12:Hope

599 47 3
                                    

Kacau mungkin itu kalimat yang sesuai dengan keadaan hari ini, Ayato pun sudah bersiap diatas gedung dengan anggota Aogiri yang lainnya.
Mereka tinggal menunggu aba-aba dari Kaneki yang bersiap masuk keChlochea.

"Dia mata satu kan?"Tanya Miza, Ayato mengangguk lalu menyipitkan matanya.
"Tunggu aku Hinami!"

-o0o-

Touka menghela nafas berat, sembari menata buku cerita milik anak-anaknya, lalu memasukkannya dikotak kamarnya.

Sejak hari penyelamatan Hinami dan mengalahkan Arima, Kaneki kembali ke Anteiku dan sekarang Kaneki tengah mempersiapkan grup baru yang dia namai "Black Goat"
Dan saat ini pun mereka sudah harus tinggal di ruang bawah tanah untuk menghindari serangan CCG karena mereka harus mempersiapkan kekuatan sekuat mungkin untuk melawan CCG.

Selama itu pun Touka bisa melihat wajah Kaneki yang benar-benar kelelahan namun Kaneki itu keras kepala, tentu saja Touka tidak bisa lantas bilang untuk berhenti.
Kaneki tidak akan berhenti sebelum impiannya untuk menyetarakan hak hidup antara manusia dan ghoul tercapai walau terdengar tidak mungkin.

"Mama!"
Touka menoleh lalu tersenyum melihat kedua anaknya masih saja ceria meskipun kini kebebasan mereka terkekang.
"Ada apa?"
"Mama, tadi Kuro dan Shiro bisa mengeluarkan 3 kagune!"cerita Shiro dengan mata berkilat-kilat
"Kalian main kagune lagi?"Tanya Touka, mereka mengangguk kompak.
"Karena kami mau melindungi Mama seperti janji kami!"Sahut Kuro, Touka memeluk mereka dan mengelus kepala mereka lembut.
"Arigato Kuro...Shiro..."

"Gomen, apakah aku terlambat?"
"Papa!!"
Mereka pun berganti memeluk Kaneki yang berdiri di ambang pintu kamar ruang bawah tanah mereka.
"Papa! Kuro dan Shiro bisa mengeluarkan 3 Kagune!!"Cerita Kuro
"Sugoii na! Kapan-kapan bisa kalian tunjukkan pada papa?"Puji Kaneki
"Tentu saja!Sekarang pun tak apa!"Ajak Shiro menarik-narik tangan Kaneki untuk mengajaknya ketempat yang lebih luas.

Kaneki pun mengikuti mereka begitu juga Touka, setelah sampai Kuro dan Shiro menghadap mereka sembari memberi jarak.
*Crak*
Kagune Kuro dan Shiro adalah Bikaku seperti milik Kaneki dan Ukaku seperti milik Touka.
Kombinasi yang sempurna begitulah pikir Kaneki.

"Shiro juga bisa menembakan kagune!!"
"Kuro juga...Kuro juga...!!"
Kaneki tersenyum.
"Sudah kalian simpan kagunenya, kalian masih terlalu kecil untuk bertarung"
Kuro dan Shiro menghilangkan kagunenya lalu memasang wajah cemberut sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Mou...Papa!! Kami sudah besar! Kami sudah umur 7 tahun tahu!!"Protes Shiro kesal
"Eh?"
"Papa selalu saja menganggap kami masih kecil dan tidak bisa melindungi Mama padahal Papa sendiri saja selalu membuat Mama sedih!!"Sahut Kuro, Kaneki menghela nafas berat lalu tersenyum menggendong Kuro dan Shiro seraya mencium kening kedua bocah menggemaskan itu.

"Gomen, Papa hanya tidak ingin kalian tahu kejamnya dunia ini aw cepat"
"Kenapa?"Tanya Kuro polos.
"Kenapa katamu?"
Touka mendekati Kaneki lalu menyentil kening Kuro dan Shiro pelan namun meninggalkan bekas merah dikening mereka.
"Mama!!"Seloroh mereka membuat Kaneki dan Touka tertawa.
"Kalian ini.. Tentu saja Mama dan Papa menganggap kalian sudah besar tapi kalian belum waktunya berada dimedan perang"Nasehat Touka mengelus kening Kuro dan Shiro.
"Kenapa?Kami kuat kok!"Elak Kuro

Kaneki dan Touka lagi-lagi tertawa mendengar ucapan polos anaknya.
"Karena kalau kalian sudah bisa bertarung kalian tidak akan menggemaskan lagi"Jawab Kaneki sambil tersenyum.
"Kenapa kalau Kuro dan Shiro tidak imut lagi?"Tanya Kuro dan Shiro kompak.
"Mama dan Papa lebih suka lebih lama melihat kalian seperti ini"Jawab Touka mengelus kepala mereka yang dibalas cekikian oleh mereka.
"Papa.."
"Hmm?"
"Papa tidak sibukkan hari ini?"
"Papa-"
"Ayolah papa, Kuro dan Shiro ingin dibacakan buku cerita"
"Bukannya kalian sudah bisa baca sendiri?"
Wajah Kuro dan Shiro berubah sedih dengan mata berkaca-kaca mencengkram kuat kaus Kaneki.
"Papa, Kuro dan Shiro sudah lama tidak bermain dengan Papa"Ucap Kuro
"Kami kangen Papa"Lanjut Shiro, Kaneki menghela nafas lalu tersenyum.
"Baiklah malam ini, Papa temani tidur dan Papa bacakan buku cerita"Putus Kaneki membuat kedua anaknya tersenyum lebar.
"Arigato! Papa no daisuki!"
*cup*
Kuro dan Shiro mencium kedua pipi Kaneki, Kaneki tertawa kecil lalu menurunkan kedua anaknya dari gendongannya.

Touka tersenyum lalu menyandarkan kepalanya dipundak Kaneki sedangkan Kaneki merangkulnya.
"Kuharap mereka tetap seperti itu"
Touka mengangguk.
"Aku tak ingin mereka menjadi ghoul yang salah mengambil jalan"Ucap Kaneki, Touka lalu menggandeng tangan Kaneki.
"Malam ini kau juga harus menemaniku"
Kaneki tersenyum.
"Tentu saja".

Malamnya....

Kedua bocah menggemaskan itu sudaj terlelap setelah seharian Kaneki menemaninya bermain walaupun Kaneki juga menyelinginya bercakap-cakap dengan Shu membahas rencana mereka.

Setelah mereka terlelap, Kaneki masuk kekamar Touka.
Terlihat Touka masih membaca buku sambil sedikit bersandung pelan, Kaneki lalu berbaring disamping Touka dan memeluknya dengan erat.
"Ken?Ada apa? Kau terlihat gelisah"
Touka menutup bukunya lalu membalas pelukan Kaneki.
"Touka-chan, apakah menurutmu aku pantas menyandang gelar ini?"Tanya Kaneki dengan nada sedih.
"Kenapa kau bertanya begitu?"
"Menurutku aku tak pantas dengan gelar ini, aku terlalu lemah"

Touka menghela nafas berat lalu mencubit pipi Kaneki.
"To..Touka-chan ini sakit tahu!"Protes Kaneki, Touka menyentuh kedua pipi Kaneki sambil tersenyum.
"Kau itu memang selalu saja pesimis"
"Eh?"
"Dengar ya Ken!Kau itu kuat bahkan lebih kuat dari aku dan semua orang sudah mengakui kau sebagai sang raja"Ucap Touka dengan nada marah.
"Tapi tetap saja, aku-"
Touka mencium Kaneki yang juga dibalas oleh Kaneki.
"Percayalah! Aku yakin Eto dan Arima tidak salah memilihmu"Tambah Touka, Kaneki tersenyum.
"Nee Touka-chan, jika seandainya aku mati aku..."
"Ken!"
Kaneki tertawa kecil lalu mengacak-acak rambut Touka.

"Ayolah Touka-chan! Tak ada yang akan menjamin jika aku akan kembali hidup-hidup kelak jadi kuharap Kuro dan Shiro bisa melanjutkan impianku"Ucap Kaneki, Touka memandang wajah Kaneki sendu.
"Aku tak ingin kehilangan kau Ken"
"Aku juga tak ingin kehilangan kau tapi setiap pertemuan selalu ada perpisahan jadi, kau harus menerimanya jikalau aku tak bisa kembali dengan selamat"
Touka lagi-lagi mencium Kaneki yang dibalas lebih menuntut dari yan tadi oleh Kaneki hingga nafas mereka beradu, Kaneki mempererat pelukannya pada Touka hingga wanita cantik itu sedikit kesesuhan bernafas.

"Ken Ashiteru yo..."
"Ore mo, Touka-chan ga aishiteru..."
Mereka kembali berciuman disaat bulan membentuk sempurna hari ini, entah kenapa malam ini Touka terlihat lebih cantik dari biasanya membuat Kaneki begitu bernafsu ingin melumat bibir mungil Touka hingga pagi.
"Ken..aku..."
"Touka-chan, aku merindukanmu"
"Ken lakukan.."
"Lakukan?"
Touka mengangguk dengan wajah merona, Kaneki mencium kening Touka lembut lalu tersenyum.
"Baiklah, ayo kita 'bermain' malam ini".

Malam itu pun mereka berniat membuat 'harapan' ketiga mereka.

The KingWhere stories live. Discover now