TV Show Reviews

Show 8: Riverdale

Karena sejatinya, Riverdale sudah cukup gagal dalam mengedepankan fokus utamanya, alhasil alur sampingan yang dibutuhkan untuk kelanjutan show-nya pun menjadi sangat hambar/tawar. It's super bland, thin and un-doubtedly mundane. Sub-plotnya jika diringkas singkat hanya berisikan: cheesy romance, school stuff, inappropriate relationship, and bla bla bla. Romance disini begitu cheap dan predictable, there's no actual chemistry from what I've seen, only like a one-timer thing where they'd actually break up the next day. Seperti hubungannya Betty dan Jughead yang tidak tampak legit, lalu Veronica dan Archie yang masih labil. Kegiatan di sekolah yang juga sangat tidak memberikan warna/rasa yang baru kedalam serinya, seperti musiknya atau band-nya. Disini digambarkan bahwa Archie suka untuk bermain musik, namun sepanjang seri gua ngga pernah melihat momen dimana dia sungguh-sungguh mengekspresikan kecintaan/kegemarannya pada musik. Yang terakhir adalah hubungan student vs. teacher, which is very unrealistic, like c'mon? How many times have we seen that shit in other show/movie? And how cringy does that sound?

Ngomongin masalah karakter, yang kalau kalian tahu menurut gua menjadi salah satu bagian paling krusial dalam sebuah tayangan/film. I mean, if the storyline itself is boring yet the characters are well-portrayed, I'd still watch it regardless. Namun sayangnya, Riverdale tidak sukses dalam mencapai hal ini. Mereka tidak dapat memastikan "who's going to be the leader out of all the role". Apakah Jughead? Archie? atau Cheryl? Dari penglihatan gua, mereka tidak pernah menentukan fokus khusus kepada satu pemeran, seperti di episode lima fokus ada pada Jughead namun episode selanjutnya ada pada Archie dan selanjutnya Cheryl. It's as if they have no clear direction on where to keep the "pioneer", bukannya menurut gua sebuah show/film harus memiliki pemeran utama namun masalahnya antara harus dibagi sama rata atau memang ada yang selalu menjadi utama, kalau disini mereka cenderung memberatkan/meringankan sebelah. Now, I'm going to actually talk about the characterization itself. Guess how many characters that I genuinely liked? Wrong, only three: FP Jones, Cheryl and maybe Kevin. Gua suka FP karena dia rendah hati dan tidak memalsukan dirinya.

Untuk Cheryl, gua memiliki banyak perasaan berbeda terhadap karakternya karena either you'd hate her to the guts or feel sorry for her, ngga tahu yah, watak dia cukup susah ditebak dan gua suka itu karena kalian ngga akan pernah tahu apa tindakan dia selanjutnya, gua juga suka perkataannya yang shady tapi dikeluarkan dengan cara yang engaging.