(3)

1.3K 199 13
                                    

Sana tersenyum melihat reaksi nayeon, tapi senyumnya lenyap setelah melihat wanita dan pria yang baru saja masuk ke dalam cafe. Matanya membulat sempurna.

Nayeon yang melihat ekspresi terkejut sana langsung mengalihkan pandangan nya ke arah pandangan sana. Reaksinya sama, mata membulat bahkan dia menumpahkan kembali jus yang baru saja di minumnya.

EONNI!!!

Sana melihat kembali ke arah nayeon masih dengan keterkejutannya, nayeon pun sama. Mereka saling berpandangan dalam diam dengan mata yang membulat sempurna.

Mina yang baru masuk bersama mark langsung mencari meja kosong untuknya dan mark.
Saat mina duduk di mejanya, mark memesan makanan.

" Bagaimana sekarang? " tanya nayeon yang mulai membuka suaranya.

" a..aku tidak tau " ucap sana bingung.

Mina sedang membuka aplikasi chat di ponselnya, setelah membalas chat dari sahabat-sahabatnya mina kembali meletakkan ponselnya di atas meja.

Saat mina mengangkat kepalanya, matanya tidak sengaja melihat sana.

" Eon..... eonni? " ucap mina kaget sambil menutup mulutnya.

Sana menunduk saat mina melihat ke arahnya, dan saat nayeon melihat ke arah mina, ternyata mina sedang berlari ke arah mereka.

" EONNI!!!!! " Teriak mina sambil berlari menghampiri sana.

Sana yang mendengar teriak mina langsung mengakat kepalanya ke arah sumber suara.
Sana kaget saat mina tersandung kaki meja. Dengan cepat sana menangkap tubuh mina ke pelukannya.

" Eonni... " lirih mina sambil menangis, air matanya keluar begitu derasnya.

" Mi... mina... " ucap sana terbata. Jujur saja, sana belum siap melihat mina.

" Eonni kemana saja... aku tidak serius eonni... aku tidak benar-benar mengusirmu " ucap mina dengan tangisan yang semakin menjadi.

Mark melihat mina menangis di pelukan seorang wanita, matanya memincing memperhatikan mereka.

" Aku... aku... " sana bingung harus apa saat ini. Dia mungkin tidak siap, tapi dia sangat senang mina ada bersamanya. Di dekatnya, bahkan di pelukannya.

" Kumohon... jangan pergi " ucap mina sambil sesegukkan.

" Tidak mina, kau lihat aku " ucap sana sambil melepaskan pelukannya.

" Aku tidak bisa, appa di jepang sendirian " ucap sana asal.

" Appa? aku bahkan tidak pernah menganggap eomma ada dirumah setelah kau pergi. Tapi kau masih menyayangi appa bahkan setelah kita berpisah karna mereka? " Ucap mina kecewa.

" Tidak mina bukan begitu, Aku... aku marah, tapi ayah butuh aku. Sama seperti mu yang tetap ada di rumah dengan eomma " jawab sana.

Mina mengalihkan pandangan nya sambil membuang nafas beratnya. " KALAU BEGITU BAWA AKU PERGI DARI SINI! " teriak mina.

" Mina. Aku tidak bisa, kita bahkan hidup dari uang eomma dan appa, lalu bagaimana aku bisa membawa mu pergi tanpa uang sedikit pun? " tanya sana, air matanya sudah menetes sekarang.

Eonni ✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora