Sebenarnya tak apa bila aku berdiri. Akan tetapi ia menyadari keberadaan netraku yang sejak tadi jatuh pada kursi di sebelahnya. Segera ia memindah kotak tersebut di pangkuannya kemudian memandangku dengan wajah datar.
Tidak menyia-nyiakan kesempatan aku menempatkan diriku di kursi kosong tersebut. Belum lama setelah bus melaju, aku merasakan gerakan-gerakan kecil darinya sebagai bentuk ketidaknyamanan karena kotak itu cukup besar untuk ia pangku sendiri.
"Bisa kubantu?" tawarku padanya. Ia menoleh, kemudian menjawab, "iya." Jawaban singkat tersebut diikuti dengan gerakan tangannya menggeser separuh box berwarna cokelatnya ke atas paha kiriku.Separuh beban saja sudah lumayan berat. Bagaimana bisa ia bawa ini sampai rumahnya? batinku sembari mencuri pandang.
Ia menyandarkan kepalanya pada jendela bus. Mulutnya komat-kamit seakan sedang melantunkan sesuatu tapi tanpa suara. Mungkin ia sedang mendengarkan lagu dari headset-nya.
Akupun kemudian melakukan hal sama.
YOU ARE READING
Saat Sore [Jeon Wonwoo]
FanfictionSore kembali datang. Menjumpainya adalah kebahagianku. Sederhana saja. Ketika sore datang artinya waktuku di sekolah sudah selesai. Kecuali, sabtu dan minggu aku mencintai sore dengan segala penampakannya.