"saat ini yang bisa kita lakukan hanya diam, seakan itu tidak terjadi. semakin kita bereaksi semakin bisa membuat masalah. Mereka akan semakin ingin tau apa yang ditutupi." Jawab pria paruh baya yang terlihat memimpin rapat di ruangan tersebut.
Diskusi antara 4 pria dan 1 wanita ini berlangung cukup lama, mereka berdiskusi tepat di tengah ruangan. Terlihat jelas mahasiswa yang sedang berdemo dan gedung-gedung lainnya dari jendela di ruangan yang ditempati oleh mereka. Hari itu cukup terik sehingga cahaya matahari masuk dengan bebas melewati kaca jendela di ruangan tersebut.
"Baiklah, sillahkan kembali ke tugas masing-masing. Seperti yang sudah saya bilang, bertindaklah sewajarnya, seakan tidak ada demo. Semakin bereaksi semakin mencurigakan." Kata lelaki paruh baya yang memimpin rapat.
"Baiklah, bapak Rektor. Saya dan rekan-rekan lainnya kembali ke ruangan kami. Terima kasih." Pamit wanita yang kini memakai kacamata yang sebelumnya ia pegang.
Sang pimpinan rapat, Rektor Universitas, mengangguk, "Terima kasih, Yoshida-sensei, Murakami-sensei, Kitagawa-sensei, dan Kagara-sensei."
4 Sensei itu keluar dari ruangan yang pintunya bertuliskan 'Rektor – Sanju Toru'. Mereka mulai berpencar untuk melakukan tugas mereka seperti biasanya.
***
11.07, Senin
Perpustakaan
"Kitagawa-sensei!" suara itu membuat langkah seorang wanita yang sedang duduk didepan komputer menengok ke arah suara. "Oh, Aiba-kun. ada apa?" jawab Kitagawa-sensei tersenyum pada Aiba-kun. "aku mau mencari buku yang kemarin kita bicarakkan." Kata Aiba-kun agak sedikit terbata. "Oh, tentang Rekayasa Perangkat Lunak itu?" tanyanya, Aiba-kun hanya mengangguk tanda mengiyakan apa yang dibicarakan oleh wanita penjaga perpustakaan. "Sebentar, aku cari dulu." Katanya sambil melihat daftar entry buku yang terdaftar di komputernya. Aiba-kun memperhatikan Kitagawa-sensei dengan seksama, sesekali ia membenarkan kacamatanya yang agak besar.
"Oh ini, Rekayasa Perangkat Lunak, karya Fujiwara Ken'ichi." Kata kitagawa sensei sambil melihat kearah Aiba-kun, "Mau diambil sekarang?" katanya sambil menawarkan jasanya untuk mengambilkan buku yang ia maksud. "ehmmm... hmm.." gumam Aiba-kun. "ya sudah aku ambilkan sekarang, Rak 4 Bagian Komputer." Kata Kitagawa-sensei perlahan.
Mereka berjalan menuju rak yang dimaksud. Mereka berjalan melewati beberapa mahasiswi lainnya yang sedang berdiskusi di meja baca. Aiba-kun dan Kitagawa-kun cukup jauh untuk melihat para mahasiswi tersebut, namun mereka bisa melihat dengan jelas Aiba-kun dan Kitagawa-sensei. "Kau tau rumor terbaru tentang kedua orang itu?" kata salah satu mahasiswi sambil melirik ke arah Kitagawa-sensei dan Aiba-kun. "Mereka berpacaran diam-diam." Kata salah satu mahasiswi itu. "Type kutu buku begitu menyukai wanita yang lebih tua." Tambahnya sambil menahan tertawa. "Sttt.. jangan berisik. Mereka dengar kita bisa diusir!" kata salah satu mahasiswi lainnya.
Perpustakaan di kampus ini cukup besar, dan pembaca buku di perpustakaan ini bisa melihat pemandangan langsung dari jendela besar yang menjadi pembatas ruangan dan balkon. Pemandangan yang terlihat adalah gedung kampus lainnya yang lebih tinggi, dan pepohonan yang rimbun di pinggiran kampus.
***
11.10, Senin
Lecturer's office
"Takasugi-sensei." Panggil seorang pria setengah baya ketika memasuki ruangan berlabel 'Lecturer's office' . Kantor dosen ini cukup banyak dosen yang sedang menunggu jam kelasnya berlangsung. Beberapa dosen yang sedang melihat ke arah komputernya, ada juga yang sedang mengobrol dengan dosen lainnya, bisa tertebak dengan jelas mereka mengobrolkan kelompok mahasiswa yang sedang berdemo di depan kampus.
YOU ARE READING
RANDOM
Mystery / ThrillerPembunuhan berantai yang berpola Random. Setiap kasusnya selalu dikaitkan dengan 1 benang merah. Karl Mayer- Gloomy Sunday.
[4] Third person's point of view - Another Comes
Start from the beginning
