[4] Third person's point of view - Another Comes

Start from the beginning
                                        

"Drrrrrrrttttttt..." phonecell di kantung celana Ren bergetar menandakan ada panggilan masuk. Sho-chan. Ren langsung menjawab panggilan Sho-chan.

"Ren! Kau sekarang dimana? Kau tak apa?" kata Sho-chan dari seberang sana.

"Aku tidak apa, di sini ada penembakan, Sho." Kata Ren pada Sho. "Yoshida-sensei, dosenku yang sedang mengajar di kelas ditembak oleh seseorang yang ada di luar jendela." Sambungnya.

"Ren." Suara Sho-chan terdengar syok mendengar apa yang dikatakan oleh Ren. "Di sini pun ada pembunuhan. Penjaga perpustakaan, Kitagawa-san, ia tertembak, tepat di pelipis kirinya. Arahnyapun dari luar jendela. Menembus kaca." Jelas Sho-kun. Ren terdiam nafasnya seakan tersedak dan tak bisa leluasa mengambil udara disekitarnya yang bercampur bau darah dari darah Yoshida-sensei.

"Aiba-san masih ada di sini, Ren. Ia ada dekat Kitagawa-san. Sangat terlihat terpukul." Kata Sho-chan. Namun Ren masih diam tak berbicara apa-apa.

"Sho, nanti aku hubungi lagi. Aku tutup dulu." Kata Ren sambil menekan tombol off. Ren mencari sosok Nobuko di balik keheningan kelas yang sudah tidak ada siapa-siapa di sana. Ia melihat Nobuko terduduk lemas, wajahnya pucat. Terlihat ia sangat syok melihat apa yang terjadi di depan matanya.

"Nobuko, kau tak apa?" kata Ren sambil mendekat ke arah Nobuko. "Ayo kita keluar. Menunggu polisi datang." Kata Ren sambil memapah Nobuko keluar dari ruangan dan membiarkan tubuh lelaki setengah baya itu tergeletak sendiri di kelas.

Beberapa orang masih ada yang berlari untuk keluar dari gedung kampus. Lelaki setengah baya yang berlari di depan Ren terdiam ketika ada yang memanggi namanya "Sensei. Rektor! Ia tertembak seseorang." Langkah Ren dan Nobuko terhenti. Wajah Nobuko semakin pucat mendengar apa yang diteriakan dari orang yang melewati mereka. Nobuko melepaskan tangan Ren yang sedang memapahnya dan berlari ke arah sebaliknya. "Nobuko!" teriak Ren pada Nobuko yang berlari dalam keadaan syok. Baru beberapa langkah Ren berlari, "Ren!" Panggilan itu membuat Ren menghentikan langkahnya, ia menoleh ke arah suara yang memanggil namanya. "Sho." Sautnya pada Sho yang berlari menghampiri Ren. "Bagaimana keadaan disana?" sambungnya. Ren masih terlihat panik karena khawatir pada Nobuko, "Nanti aku jelaskan, Nobuko berlari ke arah sana. Sepertinya ia pergi ke ruangan ayahnya." Kata Ren sambil berbalik dari arah Sho dan mulai berlari ke arah lari Nobuko. Sho berlari di belakang Ren.

Tepat sekali dugaan Ren, Nobuko ada di ruangan bertuliskan Rektor- Sanju Toru. Nobuko sedang menangis memeluk badan lelaki setengah baya yang berlumuran darah di kepalanya. "Nobuko." Kata Ren dengan perlahan, Ren mengusap bahu Nobuko yang sedang menangis dan terlihat sangat lemas karena syok. "Ren. Ayahku." Kata Nobuko perlahan. "Ayahku..." Gumaman itu gumaman terakhir Nobuko sebelum ia tak sadarkan diri. Tubuhnya sangat lemas dan pucat pasi, terlihat sangat syok karena melihat apa yang ada di depannya, belum lagi apa yang ia lihat di kelas. Sho langsung menghampiri badan Nobuko yang lemas, menempatkannya di sofa di ruangan itu. Ren duduk menemani Nobuko yang masih belum tersadar. Sho berjalan ke arah jendela yang tepat di belakang kursi kerja rektor. Ia menemukan satu lubang di kaca, mudah ditebak ini adalah kaca yang di tembus oleh peluru.

***

Tak lama polisi menemukan tempat dimana Ren berada. "Tolong, tim medis." Kata Ren pada seorang polisi yang masuk ke dalam ruangan. Polisi itu berbicara pada rekanannya untuk memanggil tim medis. Polisi memeriksa keadaan mayat Sanju-san. "Ren, kau bilang Sanju-san adalah ayah dari Nobuko-chan?" tanya Sho pada Ren yang duduk di samping Nobuko, mata Ren menjelajah melihat apa yang dilakukan oleh polisi dan mencari tau apa yang ditemukan oleh polisi. Ren mengangguk menjawab pertanyaan Sho. "Bukankah nama keluarga Nobuko-chan adalah Harawasa? Sedangkan nama keluarga bapak rektor ini Sanju?" tanya Sho pada Ren. "Orang tua Nobuko berpisah sewaktu Nobuko masih SMP. Nobuko ikut keluarga dari ibunya, nama keluarganya menjadi Harawasa, mengikuti nama keluarga Ibunya." jelas Ren. "Oh, jadi Nona Nobuko ini anak Rektor." Gumam Sho.

RANDOMWhere stories live. Discover now