(20) A Day For Them (2)

8.4K 1K 38
                                    

Voment dong gaisss, jangan nyider :(
Tar kalau nyider gue doain bisulan lo :"v

Dan mau ngingetin, bacanya kalau udah buka puasa ya :v

***


Hari demi hari berlalu. Kini kandungan Hyun Rim sudah memasuki bulan Ke-7. Tubuh Hyun sekarang sudah semakin berisi. Apalagi wajahnya yang dulu tirus, sekarang menjadi lumayan tembem.

Selama 3 bulan juga keluarga Hyun Rim masih sering mendapat teror dari Seulgi. Walaupun hanya berupa surat atau kiriman sebuah barang, tetap saja membuat Taeyong dan Hyun Rim takut.

Semenjak kejadian Hyun Rim yang hampir tertabrak oleh Seulgi, Taeyong segera menyuruh salah satu satpam kantornya untuk pindah kerja dirumahnya, agar keamanan rumah semakin terjaga.

Pagi ini, Taeyong yang sedang libur memilih untuk bersantai berdua bersama Hyun Rim di ruang keluarga.

Hyun Rim yang sedang memakan buah-buahannya bersama Taeyong yang tidur di pahanya.

"Lihat, dia menendang lagi!" Seru Taeyong tiba-tiba.

Ya, Taeyong memang sedari tak ada hentinya mengajak bayi di kandungan Hyun Rim berbicara. Kepalanya ia hadapkan ke perut Hyun Rim. Dan Taeyong begitu senang ketika bayi tersebut mulai menendang.

"Apa dulu kamu juga seperti ini, saat mantan istrimu hamil?" tanya Hyun Rim sambil memakan anggurnya.

Taeyong mendongak, lalu ia menggeleng. "Bahkan saat hamil tua dia tetap bekerja, aku sampai tidak bisa berkomunikasi dengan Minyoung saat ia masih dalam kandungan" Jawab Taeyong.

"saat malam, kita jarang bertemu. Kalau dia sedang tidak sibuk, aku yang sibuk. Dan sebaliknya" Lanjutnya.

"Kamu bilang kalau dia benci anak perempuan, lalu bagaimana reaksinya saat usg dan tahu kalau anaknya perempuan?" tanya Hyun Rim lagi.

"awalnya dia terlihat menerima. Tapi ternyata setelah kita bercerai, Irene, teman Seulgi bilang padaku kalau Seulgi pernah hampir menggugurkannya. Untung bisa dicegah" Ujar Taeyong.

Hyun Rim mengangguk mengerti, dan Taeyong kembali pada posisinya sambil melingkarkan satu tangannya di pinggang Hyun Rim.

"Bagaimana ya, reaksinya saat tau kalau calon anak kita ternyata laki-laki?" gumam Hyun Rim yang masih tetap bisa didengar oleh Taeyong.

"tidak tau. Sudahlah, jangan bahas dia. Aku malas membicarakannya." rengek Taeyong, lalu ia menenggelamkan wajahnya di perut buncit Hyun Rim.

Ya, bayi yang ada di perut Hyun Rim memang berjenis kelamin laki-laki. Mereka mengetahuinya saat usia kandungan menginjak umur 6 bulan.

"Oh iya, sayang" panggil Taeyong.

"Hm?" jawab Hyun Rim singkat.

Taeyong mendongak dan menatap Hyun Rim yang sedang memainkan rambut Taeyong.

"Ngomong-ngomong, kamu tidak ngidam sesuatu? Sudah hampir 2 bulan loh, kamu tidak ngidam aneh-aneh." Tanya Taeyong.

"Bukannya malah bagus kalau aku tidak ngidam aneh-aneh?" tanya Hyun Rim balik.

Memang bagus, karena kalau sekali ngidam Hyun Rim bisa meminta sesuatu yang sangat tidak masuk akal. Terakhir ia ngidam bubur ayam yang dicampur selai coklat. Dan saat Taeyong sudah membuatkannya, Hyun Rim malah mual dan menyuruh Taeyong untuk memakannya.

"ngomong-ngomong soal ngidam, aku jadi ingin sesuatu" Ucap Hyun Rim tiba-tiba.

"Aku ingin buah belimbing yang ada di depan rumah Koh Suho" Pinta Hyun Rim. "tapi aku ingin kamu yang ambil, dan manjat sendiri" lanjutnya.

HusbandWhere stories live. Discover now