5

56.5K 3K 44
                                    

"Itu Bunda cama Daddy nya Alin, Bu gulu!"

Alina berlari cepat kearah Alex dan Kalila yang baru saja turun dari mobil. Kalila berjongkok dan langsung membawa Alina ke dalam gendongannya sementara Alex menghampiri guru playgroup Alina.

Kalila dan Alina pun menyusul.

"Terima kasih sudah menjaga Alina, tadi kami ada sedikit masalah sebentar tapi sekarang sudah selesai." Kata Alex tidak enak.

Guru tersebut itu mengangguk sambil tersenyum maklum.

"Anak muda," Ujarnya terkekeh. "Saya mengerti kok. Untung saja Alina anaknya anteng, tidak rewel, dia bahkan jarang sekali menangis." Lanjut guru itu.

Alex menoleh pada Alina yang berada di gendongan Kalila. Lelaki itu mengacak rambut Alina lembut sambil tersenyum bangga.

"Dia memang anak yang pintar, Bu. Benarkan, sweetie?"  Alex mengedipkan sebelah matanya pada Alina.

"Daddy benel, Bu! Alin nda pelnah nakal, Alin pintal." Sahut Alina membuat semua orang tertawa geli.

"Baiklah anak pintar, it's time to go home!" Kalila memekik dan Alina bersorak senang.

"Kalau gitu kami pulang dulu, Bu." Pamitnya Alex.

Guru itu mengangguk.

"Sampai jumpa besok, Alina!" Ujar Guru itu sambil melambaikan tangannya.

"Bye bye, Bu Gulu!"

-HSP-

"Hali ini kita tidul dicini, Bunda?" Tanya Alina pada Kalila.

"Ini lumah ciapa, Bunda?"

Tiba-tiba Alex muncul dari suatu kamar, "Alina, sini!" Panggilnya.

"Bunda, Alin mau tulun."

Kalila menurunkan Alina pelan-pelan. Lalu dia berlari menghampiri Alex yang memanggilnya. Kalila mengekori gadis itu dan mereka pun memasuki sebuah kamar yang luas.

"Ini akan jadi kamar Alin mulai sekarang." Kata Alex sambil berjongkok. "Alin suka?" Tanyanya penuh harap.

"Cuka, Daddy! Alin cuka walna bilu soalnya." Jawab Alina senang.

Gadis itu berlari menuju ke ranjang berwarna biru nya. Dia sedikit kesulitan untuk menaiki ranjang itu hingga Alex harus membantunya.

"Daddy tidul cama Alin?" Tanya Alina.

Alex menggeleng. "Enggak, beautiful. Daddy tidur di kamar sebelah."

"Cama Bunda?"

Alex meneguk ludahnya. Dia menoleh ke belakang, menatap Kalila yang hanya berdiri di pintu kamar dan tangan yang bertopang pada lemari.

Dengan senyuman lebarnya, Kalila melangkah mendekati Alina dan Alex. Dia duduk di ranjang bersama Alina dan memeluk gadis itu.

"Bunda sayang Alin. Alin tahu, kan?" Kata Kalila.

Alina mengangguk. "Bu Gulu juga bilang gitu cama Alin. Cemua olang cayang cama Alin, Bunda. Daddy juga, kan?" Kata Alina bercerita.

High School Parents [TERBIT EBOOK!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang