~ENAM~

71 7 11
                                    

Kini desyca dan dirga berencana mengelilingi kota pekan baru, cuacanyapun lumayan mendukung,sesekali mereka menemukan sudut pandang,syukur² dirga membawa mobil,jadi jika cuaca pekan baru galau lagi,mereka tak perlu mencari tempat berteduh.

Diperjalanan tdk ada yang membuka suara,baik dirga ataupun desyca lebih memilih menahan gengsinya,sesekali mereka mengeluarkan deheman khas masing² agar ada yang membuka pembicaraan.

Jika situasinya sedang berdua seperti ini,maka sangat merasa canggung,dirgapun berasa sudah menjadi supir taxi yang hanya bisa melirik sang penumpang melewati kaca yang berada tepat dihadapannya.

"Ga" desyca angkat bicara

"Mm?"

"Beasiswa lo di binusvi,,, mmmm,,,aman kan?"

Dirga hanya mengangkat bahu,bahkan dirgapun tak tau statusnya saat ini.

Desyca yang mengertipun hanya tersenyum tipis,andai saja kecanggungan ini bisa ia gambarkan,mungkin beban di hatinya saat ini sedikit berkurang.

                              **********
Desyca tampak gelisah,ia berjalan mondar-mandir tak tentu arah,sesekali mengeluarkan ocehan demi ocehan.

"Ren,va" desis desyca memanggil kedua sahabatnya itu.

Sontak irene dan rieva hanya mendongak,melirik sepasang bola mata desyca yang tampak penuh keraguan.

"Desyca boleh curhat gak?"

"Curhat aja sih des,,kayak sama siapa aja gitu" jawab irene yang dibalas dgn anggukan rieva

"Mmm,tapi kalian janji ya,,,gak boleh banyak bacotnyaa." ucap desyca agak ragu.

Lantas irene dan rieva pun mengangguk tanda menyetujui.

"Desyca suka dirga" lirih desyca samar,irene dan rieva hanya diam,mereka pasti kaget dgn ucapan desyca barusan.

"Please reset it!"perintah irene

" gue suka sama DIRGA!!"balas desyca

Irene dan rieve tampak masih tak percaya,bagaimana desyca bisa menyukai dirga,yang mereka tau slama ini desyca tak pernah sekalipun mengucapkan kata² baik ttg dirga.

"Are you seriously?"

"Yes,of cours" jawab desyca dgn tekad bulat.

Sepertinya gadis ini memang benar² menyukai Dirga,lihat saja wajahnya,ketika bercerita bahwa ia menyukai dirga,wajahnya benar² bercahaya,sesekali mengeluarkan semburat merah diwajahnya,kedua sahabatnya itu tak tau harus berbuat apa.

"Kenapa lo suka sama dirga" tanya irene.

Desyca menggeleng,ia pun tak tau pasti alasannya menyukai pangeran binusvi itu,bukan karna insiden di binusvi atau karna insiden tadi pagi,tapi rasanya benih cinta itu tumbuh 4 hari yang lalu.

Flasback on:
Hari sudah menunjukkan pukul empat lewat dua belas, siswa siswi SMA 1 PEKAN BARU berhamburan meninggalkan skolah itu,hingga tersisalah satu dua orang disana salah satunya adalah desyca,wajahnya terlihat muram,mobil ibunya yang biasa menjemputnya tak kunjung datang,bahkan beberapa menit kemudian datanglah sms singkat dari supir pribadinya.

'Non mobilnya lagi di bengkel,hari ini pake angkutan umum aja ya non'

Desyca menarik nafas jengkel dgn sangat terpaksa ia harus mencari taxi atau bis,ia berjalan menuju sebuah halte yang berada beberapa meter dari sekolahnya,sesekali ia melirik awan putih yang mulai ditutupi oleh awan hitam lekat,lalu mengeluarkan butiran kecil yang semakin lama semakin lebat.

Dua puluh menit menunggu,bis atau taxi tak ada yang melewati halte itu,mungkin karna hujan begitu lebat.

Dingin menyelimuti tubuh mungil gadis itu sesekali desyca berfikir untuk menerjang hujan ,satu langkah berjalan keluar dari lindungan hujan baju desyca sudah diselimuti oleh butiran air,ia mengurung niatnya untuk berlari menuju rumah,lantaran otak bodohnya yang berfikir bahwa 'mungkin jika berlari ia tak akan basah' salah.

Kini ia berjalan pasrah,membiarkan butiran demi butiran air mengalir deras dibadannya,sesekali mendumel kesal,jarak rumahnya masih lumayan jauh,ber andai-andai ada seseorang berbaik hati menumpanginya hingga rumah,sesekali ia menghentakkan kakinya membentuk irama dari percikan-percikkan air.

Hingga sebuah mobil mewah menghampirinya,sesekali mengeluarkan suara yang begitu nyaring agar desyca agak ketepi.

Lalu sang pengendara itu keluar dari mobil mewahnya itu,perlahan mengambil sebuah payung,lalu memayungi tubuh desyca.

Desyca mendongak melirik laki² yang bertubuh jangkung itu.

"Dirga" lirihnya sambil tersenyum simpul sembari menerima suguhan payung itu.

Tanpa basa basi dirga menuntun desyca dgn merangkul bahunya,lalu membuka jaket hitam yang ia kenakan untuk memindah alihkan jaket itu ke badan mungil gadis dihadapannya

"Lo knapa disini?" tanya dirga dgn wajah khawatirnya.

"Ttadii..g..guee..mau..nyy..nyari t.t.taxi...tapi..g.g.gk k..k..etemu...ya..udahh...g.g.gue jalan aj.." balas desyca sambil bergetar

Dirga smakin khawatir melihat desyca yang terlihat pucat,ditambah lagi desyca sempat bersim beberapa kali,kali ini dirga selangkah lebih jauh,ia meraba dahi desyca untuk mengecek suhu badan gadis itu.

"Yaudah dirga anter pulang ya,biar mama lo bisa ngerawat lo" desis dirga

Desyca hanya mengangguk.

"Tapi,mami desyca gak ada dirumah ga"

Dirga tampak bingung apa yang harus dia lakukan? Membawa desyca kerumahnya,lalu membiarkan dia sendirian?

Bukan saatnya berpikir,dirga langsung berangkat menuju rumah desyca.

Tanpa banyak bertanya,melihat keadaan desyca,sesampainya dirumah desyca,dirga langsung menggendong tubuh mungil desyca ala bridal style,lalu membaringkannya di sebuah sofa,lalu mengambil sebuah kain dan air menggunakan baskom,sesegera mungkin mengompres desyca.

Kali ini tak ada niat untuk meninggalkan desyca.

Beberapa jam berlalu,desyca membuka matanya,hari sudah berganti malam,ia melirik jam yang melingkari tangannya,sudah pukul delapan lewat tiga puluh,ia memalingkan wajahnya menatap seseorang pria yang sedang tertidur pulas,wajahnya begitu memancarkan cahaya yang dapat membuat siapapun terkagum-kagum olehnya,desyca mengusap rambut pria itu dgn sangat perlahan takut makhluk tampan ini terjaga dari tidurnya.

Huaaam

Dirga terbangun,desyca langsung melepas tangannya yang mengelus rambut dirga.

"Lo udah sembuh?"tanya dirga

Desyca mengangguk,lalu dirga meraba dahi dirga lagi,terlihat wajah pria itu sedikit lega.

" lo nyusahin gue aja sih"lirih dirga

Desyca hanya tersenyum tipis sambil mendesis 'maaf',

Flasback off
Desyca membekap dirinya sendiri,mengingat kejadian itu,kejadian yang membuat ia lupa statusnya dgn dirga.

Lalu berpikir sejenak

"Tapi ren,va,,,sabtu besok gue mau tunangan"

Lagi² kata² desyca membuat kedua sahabatnya itu kaget

"Sama siapa?" tanya irene

Desyca menarik dafas panjang lalu berfikir sebelum menyebut nama

'SETYA'

                             **********
Hy smua.... RINDU....😂

Part ini pendek ya dari yang lainnya...

Part ini juga gaje ya kan?

Hiks! Kalo banyak typo tlg bantu author untuk memperbaiki typonya ya..

Ok see you nex capt!😘

Lanjut... Tidak?😌

304'SR [Kisah Cinta Desyca]Where stories live. Discover now