Epilog.

3.7K 117 9
                                    


Happy reading 😊

**

Sudah seminggu berlalu tapi rasa gelisah Cesil tak kunjung hilang juga. Di tambah lagi hari ini mama nya mengajak dia buat kontrol ke dokter kandungan buat ngecek kandungan nya. Dan tentu saja itu membuat Cesil gelisah. Bagaimana jika kedua orang tua nya marah dan tidak mau memaafkan nya karena telah membohongi mereka.

"Cesil kok malah melamun. Ayok siap siap" ajak Denira yang sudah rapi.

"Ma sil minta maaf" Cesil menunduk.

Lebih baik ia jujur sekarang dari pada mama nya tau sendiri lebih baik diri nya saja yang mengaku.

"Kenapa sayang?" Denira memegang bahu Cesil.

"Sebener nya sil gak lagi hamil." Cesil berucap sepelan mungkin. Ia memejamkan mata nya karena tidak berani menatap sorot mata mama nya. Ia sudah siap menerima amukan dari mama nya karena ini semua memang salah nya.

"Mama tau itu." Cesil menatap mama nya dengan garis wajah terkejut.

Bahkan raut wajah mama nya terlihat santai dan sama sekali tidak menunjukan jika beliau marah dan kecewa.

"Mama sama papa sudah tau semua nya dari mommy mu. Sesudah hari pernikahan kalian mommy mu mengatakan itu dia memohon agar mama sama papa gak marahin kamu. Yang jelas mama sama papa emang kecewa sama kamu dan Denis. Tapi setelah di pikir pikir kalo pun mama dan papa marah itu gak bakal ngerubah keadaan. Kamu sudah terlanjur menikah dengan Denis mama dan papa gak bisa berbuat apa apa lagi. Kami sadar kalian memang saling mencintai dan kami gak mungkin menghalang halangi lagi kalo itu bisa bikin kalian bahagia." Penuturan dari sang mama membuat air mata haru Cesil berjatuhan.

Ia tidak mampu mengucapkan apa apa lagi selain memeluk mama nya.

"Ma..ma..kasih ma hiks maafin Cesil" ucap Cesil di sela sela isak tangis nya.

Denira mengusap pungung Cesil.
"Udah jangan nangis. Mama udah maafin kamu kok, makasih karena kamu udah mau berani jujur sayang" kata nya.

Dan sekarang Cesil sudah merasa benar benar lega.

****

Malam ini keluarga Cesil berkumpul mengadakan acara bakar bakar jagung. Entah dalam rangka apa yang jelas malam ini mereka terlihat bahagia seolah olah sudah lepas dari jerat masalah yang selama ini menganggu.

"Pa" cesil menghampiri papa nya yang sedang sibuk dengan jagung bakar nya.

"Kenapa sayang?" Tanya Nazmul.

"Papa beneran udah maafin Cesil sama kak Denis kan. Papa gak marah sama kita berdua kan." Kata Cesil sambil bergelayut manja di lengan papa nya.

Nazmul menghela nafas panjang. Entah ini sudah yang ke berapa kali nya putri nya mengatakan kalimat yang sama.

"Kamu gak bosen apa ngomong gitu terus. Udah di bilangin papa udah maafin kalian." Lama lama Nazmul jadi kesel.

Cesil terkekeh kemudian memeluk papa nya lebih erat."sil sayang papa"

"Jadi yang di peluk papa aja nih. Suami nya gak di peluk." Kata Denis.

"Tuh suami kamu masa cemburu sama papa" kata Nazmul.

"Ya udah sini sil peluk" Cesil memeluk Denis tanpa melepas pelukan papa nya. Posisi nya kini berada di tengah dengan kedua tangan nya merangkul papa nya dan juga Denis.

"Cie yang lagi bahagia." Kata Nadine.

Acara bakar bakar jagung ini tidak hanya di ikuti oleh kelurga tapi Cesil juga mengundang Nadine dan juga Nicho. Bahkan mommy nya pun ikut meramai kan acara malam ini. Alhasil rumah nya terlihat ramai oleh canda tawa orang orang terdekat yang meramaikan acara keluarga mereka pada malam ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVED STEPSISTER[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang