Di siang hari yang panas, dimana orang orang beristirahat dirumah dan tidak melakukan aktivitas, aku dengan sedikit malas menjaga tokoku, karena karyawanku sedang mendapat cuti musim panas.
Aku merasakan hal buruk akan terjadi di sekitarku. Dalam heningnya siang yang cukup panas, tiba tiba terdengar jeritan seorang wanita di apartment sebelah tokoku, jalanan sekitar pun sedang sepi tidak ada orang, aku langsung lari menghampirinya.
Ketika sampai, aku mendengar suara wanita dan pria
"Kumohon ampuni aku, jangan bunuh aku, maaf itu kesalahanku" terdengar suara wanita dengan nada ketakutan
"Tidak ada pengampunan untuk pengkhianat sepertimu, kau akan mati" terdengar suara pria dengan nada mengancam
Aku pun kaget mendengar pembicaraan mereka, tiba-tiba tidak terdengar suara apa apa lagi, aku langsung mendobrak pintu kamar apartmentnya, dan melihat wanita tewas bersimbah darah dengan luka tusuk di dada sebelah kiri, tepat di jantungnya, aku langsung mencari pelakunya, dan tidak ada siapapun selain mayat wanita di kamar itu, hanya saja jendela terbuka. Tidak mungkin ada orang yang melompat dengan selamat dari jendela lantai 5 yang cukup tinggi itu. Orang orang akhirnya keluar dari kamar mereka, dan akhirnya polisipun datang.
"Angkat tanganmu, cepat berbaring!" polisi dengan menodongkan pistol dan memborgol tanganku
Polisi menangkapku dan membawaku, polisi kira aku pembunuhnya karena tidak ada siapa siapa saat korban tewas selain aku, dan orang orang yang menghampiriku melihat hanya aku yang ada di kamar itu, aku merasa heran bagaimana pembunuh itu kabur.
Aku menduga dalang dari beberapa kejadian kriminal di London ini dilakukan oleh satu kelompok, dan mungkin mereka semua adalah ESPer yang cukup terlatih.
YOU ARE READING
The Esper
Science FictionLondon menjadi penuh teror, banyak kasus kejahatan yang terjadi, tetapi polisi sulit mengungkap pelaku tersebut. Herschel Fiennes seorang psikolog sekaligus pemilik toko barang antik yang mempunyai bakat terpendam yaitu kekuatan pikiran (Clairvoyanc...