"Baik Yang Mulia Ratu." ucap Lyzi seraya membungkuk hormat.

"Huft... seandainya gadis itu aku." gumam Lyzi, tak sadar akan ucapannya. "Astaga, kenapa aku seperti ini." ucapnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dengan senyum.

***

Baru selangkah gadis itu turun dari ranjang, gadis itu dikagetkan dengan pintu besar kamar itu terbuka.

Matanya menyipit melihat Rafeyz yang memasuki ruangan tanpa ketuk atau berbicara. Sehingga membuat gadis itu kaget.

"Kau sudah sadar?" tanya Rafeyz datar.

Hah? Sadar? Memang aku kenapa?

"Kau pingsan." sambung Rafeyz masih dengan nada datar.

Gadis itu melirik ke sekitarnya, "Ini di mana?" tanyanya dengan kening mengerut.

Dia tidak menjawab, hanya menatap datar Vloryne dan seperti memperhatikannya detail. "Apa aku aneh?" tanyanya lagi, dan itu membuat Pangeran Rafeyz berdecak dalam hati.

Vloryne memperhatikan balik Pangeran Rafeyz, dan itu membuatnya risi. Tidak nyaman saat manik matanya ditatap Vloryne lama.

"Duduk saja dulu. Aku akan mengambilkanmu makanan." ucapnya dan pergi meninggalakan Vloryne yang masih terpaku di tempat.

***

"Paman Zariec, tolong buatkan sup kelp dan air." ucap pangeran kepada salah seorang koki di dapur.

Yang merasa namanya dipanggil menoleh. "Ah, pangeran." kagetnya karena Pengeran Rafeyz memanggilnya di sini. "Untuk apa? Apa pangeran-"

"Buatkan saja. Kutunggu di sini." sambar pangeran.

Zariec yang tahu akan sifat pangeran menggangguk mengiyakan. "Baik pangeran."

Zariec memutar tubuh 180 derajat dan berjalan ke arah tumpukan batu. Diambilnya kulit kerang berbentuk mangkuk dan menaruh tumbuhan kelp. Tangan Zariec terangkat, sihirnya mulai memasak makanan di dalam cangkang itu.

Selesai sup itu sudah masak, Zariec mengambil gelas yang terbuat dari batu. Diolahnya lagi air itu dengan menggunakan sihir pemasaknya. Zariec berjalan-berenang ke arah pangeran dengan membawa selembar kulit ikan hiu yang menjadi nampan.

"Ini pangeran." Zariec menyerahkan makanan itu dengan badan membungkuk hormat.

Pangeran mengambil makanan itu, berbalik badan dan mengubah ekornya menjadi kaki manusia, tak lupa nampannya dibuat seperti nampan milik manusia yang pernah dia lihat.

Pangeran Rafeyz beranjak pergi dari dapur, tangannya membawa nampan besi dengan mangkuk putih dan gelas bening yang tadi diubahnya. Para pelayan istana hanya bisa menatap bingung apa yang dibawa pangeran. Para prajurit yang berjaga langsung bersujud tak lupa pelayan perempuan yang kebutan lewat.

"Kau tidak beranjak pergi dari tempat itu?" tanya pemuda itu setelah memasuki ruangan dengan tangan membawa nampan yang di atasnya terdapat mangkuk dan air.

Vloryne menggeleng, masih menatap maniknya.

Ditaruhnya nampan itu di atas nakas, "Makan dulu." titahnya.

Akhirnya, mau tidak mau, Vloryne berjalan ke arah nakas berada. Ia tidak bisa mengelak lagi, karena perutnya juga butuh asupan nutrisi.

"Ini apa?" tanyanya sambil mengambil mangkuk dan menatap isi makanan itu.

Tanpa minat pangeran menoleh, "Sup kelp." balasnya singkat, padat, dan jelas.

Diam-diam pangeran yang duduk di kursi panjang dekat jendela besar memperhatikan gadis itu. Melihat Vloryne menyantap makanan itu dengan tenang.

"Apa ini kerajaan?" tanya Vloryne sedikit takut.

Pangeran hanya diam menatap Vloryne, tanpa minat untuk menjawab. "Hm." jawabnya setelah sekian lama.

Dalam hati, Vloryne berdecak kesal. Ditaruhnya mngkuk itu dan menatap pangeran, "Apa aku boleh melihat-lihat?" tanyanya lagi.

Pangeran menghela napasnya, "Tidak boleh." balas pangeran tidak menatap lawan bicaranya.

"Oh ya, siapa namamu?"

Tbc

14 Juli.

Floweryum's note :

Jangan kutuk aku... Aku tydac bersalah... Jangan kutuk aku...😭😭 kumohon...

Real lifeku sedang sibuk wankawan, maklumi yak.

Dan untung saja aku sudah cicil ini walaupun 500 word. Dan bagaimana?

Separuh bagian yang tengah dan yang paling akhir aku ambil dari chapter 5. Dan aku menggantinya dengan Author POV. Karena, kalau aku copas lagi, jadi gak seru.

Baiklah, selamat malam, selamat tidur nyenyak. Mimpi indah ya...

Babay, kucing yang imut ini mau bobok juga.

- Floweryum

- Dah

- Bim-bim

The Prince Mermaid Where stories live. Discover now