Aku mengarungi labirin panjang
Tanpa jeda dan tiada tungku perapian
Aku telah lama terbunuh
Saat teduh menyapaku dalam remang kesukaran
Saat titik buntu tiada bertemuAku telah usai
Di Jalanan panjang ini
Membawa ingatan tentang dirimu
Yang kini hanya tulang belulang berserakanDapatkan aku berdoa?
Sebagai angin dimusim dingin
Aku berhembus sebagai doa
Dingin adalah jejakku usai berlalu, beku adalah pengharapanku yang baruDapatkah aku memintanya sebagai doa?
Melihatmu diluar labirin kesukaran, sebagai keajaiban
Meski aku telah usai
Meringkup dalam pusara perkabunganYolla perlika
31 Juli 2018
YOU ARE READING
Ruang Sembunyi
PoetryKetika seorang penulis jatuh cinta, kamu adalah alasan hampir disetiap tulisannya. Jangan lupa vote and comment #ruangsembunyi