THE DEVIL SEDUCTIONS Part 5 END

7K 340 12
                                    

Sherry duduk cemberut di meja makan, tangannya menusuk-nusuk salad yang tersedia di hadapannya. Beginilah harinya dimulai, dan biasanya begitu pula akhirnya. Ash selalu menghilang sejak pagi hingga malam, dan kalau Sherry tidak terus terjaga hingga dini hari, ia mungkin tidak akan tau saat Ash datang ke kamarnya dan menontonnya tidur. Sedangkan untuk Lexi dan Aaron, Sherry sama sekali tidak mau memikirkannya.

Meletakkan garpu yang dipakainya untuk menyodok-nyodok salad di piringnya dan bertopang dagu. Ia bosan. Belum pernah ia merasa sebosan ini selama hidupnya. Biasanya ia mungkin sudah mengambil sapu dan membersihkan rumahnya yang mungil. Rumahnya yang kini mungkin takkan pernah dilihatnya lagi.

Semua ini salah Ash! Sherry kembali merasa marah pada Ash atas ketidakadilan yang disebabkan pria itu padanya. Kalau saja pria itu tidak menculiknya dan berkeras mengurungnya di kastil ini, Sherry mungkin masih memiliki kehidupannya yang lama!

Sherry bangkit dari kursi dan mulai berjalan mondar-mandir. Kucing hitam berekor dua peliharaannya turut mengekor di belakangnya, menyelip-nyelip di setiap langkahnya. Cat Sith itu telah ditugaskan untuk menjaga Sherry apabila Ash pergi.

"Mungkin aku harus mencoba membujuk Ash agar membiarkanku pulang," gumam Sherry pelan. "Dan setelah itu, mungkin saja aku juga bisa membuatnya mengijinkanku untuk kembali bekerja! Dia harus mengabulkan permintaan ini. Dia sudah merenggut hidupku seenaknya, jadi sudah sewajarnya jika aku meminta kompensasi kan?"

Sherry menatap kucingnya seolah meminta dukungan. Cat Sith itu pun hanya mengeong. Sherry mengangguk-angguk.

"Bagus. Pertama-tama... Aku harus menemukan dia lebih dulu," kata Sherry. Ia bergegas menyeberangi ruangan dan keluar dari ruang makan. Dengan semangat yang baru ia berlari menaiki tangga dan langsung menuju kamarnya. Jika ingin rencananya berhasil, setidaknya ia harus berpenampilan yang bisa menunjang keberhasilannya.

Usai berganti pakaian dengan memakai rok sepanjang lutut yang terbuat dari sutra Cina berwarna hijau, dipadu dengan atasan blus tanpa lengan berwarna putih, Sherry kembali turun ke aula. Di sana ia dihadaang dua orang prajurit berbadan besar saat hendak keluar dari pintu depan yang besar. Kedua raksasa itu menghalangi jalannya.

"Aku mau lewat, jadi menyingkirlah!" tegas Sherry.

"Maaf, Mistress, kami diperintahkan untuk tidak membiarkan Anda keluar dari kastil tanpa didampingi Pangeran atau Master Aaron dan Master Alexion," kata salah satu penjaga.

"Bagaimana bisa begitu sementara mereka tidak ada di sini! Apa kau tau betapa bosannya aku diam di dalam sini?! Aku hanya ingin meregangkan kaki di luar barang sejam dua jam!!" Sherry meledak.

"Maaf, tapi itu adalah perintah, Mistress," sahut Penjaga itu.

"Perintah siapa?!" bentak Sherry, lalu menggeleng. "Tidak, jangan dijawab. Salahku karena bertanya. Tapi jawab satu hal, di mana Ash sekarang?!"

"Di kamarnya, Mistress," sahut penjaga itu.

Kening Sherry berkerut. Itu tempat yang lebih berbahaya untuk didatangi. Akhirnya ia hanya bisa melemparkan tatapan tajam ke arah penjaga itu sebelum berbalik. Ia berjalan menuju lorong yang menghubungkan ke bagian menara kastil. Dengan kaki menghentak Sherry menaiki tangga demi tangga hingga akhirnya ia sampai di bagian menara. Angin keras langsung menampar-nampar wajahnya begitu ia membuka pintu kayu berat yang menghalau angin.

Sherry berjalan sambil memegangi rambutnya agar tidak melecut wajahnya. Ia menuju ke dinding menara dan melihat keluar dari lubang persegi besar, yang kemungkinan sebagai tempat para penjaga untuk menyerang musuh yang datang.

Sherry bertopang dagu dan menatap ke kejauhan. Padang rumput luas membentang hingga ke kejauhan. Tempat ini sebenarnya bisa dibilang indah, hanya saja karena kedatangannya ke sini melalui cara yang buruk, Sherry tidak bisa menikmati pemandangan itu walaupun ia menginginkannya. Sekarang kalau dipikir-pikir...

THE DEVIL SEDUCTIONSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang