♊ - 10

525 109 55
                                    

GEMINI ➡ Episode 10

.
.
.
.
.

Aura kelam memenuhi ruang tengah kediaman keluarga Kwon. Para tamu dan kerabat  telah pulang karena hari sudah larut, menyisakan keluarga inti; Hyunbin, Minhyun, Jihoon, Kakek Kim, Donghyun, Youngmin, serta Woojin. Sementara menantu pertama keluarga Kwon, Bae Jinyoung memilih untuk berada di lantai dua, menjaga anaknya dan dua keponakan yang baru saja kehilangan sang ayah dibantu Daehwi dan Seonho.

Hyeongseob yang meminta keluarga inti berkumpul karena ingin menyampaikan sesuatu sebelum guci abu Guanlin di letakkan di meja altar.

Suasana ruang tengah yang semula suram berubah menjadi cukup menegangkan ketika Hyeongseob datang dengan membawa sebuah peti kayu berukuran sedang, sebuah wadah biola. Masing-masing merasa gelisah dan tak nyaman di sofa yang mereka duduki.

Minhyun meremat jemari suaminya, keningnya mengernyit tajam. Merasa familiar dengan peti kayu yang dibawa Hyeongseob. Sementara Hyunbin hanya bisa mengusap pundak istri yang berada dalam rangkulannya. Berbisik lembut meminta sang istri tetap tenang.

Berbeda dengan Minhyun yang masih bertahan di sofa yang ia duduki. Youngmin tiba-tiba berdiri saat melihat benda yang dibawa Hyeongseob. Maniknya menatap cemas ke arah suaminya, berganti ke anak angkat, lalu ke putra sulung. Pundaknya bergetar, namun Donghyun merengkuh tubuhnya untuk kembali duduk di sofa.

"Aku tahu ini akan menjadi sesuatu yang tidak mengenakkan, apapun yang kukatakan bisa menyebabkan hubungan diantara kita tak lagi sama. Meski begitu, aku memutuskan untuk menyampaikan kebenaran." Hyeongseob berdiri di tengah ruangan, menatap seluruh anggota keluarga, matanya lalu terhenti pada Minhyun yang menatapnya tajam.

"Seobie, memangnya apa yang kamu tutupi pada kami?" Tanya Youngmin mencoba tenang di setiap ucapannya.

"Banyak Bu. Dan ini berasal dari ibu yang menutupi statusku yang sebenarnya."

Youngmin memekik lirih, sementara pak tua Kim melirik anak dan menantunya penuh tanda tanya.

"Sesungguhnya aku bukan anak kandung dari keluarga Kim." Jelas Hyeongseob mantap setelah menarik nafas dalam. "Mereka mengasuhku sejak aku berusia enam tahun. Setelah ayahku meninggal akibat kanker paru yang di deritanya."

"Aku sangat bersyukur, berterimakasih pada orang tua angkatku yang merawat dan membesarkanku selayaknya anak kandung. Ibu bahkan tak membiarkan orang lain mengetahui statusku. Perlahan aku tahu, dia melakukan itu agar aku tak merasakan kesedihan. Dia juga khawatir jika kakek mengusirku. Aku seharusnya bisa menyembunyikan hal ini, tapi nyatanya menyembunyikan statusku yang sebenarnya membuat situasi buruk muncul."

Hyeongseob kembali menatap Minhyun, sementara yang ditatap memalingkan wajah, seperti ketakutan. Hyeongseob menyeringai tipis melihat tingkah Minhyun, itulah reaksi yang ia harap. Hyeongseob lalu membuka peti kayu yang ia bawa dari rumahnya. Peti yang berisi biola dan catatan milik ayahnya.

"Apakah ibu tidak mengingat benda ini?" Tanya Hyeongseob pada Minhyun. Menunjukkan biola milik ayahnya.

Minhyun mengatupkan mulutnya dengan kedua tangan. Dia sangat mengingat benda itu.

"Biola ini adalah peninggalan berharga dari ayah kandungku. Dari surat peninggalan ayah, aku tahu jika biola ini adalah pemberian ibu dari gaji pertamanya sebagai aktor musikal. Ayah sangat menjaga biola ini bahkan tak mau menjualnya padahal dia butuh uang untuk pengobatannya."

Gemini [Guanseob/Jinseob] ✔Where stories live. Discover now