♊ - 5

326 103 43
                                    

GEMINI ➡ Episode 5

.
.
.
.
.

Upacara Pernikahan Hyeongseob dan Guanlin telah berlangsung seminggu yang lalu. Kini keduanya menikmati menjadi pasangan muda, tinggal bersama di apartemen yang Guanlin janjikan. Terdiri dari 3 kamar tidur dan lokasinya dekat dengan komplek tempat orang tua mereka tinggal.

Kondisi Hyeongseob kurang sehat setelah upacara pernikahan. Persiapan pernikahan serta kesibukan pindah rumah membuatnya kelelahan hingga flek muncul. Dokter telah memberi obat penguat kandungan dan Guanlin pun tak sekalipun mengajaknya berhubungan suami istri untuk mencegah kontraksi dini, namun tampaknya peri kecil mereka tak mampu bertahan.

Hyeongseob menangis saat bangun di pagi hari mendapati darah mengalir membasahi pahanya sementara Guanlin menelpon ambulance tanpa bisa mengontrol kepanikannya walau terus berusaha menangkan Hyeongseob yang dilanda histeris.

Hyeongseob menyesal pernah berpikir untuk menggugurkan kandungannya. Peri kecilnya pergi karena tak mampu berkembang di kandungannya.

Selama sebulan setelah kejadian itu Hyeongseob murung. Menyesal karena tak merawat tubuhnya dengan baik sehingga kandungannya tak bertahan.

"Kamu boleh menceraikan aku." Kata Hyeongseob tiba-tiba pada Guanlin yang baru pulang bekerja. Emosinya tak stabil hingga tak bisa memilah waktu yang tepat untuk berbicara padahal Guanlin terlihat kelelahan.

Guanlin menghela nafas, untungnya dia tak terbawa emosi istrinya. Duduk berlutut di hadapan istrinya yang berada di sofa, Guanlin mengusap tangan Hyeongseob agar istrinya itu mau berbicara dengan menatap matanya.

"Aku nggak akan menceraikanmu."

Hyeongseob menggeleng, menepis tangan Guanlin. "Nggak ada alasan lagi kita bersama. Bayi kita sudah tiada. Kamu nggak perlu bertanggung jawab lagi terhadapku."

Guanlin tersenyum miris, dia paham arah pikiran Hyeongseob. Istrinya itu mengira Guanlin menikahinya hanya untuk bertanggung jawab atas kehamilannya. Padahal alasan Guanlin bukan hanya itu.

"Walaupun nggak ada bayi, aku juga akan tetap menikahi kamu. Mungkin waktunya saja yang tidak secepat ini. Tapi tetap saja kita akan menikah karena aku mencintaimu. Itu alasan pernikahan kita. Karena kita saling mencintai."

Guanlin merengkuh wajah Hyeongseob hingga manik sembab mereka beradu.

"Waktu yang akan kita lalui setelah ini sangat panjang.  Kita masih bisa memanggil peri-peri kecil kita lagi, asalkan kita selalu bersama." Lanjut Guanlin membujuk istrinya.

Hyeongseob sesegukan. Tak menyangka dari bibir Guanlin bisa terucap kata-kata menghanyutkan yang berhasil membuat hatinya luluh. Hyeongseob semakin mencintai Guanlin.

Ya, bodoh sekali berpikir Guanlin akan menceraikannya. Seharusnya dia terus berjuang mempertahankan suaminya itu bukannya menyerah.



Gemini ▪

Namun Hyeongseob lelah. Tiga tahun usia pernikahannya bersama Guanlin, dia mengalami musibah yang berulang. Kehilangan peri-peri kecilnya di usia kandungan belum mencapai 4 bulan.

Hyeongseob telah 3 kali mengandung, dan tak ada satupun peri-peri kecilnya berhasil ia lahirkan.

Hyeongseob kalut. Merasa ada yang salah pada tubuhnya. Ia sudah mengurangi aktifitas bahkan cuti kuliah agar bisa fokus menjaga kandungannya, mengabaikan cita-citanya menjadi aktor musikal, tapi tak berhasil. Ia selalu keguguran hingga membuatnya nyaris depresi.

Gemini [Guanseob/Jinseob] ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें