Awal dari cerita

6 0 0
                                    

Selamat pagi dunia yah itu yang selalu ku ucap setelah bangun tidur, rambut berantakan penampilan mencekam mata masih inggin tertutup tapi, berusaha bangkin dari tempat tidur ku sangat berat walau jam sudah menunjukan jam setengah 6 pagi.

"Zal bangun udah pagi." kata ibuku

"Aku datang..."

Ya hari ini hari pertama masuk sekolah setelah kemarin sudah lalui MOS yang menyiksa, hari dimana para senior menyiksa para junior, tapi di hari itu juga kita mulai bertemu dengan orang baru dari sekolah yang berbeda beda.
Setelah mandi ganti baju dan sarapan menyiapkan perlengkapan dan yang lain-lain aku siap berangkat.
Pejalannan dari rumah ke sekolah mengunakan sepedah bisa di tempu dalam 10 menit. Kalau naik angkot bisa lebih cepat 5 menit.
Sesampainya di sekolah.

"Yo berangkat awal.. Hari ini." sapa ku.

"Rumah ku kan paling jahuh, mau gak mau ya harus berangkat pagi."
Dia ini teman ku namaya Indi, aku baru mengenalnya saat MOS.

"Makanya beli montor."

"Uang dari bapak mu. yang lain mana nih sudah jam segini belum sampai."

"Santai aja paling Wawan lagi jempu Tamami dan Endro paling bentar lagi nyampai."

Tak selang lama orang yang di tunggu datang juga.

"Woi!! ayo masuk ngapain duduk-duduk di sini."  teriak Wawan.

"Ya ya ya.."

Ya begitu seperti sekolah sekolah yang lain setiap jam 7 kurang 15 menit bel sudah berbunyi. Hari itu semua murit baru berkumpul di lapangan untuk mendengar pembagian kelas. Karna sekolah yang ku masukin adalah sekolah jurusan maka kelas di bagi atas jurusan masing masing. Sekolah ini di bagi 2 jurusan Akuntasi dan TKJ (Tenik Komputer Jaringan), dan aku sendiri mengambil jurusan TKJ.

"Aku duduk di sini." bilangku mengambil tempat duduk ke 2 dari depan.
Di depan ku Wawan dan Indi dan sebangku dengan ku Endro dan di sampingku ada cewek tapi aku belum mengenal mereka dan juga banyak wajah yang belum di kenal di sini.

"Selamat pagi." ucap Guru Wanita yang masuk ke kelas kami.

"Pagi Bu.." balas kami semua.

"Perkenal kan Nama Ibu, Ikke Prawati. Pangil saja Bu Ikke mulai hari ini Ibu adalah wali kelas kalian, berhubung Ibu baru kenal kalian bagai mana hari ini Perkenalan saja, di mulai dari depan."

Dan begitu lah jam pertama di awali perkenalan dan pemilihan dewan kelas, kebetulah aku menjadi ketua kelas hal paling merepotkan di mulai dari sekarang. Di kelas kami terdapat 34 siswa 27 laki-laki dan 7 perempuan. Harus kalian tau jumlah siswa laki-laki lebih sedikit dari siswa perempuan bisa di bilang 25% dari total seluruh siswa adalah laki-laki, di sisanya perempuan.
Kelas Tkj cuma ada satu kelas sedangkan Akuntasi di bagi 2 kelas, di setian kelas Akuntasi terdapat 32 siswa tiap kelas dan semuanya perempuan.

"Sialan kalian semua, pada nunjuk gue jadi ketua kelas." kesal ku.

"Nikmati aja, itu dah keputusan semua." dengan entenya Endro bilang begitu.

"Ahh biar lah, ngomong ngomong gimana Candra ma yang lain?"

"Candra ma yang lain masuk Akuntasi 2 cuma Ulfa yang masuk Akuntasi 1."

"Sayang mereka gak masuk Tkj, apalai Candra itu body nya aduhai.. Mantap bener."

"Mata lo kemana-mana, walu emang sih tapi lo tau di Akuntasi 1 ceweknya cakep-cakep."

"Lain kali coba lo ajak kenalan salah satu, baru kenalin gue."

"Enak lo susah di gue."

"Lagi ngomongi apa nih?" tanya Wawan, di sampingnya ada Indi dan Tamami.

"Biasa omongan lelaki." jawab ku.

"Paling lagi ngoming cewek." tebak Indi.

"Hahaha tau aja Di." ucap Endro sambil tertawa..

"Eh omong-omong bukanya pacar lo di Akuntasi 2 Di?" tanya ku.

"Yoi..walau beda kelas tapi hati tetap satu."

"Banyak gaya lo." kata Tamami.

"Biarin dari pada lo,lo,lo dan lo pada jomblo emang enak."

"Woi woi gue bukan jomblo tapi singel." jawab ku.

"Lama-lama ngeselin omongan lo Di." kata Wawan.

"Pegang dia Wan....!" teriak Endro dengansigap Wawan coba memegang Indi, tapi Indi dengan mudah menghindar dan lari, Wawan dan Tamami mulai mengejarnya. Aku dan Endro hanya tertawa melihat mereka, saat aku mengati posisi ku di kejauhan aku melihat seorang Cewek cantik tingi tak terlalu gemuk dan kurus masuk ke kelas Akuntasi 1. Sekian detik itu seluruh mata ku tertuju padanya.. Kagum gak ya tapi kok deg degan ya.

"Woi ngelamun apa an lo. Jadi ikut ke kantin gak?" tanya Endro.

"Oh..ehh ook." aku mulai mengikuti Endro dari belakan tapi mata masih mau melihat ke kelas Akumtasi 1.

Ada Cerita💕di SMKNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ