My Posesif Boyfriend

penghancur mood

"kamu pake lipstik ya?"

"engga"

"bibir kamu merah!"

"aku pake liptin"

"Sama aja, elap ga!"

"ih nanti bibir aku kering bian."

"dari pada merah?"

"ya gapapa"

"biar apa? biar diliatin cowo? biar digodain?"

"ihh bukaaannn!"

"yaudah hapus"

"ihh biaaan!"

"hapus sya!"

"nanti juga redup sendiri."

"yaudah gausah keluar kelas smpe redup. awas aja!"

pria itu melangkah pergi meninggalkan seorang gadis yg masih menganga dengan segala kesal yg berkecamuk didadanya.

"GUE DOSAA APAAAN DAPET PACAR BEGITUUUUU" gadis itu mengerutu sambil meninggalkan gerbang sekolah sesekali dia mendengus melihat murid lain yg menatapnya heran sepanjang jalan karna wajahnya yang super duper ancur, moodnya pagi ini jauh dari kata baik, pria itu benar benar menyebalkan.

"dera?" sapaan itu membuat langkahnya terhenti, ia memutar balik tubuhnya untuk melihat siapa yg memanggilnya

"eh iya?" dera cukup terkejut saat melihat seorang pria yg sama sekali tidak ia kenal kini berdiri dihadapnya dengan senyumannya yang manis, sambil memegang sebuah sapu tangan pink bercorak kuda poni

"punya kamu kan?" tanyanya sambil menyodorkan sapu tangan merah muda itu.

"eh iyaaa" dera mengambilnya sambil tersenyum canggung, ia sedikit menilai pria itu, ganteng si manis juga tapi sayang pacarnya yg galak pasti sedang memata matai disalah satu sudut dari lapangan yang luas ini

"jatuh tadi"

"makasih ya" ingin sekali rasanya dera sedikit berbasa basi menanyakan nama untuk menambah teman tpi sayang itu hanya akan menjadi benalu bagi pria itu dan tentunya dirinya jga, lebih baik ia memilih untuk tidak peduli pada pria itu dari pada menjeratnya dalam bahaya yg hrus berurusan dengan bian

"iyaaa sama sama lain kali jangan ngedumel sepanjang jalan jadi ga liat kan apa yg jatuh hahaha" pria itu tertawa! sialan dia manis bgt, usahanya mencairkan suasana yg canggung patut dihargai, jadi dera tertawa walau dalam hatinya ada rasa takut akan diawasi bian.

DRTTTT

MAMPUSSS HP GUA GETERKAN PASTI BIAN!!!

dera buru-buru mengambil ponselnya yang berada disaku rok abu-abunya.

ia membaca pesan singkat padat dan penuh makna.

BAGUS.

begitulah kata katanya, ia melirik sekitar.

arah jarum jam angka 3 bian kini melihatnya dengan tubuh tegak sambil memegang ponsel, matanya menatapnya nyalang.

SIALAN MATI GUE!

dera membuang pandangan nya sambil meringis

"kenapa der gua salah ngomong ya?" kata pria itu lagi yg menatap dera heran

"eh engga gue bru inget ada pr, gila gue blm ngerjain! udah dulu yaa bye"
dera pergi dengan tergesa gesa, ia sempat menepuk pundak pria itu untuk meyakinkan bahwa ia berterimakasih, lalu melambaikan tangannya.

pria itu hanya menatapnya dengan penuh heran, mengatami setiap langkah dera yg terkesan buru buru dan sering kali hampir menabrak orang

ANEH.