"Sawada-san? Kau di sini?" kata seseorang yang baru muncul dari depan pintu ruang rektor. "Ohno-san. Lama sekali kau datang." Kata Ren. Dibelakang Ohno-san para tim medis datang untuk menolong Nobuko yang masih pingsan. "Lebih baik kau keluar dulu, cari tempat aman, temani Harawasa-san" Kata Ohno-san pada Ren. Ren membiarkan Nobuko ditangani oleh tim medis yang sudah mulai mengangkatnya. "Sakurai-san.Tolong jaga mereka." Kata Ohno-san pada Sho sambil menepuk bahu Sho. "tentu saja. Tenang saja pak detektif." Kata Sho sambil tersenyum pada Ohno-san.
Ren dan Sho duduk di halaman kampus. Berbeda dengan pemandangan biasanya yang di penuhi oleh mahasiswa, kali ini kampus dipenuhi oleh polisi yang datang. "Kau mendengar letusan itu berapa kali?" tanya Ren pada Sho yang sedang mencar sesuatu di sekelilingnya. "hanya satu kali." Kata Sho. "Ajaibnya yang dibunuh bukan hanya 1. Tapi lebih." Sambungnya. Ren menarik nafas panjang seakan banyak beban yang ada di pundaknya. "Apa mereka sudah dibunuh sebelum ada suara itu? Jadi hanya 1 orang saja yang menjadi kamuflase?" kata Sho perlahan. "Kurasa tidak, aku melihat langsung kejadian itu. Di kelas. Kau pun begitu kan?" kata Ren pada Sho.
"Sawada-san? Sakurai-san?" suara panggilan itu membuat Ren dan Sho menengok ke arah suara yang ternyata itu adalah Ohno-san. "Kudengar kalian berdua melihat kejadian itu langsung?" kata Ohno-san, "bisa ikut sebentar? Ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan" kata Ohno-san. Mereka berdua pun mengikuti arah Ohno-san berjalan menuju satu ruangan. Ren cukup dikagetkan dengan banyaknyao rang yang berada di ruangan itu. Aiba Masaki, Matsumoto Jun, bahkan Takasugi-sansei, ditambah dengan hadirnya Ren dan Sho rangan itu menjadi atsmosfer yang aneh. Semua terlihat diam dan tidak ada yang berbicara. Terlihat syok. Takasugi-sensei mengerutkan dahinya ketika melihat Ren masuk ke dalam ruangan. "Sawada-san? Kau?" tanya Takasugi-sensei perlahan. "Yoshida-sensei terbunuh ketika sedang mengajar di kelasku." Jawab Ren singkat. Takasugi-sensei mengangguk mendengar jawaban dariku. Ren melihat kesekelilingnya, ia melihat Aiba sangat terlihat terpukul dan syok berat, 2 bangku di belakang Aiba terlihat seorang lelaki yang memakai sweater biru, Matsumoto Jun, duduk dengan ekpresi yang dingin, entah ia marah atau bingung. Takasugi-sensei terlihat tenang, Ren tidak terlalu heran dengan hal ini, Takasugi-sensei memang memiliki pembawaan yang tenang, sesekali ia melihat ke jam sakunya yang ia simpan di saku bajunya.
"Ada 5 korban yang telah ditemukan." Kata Ohno-san di depan ruangan.
"Takasugi Tomo-san, saksi dari Murakami Singo-san yang berada di ruang dosen."
"Aiba Masaki-san dan Sakurai Sho-san, saksi dari Kitagawa Rika-san yang berada di perpustakaan."
"Sawada Ren-san dan Harawasa Nobuko-san, saksi dari Yoshida Fuku-san yang berada di ruang kelas."
"Matsumoto Jun-san, saksi yang menemukan tubuh Kagara Ara-san di lorong kampus."
"dan terakhir yang Sanju Toru-san yang terbunuh ketika ia sedang berada di ruangannya."
Semuanya terdiam mendengar penjabaran dari Ohno-san. "menurut berita yang ada. Ada mahasiswa yang sedang berdemo di depan kampus." Kata Ohno-san ia melihat kearah Matsumoto-san dengan pandangan seakan meminta penjelasan.
"Kenapa Anda melihat saya seperti itu? Kalau anda meminta penjelasan tentang kenapa kami berdemo, akan saya jelaskan. Namun, jika Anda menghubungkan saya dengan pembunuhan para petinggi kampus disini, saya jelas tidak terhubung." Kata Matsumoto-san dengan tenang.
"Jelas Anda terhubung dengan kasus ini." Kata Ohno-san.
"Kau mau mengambil alibi yang saya punya?" kata Matsumoto-san. "Saya seminggu ini ada di kampus bersama teman-teman saya. Melihat beberapa bukti kalau di kampus ini ada hal yang janggal." Kata Matsumoto-san. "dan seharian ini, pada saat kejadian, ada di halaman merekam apa yang dilakukan teman-teman yang sedang berdemo untuk dokumentasi."
YOU ARE READING
RANDOM
Mystery / ThrillerPembunuhan berantai yang berpola Random. Setiap kasusnya selalu dikaitkan dengan 1 benang merah. Karl Mayer- Gloomy Sunday.
[4] Third person's point of view - Another Comes
Start from the beginning
