Speechless

18 3 0
                                    

RICHARD

Hari ini aku berangkat pulang menuju ke Rumah Orang Tua ku yang berada di Kota Palembang. Aku seorang Mahasiswa Semester 6 yang kuliah di Kota yang berbeda dengan Orangtuaku tinggal. Iya, aku merantau tepatnya di Kota Jakarta, memang tidak terlalu jauh dari Kota Palembang hanya memakan waktu 1 jam 10 menit kalau naik pesawat. Sudah satu tahun aku tidak Pulang ke Rumah Orangtuaku karena kesibukan kuliah.

Sebenarnya liburan ini aku tidak ingin pulang karena aku sedang Penelitian untuk Skripsiku, tetapi karena desakan Mama ku yang ingin aku pulang alasan rindu. Makanya aku memutuskan untuk pulang, ya mungkin aku butuh liburan juga akibat lelahnya aku menyelesaikan Penelitanku.

Sekarang aku lagi di Boarding Room Bandara Soekarno Hatta, akibat aku yang kecepatan datang. Aku harus menunggu lama sampai keberangkatan Pesawatku. 1 jam lagi seharusnya Pesawatku diumumkan berangkat, Aku sedang mengecas Hpku. Karena sudah lowbat, akibat aku mainkan selama menunggu disini. Dan aku juga sedang menunggu Chat balasan dari temanku. Kulihat bangku-bangku di Boarding Room sudah ramai di tempati orang-orang.

Ada satu orang yang dari tadi menarik Perhatianku, dia seorang Gadis. Aku duduk persis menghadap pintu masuk ke Boarding Room, jadi aku bisa melihat orang-orang yang masuk. Seperti Gadis itu yang dari pertama sekali masuk dengan Headset ditelinganya, memakai Tas Samping khas cewek, tangan kiri memegang Boneka Panda, dan tangan kanannya menenteng Travel Bag yang lumayan besar. Bagaimana bisa barang bawaan seorang gadis sebanyak itu? Kelihatan dari wajahnya yang seperti menahan berat bawaan barang-barangnya. Aku jadi ingin membantunya, tapi kuurungkan niat tersebut, takut dianya mikir aneh. Sepertinya dia memang sendiri kesini karena kulihat dia menurunkan Travel Bag nya dan mengambil Boarding Pass dari dalam Tas Sampingnya. Kulihat dia kebingungan mencari Gate yang sesuai dengan Boarding Pass nya.

Hingga dia memutuskan duduk di Gate 1 yang tempat duduknya lumayan jauh dari Gate 3 tempat aku duduk. Dia menduduki tempat duduk yang menghadap ke arah ku, jadi aku masih bisa melihatnya. Ntah apa yang membuat ku begitu tertarik untuk melihat Gadis tersebut. Gadis itu memiliki wajah Oriental Asia, berdagu runcing dengan pipi yang cukup tembem, Mata nya sipit dengan hidung nya yang mancung, rambut berwarna pirang sebahu yang dikuncirnya tinggi, jadi terkesan Imut. Tingginya rata-rata Cewek Indonesia, tidak pendek dan tidak tinggi juga. Sepertinya dia berusia 17 tahun dilihat dari wajahnya, tetapi dia cukup berani untuk naik Pesawat dengan usia yang baru saja mendapatkan KTP, atau tanda dia sudah cukup dewasa sendirian. Aku merasa kagum dengan dirinya, karena kebanyakan orang-orang berpergian tidak sendirian apalagi membawa barang bawaan yang lumayan banyak ditenteng sendiri.

Gadis itu tidak cantik, tetapi manis. Sangat manis, senyuman dan tawanya. Kenapa aku bisa bilang begitu? Karena semenjak dia duduk disana, aku melihat dia yang sedang asyik melihat Hpnya, Dia seperti menikmati apa yang dilihatnya, dia bersenandung kecil, kadang dia tertawa ngekeh, kadang dia senyum-senyum sendiri. Ntah apa yang dilihatnya, hingga dia tidak peduli dengan orang-orang yang menatapnya keanehan.

Tapi ada juga orang-orang yang tertawa dibuatnya hanya dengan melihat dia tertawa ngekeh seperti itu, ntah orang-orang tersebut begitu kerena tingkah aneh gadis itu atau karena tawa nya yang membuat orang lain Senang melihatnya. Sepertinya Dia orang yang Periang dan Ceria. Karena sibuknya aku memerhatikan Dia, aku sampai lupa mengecek balasan Chat dari temanku. Beberapa waktu kuhabiskan Chattingan di Grup Whatsapp dengan teman-temanku sewaktu SMA. Penasaran dengan Gadis tadi kupalingkan wajahku dari Hp ku kearah depan tempat duduk gadis tadi. Kulihat dia sudah berpindah duduk di Gate 3 dua bangku dari tempat duduk ku.

Kapan dia pindahnya?Mungkin karena aku keasyikan balas chat dari teman-teman ku hingga aku tidak menyadari Dia sudah didepan ku walaupun tidak persis di depan ku. Tetap saja dekat dengan ku, sehingga aku dapat dengan jelas melihatnya.

My One ConditionWhere stories live. Discover now