Kulihat dia sedang berbincang-bincang dengan Nenek yang ada di hadapannya, hingga dia tertawa senang dan saat itu juga dia melihat kearah ku masih dengan tawanya. Seketika aku Speechles menatapnya, Sungguh tawanya sangat Indah! Kulihat dia berhenti tertawa melihatku yang terus menatapnya, dia berpaling kembali ke arah nenek tadi. Aku langsung kembali melihat hp ku, agar tidak ketahuan kalau aku dari tadi memerhatikannya.

Kulihat lagi Gadis itu, dan ternyata dia juga melihatku. Sekejap dia menatapku lalu mengalihkan pandangannya kearah depan, seperti sedang melihat sesuatu yang menarik hingga dia tidak berhenti menatap hal tersebut. Aku terus melihatnya, membuatku penasaran dengan apa yang sedang dilihat gadis itu. Kupalingkan badanku kebelakang untuk melihat hal menarik apa yang dilihat gadis itu. Tapi aku tidak menemukan hal menarik dibelakangku, kulihat lagi gadis itu dan mengikuti arah pandangan matanya. Hingga ku melihat ada Televisi yang menyajikan tayangan Masak-masakan. Ternyata itu yang membuat Dia tidak berhenti melihat kearah tersebut. Aku hanya bisa senyum saja melihat tingkah Gadis itu.

Kualihkan mata ku kesamping, kulihat ada Pemuda yang sedang serius menatap objek menarik, kuiikuti arah pandangannya ternyata dia sedang melihat Gadis itu. Bukannya aku berfikir negatif tentang pemuda ini, tetapi dia terang-terangan sekali menatap gadis itu hingga gadis itu menyadari dan merasa seperti tidak nyaman dilihatin oleh Pemuda tersebut. Seandainya aku kenal gadis itu pasti aku sudah menegur Pemuda itu yang sudah tidak sopan memandangnya seperti itu. Gadis itu kembali mengobrol dengan Nenek tadi. Ada Seorang Ibu dengan anaknya menempati tempat duduk disebelah Gadis itu. Kulihat Gadis itu tersenyum lembut dan menyapa anak Ibu itu.

Kembali aku melihat Hp ku dan ternyata baterainya sudah penuh. Kucabut Chargerku dan kusimpan kedalam Ranselku. Kuputuskan untuk pindah tempat duduk, aku melihat sudah banyak orang yang memenuhi bangku-bangku yang ada di Gate ini, ada beberapa bangku yang kosong tepat disebelah kanan gadis itu. Aku tersenyum dalam hati dan kulangkahkan kaki ku ke tempat duduk itu. Aku ingin lebih dekat dengan Gadis itu, agar aku bisa memerhatikannya dengan sangat jelas. Aku dapat mendengar dengan jelas obrolan mereka.

"Kamu naik Pesawat kemana dek?" tanya Si Ibu tadi

"Ke Palembang bu," jawab Gadis itu dengan senyum. Aku jadi tahu kalau Tujuan kami sama. Aku berharap Pesawat Gadis ini sama juga dengan ku agar aku dapat melihatnya terus hingga tiba nanti di Palembang. Seperti mendengar suara Pengumuman dari Operator Bandara, tetapi aku tidak dapat mendengar dengan jelas. Karena disini ribut sekali, setelah Operator berhenti, Kulihat orang-orang semakin ribut. Ntah apa yang diumumkan tadi, aku tidak begitu peduli sih.

Kupandangi Gadis ini lagi, Kulihat dia sedang bertelefonan dengan ekspresinya yang cemberut. Terlihat dari bibirnya yang dilekkukan kebawah. Aku penasaran dengan apa yang dibicarakan dalam telfon tersebut hingga dia sampai sesedih itu. Jujur aku tidak suka melihat nya begitu, kerena beberapa waktu tadi Dia ceria sekali. Selesai nelfon, di terlihat mengetik sesuatu di Hp nya dan dia terlihat sedang menelfon lagi. Beberapa kali dia menunggu telfon dan mengulang telfon lagi, karena dia hanya diam saja.

Berarti orang yang sedang ditelfonnya tidak mengangkatnya. Apa dia sedang menelfon Pacarnya tetapi pacarnya tidak mengangkat telfon nya, sehingga membuat dia semakin cemberut dan berhenti untuk menelfon lagi. Kenapa aku jadi seperti orang bodoh begini menerka-nerka apa yang dilakukan oleh Gadis itu? Tetapi aku berharap Dia tidak memiliki Pacar. Aku pun menggaruk kepala ku memikirkan keanehan ku ini.

Aku mendengar Pengumuman tiba Keberangkatan Pesawatku, aku sampai lupa waktu karena memerhatikan gadis ini. Padahal tadi aku begitu bosan menunggu tetapi Gadis ini membuatku malah berharap waktu berjalan lama agar aku tetap dapat melihatnya. Kupakai Ranselku, kulihat Dia seperti kebingungan melihat orang-orang yang bersiap mengantri masuk. Tetapi tidak kulihat Dia membereskan barang bawaannya. Aku pun mendekatinya dan dia melihatku penasaran, aku ingin mengajaknya masuk sama-sama. Tetapi suaraku seperti tertahan, jadi lah aku hanya melihatnya saja dan mengungkapkan nya dalam hati. Dia melihatku dengan ekspresi kebingungan.

Setelah lama aku melihatnya dan dia berpaling ke arah lain, kuputuskan untuk langsung mengantri saja sembari menunggu dia. Kulihat antrian sudah semakin sedikit, Gadis itu tidak bergerak sama sekali dari tempat duduknya. Dan itu artinya Pesawat kami berbeda. Hingga aku masuk kedalam, kulihat dia untuk terakhir kalinya dari kaca. Aku melihat Pemuda tadi ikut masuk juga, ternyata dia pun tujuannya sama denganku. Aku sedikit lega karena Dia tidak satu Pesawat dengan Gadis itu. Berat rasanya menginjakkan kaki ini untuk masuk ke dalam Pesawat. Aku sangat berharap akan bertemu dengan Dia lagi, Gadis ceriaku.... (*Eh?)

******

HAIIIII........ GIMANA PART INI???? SERU GAK? MAAF YA SEDIKIT LAMA MELANJUTKAN PART INI, DAN JUGA PART NYA PENDEK. YUK SETELAH MEMBACA JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT NYA YA! TUNGGU PART SELANJUTNYA! HIHIHIHI :)
#Salamhangatdaripenulisamatir✌



My One ConditionWhere stories live. Discover now