3

2.5K 216 8
                                    

Sesampainya di kelas, gue langsung di sambut jitakan sama si Somi, "Egeku sayangg, line gue napa kagak di bales kemaren, ha?! Gue mo nyontek pr Ya Allah, jahadd lu yaa!!"

"Gue lagi males kemaren, emang ada pr?" tanya gue watados.

"Fisika," ucap Somi sambil muterin bola matanya yang gede itu.

"Fisik- apaaa?!" Gue buru-buru buka tas gue, lalu nyari buku tulis fisika terus ngebolak balik dengan cepat, dan akhirnya, "hh, selesai ternyata," ucap gue sambil ngehela napas lega,

"Nahh!! Sini buku lo!!" ujar Somi sambil ngerampas buku tulis fisika tadi, lalu dia pergi ke bangkunya buat nyalin itu pr. Gue cuman bisa ngegelengin kepala gue.

Brakkk!!

Gue ngebanting tas gue, yang bikin kaget dan latah berjamaah di kelas gue,

"Astaghfirullah,"

"Gue ganteng,"

"Gue imut kayak Song Jong Ki,"

"Gue cantik kembarannya Kim Se Jeong,"

"Gue keren,"

"Lee Taeyong tunangan gue,"

Rata-rata latahan mereka semua kek gitu, gue bingung, latah masih aja bisa narsis.

" Istighfarlah wahai pemudi! Sesungguhnya dengan mengucap, pasti akan hilang amarah kamu," ceramah Jeongin ke gue.

"Subhannallah, ustadz Jeongin. Jeongin syudah tobat! Alhamdulillah," kagum temen-temen kelas gue.

"Astaghfirullah," gue ikutin saran dia.

"Udah, kerjain pr lo lagi, abis ini jam pertama! Fisika jam ke tiga kan," ujar gue ngingetin mereka semua.

"Gue lupa, asyemm!!" ujar Hyunjin buru-buru lari ke bangku Minho buat nyontek.

Gue cuman bisa ketawa liat kelakuan absurd temen sekelas gue. "Lo kenapa, sih?" tanya Herin yang ada di sebelah gue.

Gue cuman ngedikin bahu gue, "Mana yang lain?"

"Nemenin Muel nyebat,"

Gue kaget, dan melototin mata gue "nyebat? Kok lo biarin? Dan, yang lain ikutan Muel nyebat?"

Herin ngehela napas lelah, "hh, gue capek ngomong ama dia, gue udah nasehatin dia, seandainya kalau dia punya masalah, dia lampiasin amarah dia ke gue, atau gak ke kita semua. Kita sahabat, apa gunanya sahabat kalau gak ada yang berguna, ya kan? Nggak tau, katanya sih mereka lagi mau nenangin, dan nemenin Muel dulu," jelas Herin.

"Bohong kalau mereka gak ikutan nyebat," ucap gue sambil senyum kecut.

"Yodah, kita tunggu aja," balas Herin.

"Hmm, Lami kemana? Tumben siang?" tanya gue.

"Agak telat, sakit perut katanya," yang hanya gue bales dengan huruf O.

Gak lama, sohib gue pada datang semua termasuk Lami yang lagi jewer telinga si Muel, "kenapa, Lam?" tanya gue.

"Nyebat," jawab Lami sambil nunjuk Muel.

"Udah kerjain pr lo semua?" tanya Herin.

"Udah tadi," jawab Seonho.

"Somi mana?" tanya Guanlin.

"Nyalin pr," jawab Herin singkat.

"Kenapa sih, Rey?" tanya Muel risih, karena mulai dari tadi dia datang, gue langsung mincingin mata gue ke arah mereka, terlebih ke arah Muel. Lalu ngendusin bau mereka.

Rumit - Na Jaemin.حيث تعيش القصص. اكتشف الآن