The Day

63 10 5
                                    

Violet’s Birthday

09:30 AM

Violet’s POV

Mengapa tidak ada yang mengucapkan Happy Birthday padaku? Oh, ayolah ini kan hari ulang tahunku. Ulang tahunku yang ke-9, tapi kenapa semuanya terlihat membosankan? Well, dimana Liam? Kurasa dia marah padaku. Uh menyebalkan sekali. Aku hanya bisa mengacak-acak pancake yang ada dipiringku. Sangat tidak berselera untuk sarapan.

“Violet, makan pancake mu atau nanti kuberikan pada marsha” Well, marsha itu kucing kesayanganku. Hadiah ulang tahunku tahun lalu. Sungguh aku dalam mood yang-sangat-tidak-baik.

“Aku tidak nafsu makan Mom” Kataku sambil meneruskan mengacak-acak pancake

“Kau harus makan my little bunny” Bujuk Dad sambil memajukan bibirnya. Jujur aku tidak tahan ingin tertawa.

“Plis Dad, aku bukan anak 5tahun lagi” Aku memutar bola mataku sambil tertawa. Untung saja aku masih mempunyai mata.

“Marshaaaaaaaa”Kuharap dia datang, setidaknya menjawab panggilanku

“Meowww”Oh dia hanya menjawab dari ruang tv ternyata. Tadi kata Mom jika aku tidak makan pancakenya, berikan saja pada marsha. Kucing gawl sarapan aja makan pancake, tapi ucapan mom ada benar juga sih, daripada mubazir

 “Nih makan ya, kalo gaabis tar dijitak sama mom” Dengan pasrahnya dia hanya mengangguk.

“Violet bersiap-siaplah, karena kita sebentar lagi akan ke London” APA? LONDON? TEMPAT YANG SELAMA INI KUIDAMKAN IDAMKAN? APAKAH AKU BERMIMPI? WAKE UP VIOLET, WAKE UP!!

“SERIOUSLY MOM? APA AKU TIDAK BERMIMPI? WHOAAAA” Mood-ku kembali bersinar Hahaha. Oke, sekarang aku harus apa? Oh iya, dress. I need dress. Mungkin saja ini kejutan, eh?

Aku berlari menaiki tangga, mendobrak pintu kamar, dan sampai dilemari.

Pakai dress yang mana ya?

“MOM” Biarlah mom menganggapku seperti dihutan. Yang penting ini hari terbaikku.

“Ada apa sayang?” Tanya mom dengan wajah khawatir. Memangnya aku kenapa ya?

“Bisakah kau membantu mencari baju yang cocok untukku? Aku bingung, Mom”

“Ini hari ulangtahunmu kenapa kau sibuk mencari baju dilemari? Mom sudah menyiapkan baju yang cocok untukmu” Kenapa mom tidak bilang sedari tadi sih?

“Baiklah. Dimana aku dapat menemukan bajunya Mom?”

“Kau tunggu disini, biar mom yang ambil" Jawab Mom seraya keluar dari kamarku. Sungguh, Mom memang yang terbaik.

Sambil menunggu Mom kembali, aku mengecek handphoneku.

22 Messages Unread dan hampir semua isinya ucapan Happy Birthday. Dengan sabar, aku membalas satu persatu pesan yang kuterima dengan ucapan amin serta terimakasih. Hari yang menyenangkan aku akan ke London bersama Dad, Mom, dan Liam. Tapi tunggu dulu, dimana Liam? Sedari tadi aku tidak melihatnya. 

*drrrrtttt drrrttttt* 

Panjang umur baru tadi diomongin, tapi untuk apa Liam mengirimiku pesan? Memangnya dia sedang ada dimana? Dibenua antartika, mungkin. Ha, Kurasa otak dan pikiranku mulai menggila.

"Kau dimana?"  -Your cute brother

"Dirumah. Memangnya kenapa? Harusnya aku yang bertanya, Kau dimana?" 

"Maaf, aku sedang ada urusan :)"

"Oh ayolah, umurmu itu baru 14tahun, tidak usah sok segala punya urusan"

"Tapi nyatanya aku punya urusan"

"Terserah lah ya. Kau tidak ikut ke London?"

"Aku akan menyusul nanti"

"Oh"

"Y" 

Mom menghampiriku dan memberikan dress pilihannya padaku.

"Violet, ini dress yang akan kau pakai" Aku mengambil dress yang Mom berikan dan berjalan ke kamar mandi.

Oh tidak. Mimpi buruk. Apakah ini tidak terlalu sexy jika aku gunakan? Aku merasa risih, dress nya mini sekali. Sebaiknya aku keluar dan meminta pendapat Mom. 

"Mom apakah ini tidak terlalu pendek?" Tanyaku didepan kamar mandi. Jujur aku tidak enak mengganggu Mom yang sedang membaca majalah. Mom memperhatikanku dari atas kepala sampai kaki, lalu mengulanginya.

"Hm, menurutku sih tidak. Liam yang memilihkan dress itu untukmu" Seriously? Liam ingin melihatku dengan keadaan seperti ini? Liam ini menggagapku apa sih? Tega sekali memberiku baju seperti ini.

"Dia pikir tadinya dress itu hanya sampai lututmu, tapi ternyata jauh sekali dari harapan. Sudahlah, yang penting dia sayang padamu kan?" Lanjut Mom. Ucapan Mom ada benarnya juga ya. Berarti Liam selama ini mengaggapku pendek? Menyedihkan.

"Rambutku dibiarkan seperti ini saja ya Mom?"

"Yes, whatever. Ayo kita berangkat" Ajak Mom dan menggandeng tanganku. Aku menuruni tangga bersama Mom dan Dad bertepuk tangan dari ujung tangga, apa maksudnya?

"Wah Dad baru sadar ternyata kau cantik ya"

"Tidak usah berlebihan seperti itu Dad, dan berarti aku selama ini tidak cantik? Sakitnya tuh disini"Ucapku sambil berpura pura cemberut dan menunjuk hati.

"Dad hanya bercanda sayang. Ayo kita berangkat dan jangan lupakan jaketmu, diluar dingin" Untung Dad mengingatkanku, kalau tidak mungkin saja aku akan mati kedinginan.

"Ayo"

**

10:30 AM

Selama perjalanan kami mengobrol dan menceritakan kebiasaan burukku sewaktu kecil, tentang Liam akan ketakutannya pada sendok, serta jaman Mom dan Dad yang masih pacaran. Tanpa Liam, tetap saja perjalanan ini terasa hampa. Aku memandangi salju yang dari dalam mobil, berharap salju itu akan turun diatas kepalaku

"Mom bisakah kau menyalakan radio untukku?" Aku meminta Mom yang sedang duduk di kursi penumpang sebelah Dad untuk menyalakan radio, tanganku tidak sampai jika harus meraihnya.

"Tentu saja sayang" Jawab Mom. Kau tahu apa? Lagu favoritku dipuar diradio, akupun ikut bernyanyi dengan Christina,

But I’m only human

And I bleed when I fall down

I’m only human

And I crash and I break down

Your words in my head

Knives in my-

"DAD AWAS DIDEPANMU!!!!!!!!!!!!!!!!!"Mobil pajero sport dari arah kanan melaju kencang. Aku merasa ban belakang tergelincir saat belok ke kiri, tubuhku terpental kesebelah kanan. Dad kehilangan keseimbangan,

"DADDDDDDDDDDDDD!!!!!!!!!!" 

BRAKKKKKKKKKK

Mobil ber-Thanki besar melaju sangat kencang dan menabrak mobil yang kutumpangi. Aku terjepit didalam mobil bersama Dad dan Mom, meraih tangan mereka, menggenggamnya seakan takut kehilangan, lalu semuanya menjadi gelap.

**

A/N

Itu di mulmed ada foto Lucy pake dress hitam.Anggap aja umurnya 9tahun ya/? wkwk

Little Black DressWhere stories live. Discover now