8

2.3K 211 5
                                    

"Rey, kaos kaki abang mana?" Mark teriak sambil muter-muter nyari kaos kaki.

Yang di tanyain lagi sibuk sarapan di meja makan sama Johnny, dia ngerutin keningnya, "coba cari di rak sepatu!"

"Udah, tapi gak ada," jawab Mark.

Johnny lama-kelamaan gedek sama dua adiknya yang saling teriak, "dohhh!!! Masih pagi udah banyak polusi suara aja! Cari yang tenang napa dek, kalau kalian teriak mana bisa ketemu itu kaos kaki!"

"Maap, bang. Hehehee," Reya nyengir ke Johnny.

"Sorry, bang." Mark teriak lagi dari arah depan.

"Lo teriak lagi, gue sumpel tuh mulut  ama sepatu gue yaa!!" Johnny ikutan teriak.

Mark jalan ke meja makan, "maap-maap."

"Duduk lo! Sarapan,"

"Ketemu kaos kakinya?"

"Ketemu, nyangkut di kursi belajar gue. Hahahahaa,"

"Makannya jangan selebor jadi orang!" nasehat Johnny.

"Iya,"

"Jangan iya-iya aja lo! Iya tapi nggak dilakuin," omel Johnny.

"Hmm,"

"Lo ada jadwal, bang?"

"Ada. Meeting abis ini, sama ada matkul nanti siang."

"Berarti lembur lagi?"

"Nggak,"

"Kenapa? Kangen quality time ama gue?" Pede Johnny.

"Kita kangen ama lo?" Mark nuding dirinya sendiri, dan Reya.

"Iya lah! Siapa lagi coba?" Bangga Johnny.

Mark udah buka mulut sih, tapi langsung disela sama Reya, "yes in aja udah, biar hurry!"

Johnny yang dengerin kata Reya malah ketawa kemenangan ke arah Mark, "you lose, bro!"

"Cihh," Mark cuman ngedecih pelan.

"Udah, cepet abisin makanan lo pada! Terus kita berangkat bareng!" Johnny mulai meredakan tawanya melihat adik laki-lakinya yang kesal.

Mata Mark melotot, "lo mau nganter kita?"

Johnny ngangguk. Mark langsung tepuk tangan. Reya malah ketawa. "Adek lo kesurupan, Mark?"

"Adek lo juga, mas!"

Reya sebenernya kesel dikatain kesurupan sama Johnny, tapi sekarang hatinya lagi senang karena Johnny mau mengantar dia, dan Mark. Biasanya, doi tuh jarang banget nganter dia sama Mark, karena jadwal yang sangat padat, meeting kemana-mana, tugas kuliahnya numpuk. Jadi, gak sempet buat nganter mereka berdua. "Terus pulangnya gimana, bang?"

"Abang jemput,"

Mark dan Reya saling tatap-tatapan, lalu bertos ria. Setelah tos, mereka langsung murung lagi, Johnny yang ngeliat kedua adiknya murung, akhirnya nanyain, "kenapa?"

"Lo kan tadi bilang ada jadwal matkul, pasti gak bisa jemput." jawab Mark sambil nunduk.

Johnny tersenyum simpul, dia ngacak-acak rambut Mark dan Reya, "iya emang, tapi gue jemput kalian dulu"

Mata Reya berbinar, "Beneran?"

"Emang abang gak takut telat?" lanjut Reya.

"Abis gue jemput kalian, kalian ikut ke kampus,"

Mark kaget, "Ngapain?!"

Johnny menghela napas sebentar, "Lo sekarang kan udah kelas 12, Mark. Reya juga sekarang kelas 11. Sekalian nanti kalian survey itu kampus, cocok gak sama apa yang kalian inginkan... itupun kalau kalian mau kuliah di sini, sih."

Rumit - Na Jaemin.Where stories live. Discover now