Chapter III : Dark Thinker

30 5 3
                                    

"Hey Herschel, bisa kau ceritakan tentang kelompok yang kau bicarakan itu?" Tanya Daniel dengan penasaran

"Aku kurang mengetahuinya, pria cina itu bilang kelompok itu bernama 'Dark Thinker', pria itu juga bilang kalau mereka sering membunuh, tak heran kalau kasus kriminal yang tak terpecahkan di London ini adalah pembunuhan" Jelasku pada Daniel

"Apa mereka mempunyai kekuatan?" Tanya Daniel

"Mereka mempunyai kekuatan pikiran, mungkin dari mereka ada yang bisa membuat api dengan tangan kosong, membekukan air tanpa alat apa apa, dan mungkin juga mereka bisa melakukan teleport, pria cina itu yang tahu lebih banyak" Jelasku sambil bermain hp mencari kontak George Lee.

"Apa orang cina itu akan kesini?" Tanya Daniel

"Aku tak tahu, sepertinya aku lupa meminta nomor telponnya" Kataku sambil terus mencari kontak George Lee

"Bagaimana bisa? Lalu kita akan kerumahnya lagi?" Tanya Daniel dengan kebingungan

"Tak perlu, aku sudah memberikan nomorku padanya, dia pasti menelpon" Kataku sambil menyimpan hp ku

"Ya, terserah kau sajalah" Jawab Daniel dengan ekspresi acuh

"Bagaimana kita bisa menangkap mereka?" Tanya Daniel

"Aku juga sedang memikirkan caranya, satu satunya cara hanya itu, kita harus mengumpulkan para ESPer lainnya yang tersebar di Inggris."

"Baiklah, kau akan kembali ke London?" Tanya Daniel

"Sepertinya, tidak ada yang menjaga tokoku." Kataku

"Baiklah, kapan kau kembali?" Tanya Daniel

"Besok pagi, sekarang aku istirahat dulu disini" Jawabku padanya

"Hmmm.... Ok" Kata Daniel

Aku beristirahat semalam di rumah adikku karena cukup lelah, keesokan harinya pun aku bersiap untuk kembali ke London.

"Kau berangkat sekarang?" Tanya Daniel sambil terlihat bangun tidur kepadaku

"Ya, apa kau mau ikut?" Ajakku pada Daniel

"Maaf, aku tak bisa, ada urusan penting, lagipula 3 hari lagi aku sudah berdinas lagi" Jawab Daniel dengan sedikit mengeluh

"Ok, tidak enak juga ya jadi polisi, hanya mendapat cuti sebentar" Jawabku dengan nada menyindir

"Ya begitulah" Jawab Daniel

"Baiklah, aku berangkat." Kataku sambil menggendong tas

"Hey tunggu, kau naik apa?" Tanya Daniel

"Aku naik bus saja, tidak terburu buru kok" Jawabku

"Baiklah, padahal lebih cepat naik kereta"

"Ah, tak apa, aku ingin menikmati kota"

"Baiklah, dahh."

"Dah.." Kataku sambil melambaikan tangan

Lalu akupun meninggalkan rumah adikku itu dan pergi menuju stasiun pemberhentian bus, setelah sampai disana, tiba-tiba aku bertemu dengan seorang pria yang aneh, dia juga naik bus sama denganku, dengan tujuan yang sama, pria itu melihatku dengan pandangan tajam, aku tak tahu siapa dia, sepertinya dia orang india, akupun mengabaikannya. Lalu aku sampai di London jam 12 siang. Setelah pulang ke rumahku untuk menyimpan tas, aku langsung pergi ke rumah Emily naik mobilku. Dan beberapa menit akhirnya sampai dirumahnya.

The EsperWo Geschichten leben. Entdecke jetzt