar, aku akan melakukannya."

"Kau gila, Luke. Ini impianmu. Aku ini, bukan sahabat yang manja. Jangan sekalipun kau korbankan ini semua hanya karena aku. Oke?"

"Kau yakin akan baik saja jika kami pindah ke London?" tanya Luke.

"Ya, aku akan baik-baik saja."

"Promise me?"

"I promise to you."

              Setidaknya, walau hanya berjanji membuat ku tenang. Namun hanya sedikit ketenangan. Bukan banyak ketenangan. Dan perasaanku mengatakan, sesuatu akan terjadi. Semacam, perubahan.

------------------------------------------------------------------------------------------------------

           Pulang sekolah sudah tiba. Aku kini berada di loker. Namun aku melihat Carrie, seperti membaca sesuatu dan meremas kertas itu. Dan membuangnya sembarangan. "Carrie, Jacob sudah datang. Dia ada di tempat parkir." pekik Ashton. "Baiklah. Luke, aku kedepan dulu. Aku tunggu disana ya!"ucapnya yang langsung berjalan bersama Ashton dan Michael. "Jangan cemburu, boy!" ucap Calum.

Give Your Heart A Break (5 Seconds Of Summer)Where stories live. Discover now