Bagian 5•

10.3K 644 23
                                    

Rama mengepalkan tangannya dengan keras hingga otot-otot lengannya terlihat sangat jelas. Ia baru saja membaca surat yang di kirimkan oleh Carel yang menjabat sebagai Alpha di Yellow moon pack, surat yang berisi tentang perperangan antara ke dua pack karena masalah mate. Rama menarik nafasnya dalam lantas menghembuskannya dengan perlahan, ia melakukannya untuk meredakan emosinya yang sempat tersulut. Bagaimana bisa dua Alpha merebutkan seorang gadis biasa yang mereka anggap sebagai mate-nya? Pasti ada sebuah kesalahan dari salah satu pihak, entah kesalahan itu datang dari Carel atau justru kesalahan itu berasal dari putranya sendiri yaitu Leon.

"Sedang memikirkan apa? Serius sekali," Rama tersentak kaget saat suara istrinya-Hayala tiba-tiba terdengar di gendang telinganya. Istri tercinta yang memiliki darah murni seorang penyihir itu kini sudah duduk tepat di sampingnya.

"Kau mengejutkanku," ujar pria paruh baya yang usinya kini telah menginjak 200 tahun, namun masih terlihat seperti seorang pria berusia 50 tahunan. Hayala memijat salah satu lengan suaminya agar membatu Rama lebih rilex. Rama menolehkan kepalanya menghadap Hayala, ia akan menceritakan semuanya. Pasukan perang Yellow moon pack akan datang malam ini.

"Ada yang ingin kau katakan?" tebak Hayala seolah tau bahwa suaminya itu ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting kepadanya.

"Gadis yang di bawa Leon pulang, apa kau yakin dia adalah mate Leon?" tanya Rama yang membuat Hayala mengernyitkan dahinya. Apa maksud perkataan suaminya? Apa Rama baru saja meragukan indra penciuman Leon?

"Kenapa kau bertanya seperti itu? Kau meragukan indra penciuman putra kita?" tanya Hayala dengan menaikan nada bicaranya beberapa oktaf, suaranya tidak selembut sebelumnya. "Aku tau Leon bukan keturunan werewolf murni, tapi dia memiliki kekuatan yang sama persis denganmu. Dia hanya mewarisi beberapa mantra dari ku. Apa kau meragukannya?" lanjut Hayala dengan suara yang kali ini melembut kembali, netra hitamnya memancarkan aura ketidak percayaan dan juga kesedihan. Ia benar-benar tidak terima jika suaminya itu meragukan Leon yang memiliki kekuatan werewolf.

"Bukan begitu, aku punya alasan aku mengatakan itu semua," balas Rama mencoba untuk tenang, ia tidak boleh emosi dengan istrinya atau hal buruk akan terjadi nantinya.

"Jelaskan!" pinta Hayala dengan tegas.

"Alpha dari Yellow moon pack, Carel mengirimkan surat perang ke pack kita," jelasnya memberi jeda pada kalimatnya.

"Bagaimana bisa? Bukannya pack kita dan pack mereka bersahabat?" tanya Hayala dengan terkejut, ia sangat yakin mereka tidak memiliki masalah apapun. Lalu kenapa tiba-tiba ada perang? Aneh sekali.

"Carel mengklaim gadis yang di bawa Leon adalah matenya. Dan dia juga menuduh Leon merebut matenya," jawab Rama dengan gelisah. Beberapa jam lagi malam akan tiba, dan dia bahkan belum memberi tau Leon soal peperangan ini karena putranya itu tengah beristirahat dan menghabiskan waktu bersama dengan gadis yang putranya anggap sebagai mate itu. Ia bahkan belum menyiapkan pasukan perang. Ia masih yakin dengan pemikirannya, pasti ada kesalah pahaman di sini. Ia tidak mau perang, bukannya ia takut, tapi ia tidak mau merusak persahabat antar pack karena masalah tentang gadis yang asal usulnya bahkan tidak jelas.

"Aku akan selalu percaya dengan Leon. Leon tidak akan pernah salah dalam hal apapun. Sejak dulu, banyak sekali para gadis baik yang memiliki darah werewolf murni ataupun penyihir mendekatinya, tapi Leon dengan tegas menolaknya karena ia hanya ingin memiliki satu wanita yaitu mate yang di takdirkan moon goddess untuknya. Pasti dari pihak Yellow moon pack yang salah," bantah Hayala. Ia benar-benar sangat yakin putranya tidak salah, meragukan putranya bahkan tidak pernah terlintas di pikirannya walaupun hanya sekali.

Doubel Mate [Complete]✓Where stories live. Discover now