CHAPTER 3

5.6K 247 5
                                    

Keesokan paginya, David tidak berencana ikut sarapan bersama keluarganya. Dia hanya berdiam diri di kamarnya.

"Dimana Dave?" tanya mommy David.

"Dave di kamarnya Mom, maid akan mengantarkan sarapannya," jawab Yasmine.

"Ada apa dengannya?" tanya daddy David. Tidak ada yang membuka suara hingga akhirnya Yasmine yang berinisiatif menceritakan kejadian semalam.

"Apa yang telah kau katakan padanya?" Pertanyaan daddy David yang tertuju pada istinya.

"Apa? Aku hanya menyadarkan gadis miskin itu agar dia lebih tahu diri!" tegas mommy David.

"Selesaikan masalahmu dengan David!" perintah daddynya dan setelah itu hanya keheningan melanda.

Yasmine dan mommynya beranjak menuju kamar David. Dilihat mereka David yang bersandar pada headboard memandangi sebuah foto di wallpaper hpnya dan itu foto Carol.

"Dave~" panggil Yasmine. David menoleh dan pandangannya langsung terjatuh pada mommynya dan tatapannya berubah tajam serta rahangnya mengeras.

"Apa yang Mommy lakukan disini?" ketus David.

"Apa begini caramu menyapa ibumu? Mom tau pasti semua perlakuan burukmu ini akibat kau bergaul dengan gadis miskin itu!" tuduh mommynya. David yang memang sudah dilanda emosi, dia berdiri dari posisinya dengan tangan yang terkepal keras di samping tubuhnya.

"CUKUP MOM! Berhenti berpikiran buruk pada Carol. Dia tidak seperti apa yang mommy pikirkan!" bentak David.

"Dia bahkan tau seberapa kayanya aku, tapi dia tidak menginginkan uangku! Aku bahkan selalu membantu dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari, tapi apa? Dia menolak semua bantuanku! Aku mencintainya Mom! Carol tulus bersamaku begitu pula aku. Apa salahnya dia gadis miskin kalau aku bahagia dengannya? Kalau aku mendapat gadis yang sederajat kita dan hanya menginginkan hartaku, itu sama dengan aku menjumpai neraka Mom. Jadi, please! Berhenti berpikiran buruk tentang gadisku." lirih David diiringi air mata yang menetes.

Mommy David dan Yasmine hanya bisa terdiam mendengar penjelasan David. Yasmine pun sudah ikut meneteskan air matanya. Mommy David tetap mempertahankan keangkuhan wajahnya walau sebenarnya dia sudah sedikit luluh dengan perkataan anaknya itu.

David beranjak memasuki walk in closetnya lalu keluar dengan tumpukan dress, baju, tas dan sepatu branded yang masih baru dan berlabel. David mencampakkan semua itu ke atas tempat tidurnya.

David memandang sendu semua barang-barang itu sambil berkata, "Ini semua barang yang sengaja kubelikan untuk Carol."

"Lalu mengapa ada padamu?" tanya Yasmine penasaran.

David tersenyum getir. "Dia menolaknya. Dia menolak karena kupikir dia tidak menyukai design, warna atau modelnya, namun tidak. Carol menyukai semuanya, tapi dia menolak semuanya. Aku bahkan sudah memaksanya untuk menerima semua ini, dia tetap menolak. Dia memilih tetap memakai pakaiannya yang sudah lusuh dibandingkan barang-barang ini."

David menaikkan pandangannya ke arah mommynya. "Mom, Dave berkata jujur. Dave tau mana wanita yang serius dan mana wanita yang menginginkan harta saja. Dave harap Mommy percaya dan berhenti berkata buruk tentang Carol."

Mommy David hanya diam dan berjalan keluar kamar David. David kembali menunduk dan menangis. Yasmine bergerak mendekati David dan merangkulnya. Yasmine tahu David menangis.

"Jangan menangis. Mom pasti akan menerima Carol secepatnya. Jangan seperti ini Dave. Kau tidak seperti adikku yang tangguh," gumam Yasmine. Yasmine menghapus air matanya lalu beralih menghapus air mata David. Yasmine tersenyum ke arahnya.

"Bersihkan dirimu dan ayo jumpai Carol! Aku tidak sabar ingin bertemu adik iparku!" ucap Yasmine dengan semangat. David tersenyum dan mengangguk lalu mulai membersihkan dirinya yang kacau.

Saat ini, David dan Yasmine sedang dalam perjalanan menjumpai Carol.

"Dave, Carol ada dirumahkan?" tanya Yasmine takut kedatangan mereka sia-sia.

David tersenyum. "Ada, dia mendapat libur 3 hari ini."

Setelah beberapa menit, mereka tiba di depan rumah Carol. Yasmine sedikit tertegun dengan rumah Carol yang termasuk kategori kecil baginya. David membuka pintunya dan tidak dilihatnya eksistensi Carol. David meneriakkan nama Carol hingga terdengar suara pintu kamar terbuka dan muncullah Carol. David langsung tersenyum lebar dan memeluk tubuh mungil Carol.

Yasmine tersenyum haru melihat David menjadi sangat bahagia saat bertemu Carol. Yasmine membenarkan kata David yang katanya Carol sangat cantik. Yasmine pun membenarkan kata mommynya yang katanya Carol seorang gadis yang tak berada dan hidup sebatang kara. Yasmine berdehem untuk menegur sepasang kekasih itu. Carol dengan cepat mendorong tubuh David dan dia terkejut melihat Yasmine.

"Carol, ini Yasmine kakakku dan Yasmine, ini Carol kekasihku," sahut David. Carol tersentak dan buru-buru membungkukkan badannya.

"S-selamat pagi N-nona. Saya Carol," salam Carol menunduk tidak berani memandang Yasmine. Ada yang berbeda dengan perkataan Carol. Dia tidak memperkenalkan dirinya sebagai kekasih David. Kenapa? Ya karena dia takut terulang kejadian seperti kemarin. Carol jadi takut sendiri mendapat hinaan-hinaan itu. Dalam hati Carol berdoa semoga Yasmine tidak menghinanya seperti mommynya kemarin.

Yasmine mendekat ke arah Carol. Carol yang menyadarinya sedikit memundurkan tubuhnya karena takut. Yasmine yang menyadari itu pun berkerut bingung.

"Ada apa? Kau tau denganku?" tanya Yasmine dengan suara yang lembut. David mengalihkan pandangannya pada Carol. David merangkul Carol dalam pelukannya.

"Jangan takut, kakakku orang yang baik," bisik David. Yasmine semakin dekat dan sekarang dia sudah berdiri di depan Carol yang lebih pendek sedikit darinya. Tangan Yasmine terangkat untuk mengelus rambut Carol, namun Carol menundukkan kepalanya dengan mata yang terpejam kuat.

"Aku mohon! Jangan pukul aku, aku sungguh-sungguh mencintai David dan aku tidak pernah berpikir untuk mengambil hartanya. Aku tulus dengan David. Aku mohon untuk mempercayaiku Nona!" gumam Carol ketakutan bahkan air matanya sudah menetes. Tangan Yasmine membeku di udara mendengar gumaman takut Carol.

"Sayang.." lirih David. Yasmine melanjutkan aksinya mengelus rambut Carol dan tersenyum haru.

"Jangan panggil aku Nona. Terimakasih sudah mencintai David dengan tulus dan aku tidak akan menghalangi kalian. Justru aku akan mendukung kalian. Jadi, jangan takut lagi padalu heum? Aku tidak akan menyakitimu," ucap Yasmine lembut. Carol membuka ragu matanya dan memandang Yasmine takut-takut. Carol tersenyum dan mengangguk melihat senyum Yasmine. Yasmine semakin tersenyum lebar dan menarik Carol ke dalam pelukannya.

"Aku bahagia David mendapat gadis yang tepat sepertimu," ungkap Yasmine.

Carol tersenyum manis. " Terimakasih~"

Hari ini mereka habiskan bersama di rumah Carol. Mereka melakukan banyak hal seperti menonton TV, memasak dan makan bersama, bermain dan bercanda tawa hingga malam menyambut. David mengatakan dia akan menginap di rumah Carol sedangkan Yasmine juga ingin ikut menginap karena dia ingin lebih lama lagi bersama Carol, namun tidak bisa. Yasmine mengatakan dia akan menaiki taksi saja namun Carol melarangnya dan menyuruh David untuk mengantar, namun Yasmine menolak agar Carol tidak sendirian. Jadi jalan terakhir, David menelepom sopir pribadinya untuk mengantar Yasmine pulang.

"Terimakasih sudah mengunjungku," ucap Carol. Yasmine menepuk pelan pipi tembem Carol.

"Lain kali kita harus menghabiskan waktu lebih lama lagi ok?" ajak Yasmine yang diangguki Carol.

"Good Nite Yasmine," salam Carol.

Yasmine mengangguk. "Good nite baby." Setelahnya Yasmine pulang, Carol dan David langsung ke kamar dan membersihkan diri lalu bersama-sama menjemput mimpi.




Vote and Comment ya ❤

❣ 22.05.2018 ❣

Our Sincerely LoveTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon