(+) First Honeymoon

10.3K 929 95
                                    

"Ayah! Hyunyoung nakal!"

Minyoung berlari menuju ayahnya yang sedang duduk diruang keluarga. Diikuti Hyunyoung yang mengejarnya.

"Ayah, Hyunyoung jambak rambutku lagi!" rengek Minyoung.

"Kak Iyoung! Ayo main lagi!" ucap Hyunyoung dengan logat bocahnya.

"tidak mau! Kakak marah sama adik!" kesal Minyoung.

"Uyong mau tium kakak. Maca gak boyeh?" oceh Hyunyoung.

Taeyong yang menonton pertengkaran bocah itu hanya tertawa. Ia lalu menarik Hyunyoung untuk duduk di pangkuannya bersama Minyoung.

"Minyoung, gak boleh gitu sama adik. Tuh, dia mau cium kamu tapi caranya aja yang salah. Dia gak maksud jambak kamu, sayang." Lerai Taeyong.

"tapi tetap saja sakit ayah!"

"Heh, gak papa. Ayah aja sering dijambak ibu waktu di kamar, tapi ayah gak pernah merengek tuh."

"Heh! Ngomong apa kamu!"

Hyun Rim yang baru saja datang langsung duduk disebelah Taeyong lalu mencubit perutnya.

"Aw! Emang benar kan, kamu sering menjambakku?"

"Itu beda urusannya!" jawab Hyun Rim. Ia lalu mengambil Hyunyoung dari pangkuan Taeyong dan memberinya dot berisi susu yang baru ia buat.

Sekarang, Hyunyoung sudah berumur 2 tahun, hampir menginjak umur 3 tahun. Ngomongnya sudah lancar, tapi kadang sulit dipahami. Sedangkan Minyoung sudah kelas 2 SD.

"Katanya Ibu kesini? Kok belum datang?" tanya Hyun Rim.

"Tau tuh."

Ting tong!

"panjang umur! Bentar aku bukain dulu."

Hyun Rim pun mengangguk, dan memilih menunggu keluarganya di ruang keluarga.
Tak lama, Tamu yang ditunggu pun datang.

"Halo, cucu cucu Oma!"

Minyoung yang duduk santai di sofa langsung berlari dan langsung memeluk omanya. Begitu juga denga Hyunyoung yang langsung menaruh dotnya dan ikut memeluk neneknya.

"Oma aja yang dipeluk? Nenek enggak?"

Hyun Rim langsung menoleh ketika mendengar suara tak asing masuk ke rumahnya.

"Loh kok-"

Ibu Hyun Rim tersenyum, lalu duduk disamping anaknya.

"Kenapa? Kaget? Tadi Yoona yang tiba-tiba menjemput Ibu. Ya, jadi ayah sama ibu nurut-nurut aja." jelas Ibu Minyoung.

"Nenek!"

Sekarang gantian Minyoung dan Hyunyoung memeluk Ibu Hyun Rim.

Dan beberapa detik kemudian datang Taeyong, Ayahnya, dan Ayah Hyun Rim.

"Opa! Kakek!"

Lagi-lagi kedua bocah itu berlari menuju kakek dan opa nya.

"Ngomong-ngomong, tumben banget kalian kesini bersama?" tanya Taeyong yang kini sudah duduk disamping Hyun Rim.

Mata Taeyong memicing ketika ia melihat ibu dan mertuanya senyum senyum sendiri.

"Aku curiga," gumam Taeyong.

"Sebenarnya... Kami kesini mau memberi hadiah." kata Ayah Taeyong.

"Hadiah apa? Diantara kami tidak ada yang ulang tahun." jawab Hyun Rim.

"ee.. Begini.." Ayah Hyun Rim menggantungkan bicaranya.

"memangnya hadiah harus selalu saat ulang tahun?" sela Ibu Taeyong.

"Jadi begini nak, kan.. Aduh gimana ya ngomongnya?"

"Gimana apanya ayah?" tanya Taeyong yang sudah mulao jengah dengan Ayahnya.

"Gini loh nak, kan kalian berdua belum pernah bulan madu. Jadi kita ber empat mau memberikan tiket bulan madu ke hawai untuk kalian" Ucap Ibu Taeyong cepat.

"Hah? Bulan madu?" Hyun Rim mengeryit, lalu mengalihkan pandangannya ke Taeyong.

"Bulan madu apaan? Dirumah aja udah cukup kok, Ayah, Ibu." jawab Taeyong.

"Kalian butuh waktu istirahat dan butuh waktu berdua. Kalian juga butuh liburan." kata Ibu Hyun Rim.

"Biarkan Minyoung dan Hyunyoung kami yang rawat." lanjutnya.

"Bagaimana dengan perusahaan?" tanya Taeyong lagi.

"Gampang! Serahkan pada tangan kananmu, Jaehyun. Dia pasti bisa mengerjakan urusan perusahaan, bahkan jauh lebih baik darimu." Jawab Ayah Taeyong.

"Ayah, apaan sih."

"Jadi? Kalian mau kan? Kita udah belikan tiket loh, masa kalian nolak?" goda Yoona, Ibu Taeyong.

Taeyong menatap Hyun Rim sejenak.

"Terserah, aku ikut kamu." bisik Hyun Rim.

Taeyong pun kembali menatap orang tuanya.

"Baiklah, kita mau." Ucap Taeyong.

Ibu Hyun Rim dan Taeyong pun tersenyum lalu tos berdua. Diikuti kedua ayah mereka yang juga saling tos.

Taeyong mengalihkan pandangannya ke Hyun Rim lalu mereka berdua saling melempar senyum.

"Mau anak lagi?" goda Taeyong yang hanya dibalas pukulan pelan oleh Hyun Rim.

***

Hari ini adalah keberangkatan Taeyong dan Hyun Rim ke Hawaii. Mereka berangkat 2 hari setelah pertemuan keluarga itu.

Mereka sekarang sudah berada di bandara, bersama kedua orang tuan dan kedua anak mereka.

"Ayah, Ibu. Pokoknya Minyoung mau oleh-oleh yang banyak!!" Seru Minyoung yang kini berada di gendongan Taeyong.

"uyong mau ikut!!" Pekik Hyunyoung. Ia sedang menangis di gendongan Hyun Rim dan menyembunyikan wajahnya di leher Hyun Rim.

"Hei, laki-laki gak boleh nangis, uyong. Ibu dan Ayah hanya pergi sebentar. Uyong dirumah sama Nenek, Kakek, Oma, Opa,  dan kakak ya?" Ucap Hyun Rim menenangkan Hyunyoung.

Hyunyoung menggeleng "Uyong mau ikut!!"

"Uyong! Uyong dirumah saja sama kakak! Nanti kita jalan jalan ke kebun binatang sama lotte world!" Kata Minyoung.

Taeyong mendekatkan tubuhnya ke Hyun Rim. Lalu satu tangannya ia gunakan untuk mengelus kepala Hyunyoung.

"Hei, jagoan ayah kok nangis? Nanti ayah bawakan mainan yang banyak deh. Uyong mau apa? Robot? Mobil-mobilan? Nanti ayah belikan semuanya." ujar Taeyong.

Ajaib. Tangis Hyunyoung langsung berhenti. Ia mendongak lalu menatap ayahnya. "Awas kalau ayah bohong! Nanti uyong pukul!"

Taeyong tertawa "Iya, janji."

Ia lalu menurunkan Minyoung. Begitu juga dengan Hyun Rim yang memberikan Hyunyoung pada orang tuanya.

"Ayah, Ibu. Kita titip anak-anak ya?" Ucap Taeyong.

Orang tua mereka mengangguk.

"sana masuk! Nanti ketinggalan pesawat lagi." Suruh Ibu Taeyong.

Taeyong pun mengangguk.

"Sayang, yang pintar ya? Gak boleh nakal dan nyusahin. Oke?"

Kedua bocah itu mengangguk.

Hyun Rim dan Taeyong pun bergantian mencium anaknya sebelum akhirnya pamit dan meninggalkan mereka.

Taeyong menggandeng tangan Hyun Rim dan mereka pun segera masuk ke dalam.

"Hah, akhirnya kita punya waktu buat berdua." Ujar Taeyong.

Hyun Rim hanya menjawabnya dengab anggukan.

"Jadi bagaimana?" tanya Taeyong.

"bagaimana apanya?"

"Nambah anak lagi atau tidak?"

Lanjut gak???

Dan....


Publish jangan?

HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang