TV Show Reviews

Show 11: Pretty Little Liars

Untuk segi drama, menurut gua show ini bisa-bisa aja menyuguhkan drama yang keren tapi disini mereka malah memutuskan untuk menaruh drama-drama yang sangat cliché. Mungkin pada awal-awal season sisi cliché-nya masih sedikit tapi semakin kebelakang, semakin cliché/cringy/cheesy. And these 3 aspects are the kind of things that I don't want in a show/movie. Only a little bit cringy? I can manage that. Only a little bit cheesy? I can manage that too. And same with cliché. But what if it's all of the above being put into one single show? Man, that's tough. Dramanya sendiri hanya berputar-putar pada isu keluarga, pertemanan, dan hubungan percintaan. Dan meskipun show seperti ini dramanya tidak akan bisa pergi jauh-jauh tapi tetep aja mereka hanya bermain dalam satu lingkaran/siklus. Mulai dari hubungan romantis remaja cowo dengan salah satu Ibu dari "Liars Squad" (I'll call them Liars Squad), lalu hubungan percintaan murid dengan guru (betul-betul ada di Episode 1), mantannya si ini berpacaran dengan temannya, saling bohong-membohong, mengadu domba, ngga berpikir rasional dan lainnya. Seriously, drama disini klise betul dan pasti selalu tentang percintaannya. Jalan ceritanya pun menjadi sangat predictable, dan kayak mereka selalu mengulang konflik yang sudah pernah ditampilkan seperti ada konflik dengan salah satu karakter di Season 3, nanti di Season 5 ada lagi konflik dengan karakter yang sama. Dan anehnya, konflik yang sederhana disini tapi dibikin seolah-olah menjadi konflik yang besar alias dilebay-lebaykan. It's such cliché things, even Bates Motel were better at delivering the dramas. Dan PLL ini bisa dibilang 80 persennya drama, 20 persennya misteri.