"Masuk" ucapnya dan aku menurut.
**********************
"Lo mau apain gue sih!" ucapku kesal. Mobil Deni terparkir di sebuah restoran ternama. Sejak tadi, aku sibuk mengeluarkan sejuta pertanyaan yang tak ada satupun jawaban dari Deni.
"Yuk" ajak nya padaku.
"Yak yuk yak yuk, jelasin dulu ini apaan!" teriakku kesal.
"Jadi gini, gue mau lo pura-pura jadi pacar gue di depan semua orang yang ada di dalam sana.Bisa?"
"What? Pacar? Gak ada gak ada! Apa-apaan sih lo!" ucapku kesal dengan volume suara naik satu oktaf.
"Cuma pacar boongan doang. Please bantu gue, gue gamau di pacarin sama anak temen nyokap gue. Lagian kan, lo udah janji kalo mau terima hukuman dari gue!"
"Ya tapi kan gu-"
"Udah turutin aja. Nanti di dalem lo harus akting jadi pacar gue? Kalo ditanya, kita udah jadian 2 minggu okey?"
"Oke!" ucapku pasrah.
Aku dan Deni masuk ke dalam. Suasana di dalam tidak begitu ramai. Balon-balon dan banner mendominasi ruangan ini.
"Den ini ada apaan sih?" tanya ku heran.
"Ya ampun anak mama akhirnya sampe juga. Selamat ulang tahun ya sayang" ucap seorang wanita paruh baya menghampiri Deni lalu memeluknya erat.
"Makasih ma"
"Ini siapa sayang?" tanya wanita itu heran melihatku.
"Oh iya, kenalin ma. Ini Salsa, pacar Deni"
Mendengar Deni mengucapkan kata pacar, sontak wanita itu membulatkan matanya.
"Ya ampun, kamu cantik banget. Kenalin tante, Rita. Mama nya Deni"
"Salsa tante" ucapku ramah.
"Tante kira Deni gak laku di sekolahnya, sampe-sampe tante mau jodohin dia sama temen tante"
"Eh?"
"Tapi tante gajadi deh jodohin Deni, wong pacarnya aja cantik banget gini"
Aku tersipu mendengarnya. "Makasih tante, bisa aja. Tante juga cantik kok" ucapku tulus, karena memang mama nya Deni sangat cantik.
"Yuk sayang ke dalam" ajak Tante Rita.
Aku mengangguk dan mengikuti tante Rita menuju sebuah ruangan. Ternyata di dalam ruangan itu, banyak keluarga Deni.
"Papa" teriak tante Rita.
Kemudian sesosok pria berjas hitam datang kearah ku dan tante Rita.
"Kenapa ma?" tanya lelaki itu.
"Kenalin pa, dia Salsa. Pacar Deni"
"Salsa om" ucapku ramah.
"Saya Agus" ucapnya ramah pula.
Aku tersenyum dan berjalan mengikuti kedua orang tua Deni
Sialan, mana sih tu orang!
Acara ulang tahun Deni pun dimulai. Mulai dari potong kue sampai kini sudah acara non-formal. Keluarga Deni ternyata sangat asyik. Ntah,kalau Deni! tuh manusia dari tadi diem-diem aja.
"Sal"
"Apa!" ucapku ketus. Cukup kesal dengan Deni. Karena hukuman gila nya, aku harus menanggung hal-hal yang ada diluar kepalaku. Mulai dari orang tua Deni yang memperkenalkan ku dengan teman serta kerabat mereka. Pacaran aja enggak!
"Sal" panggilnya sekali lagi.
"Apaan sih!"
"Kok lo jadi galaxy sih?"
"Galaxy apaan?"
"Galak-galak sexy" ucap Deni tanpa beban.
plakkk
Telapak tanganku tepat mendarat di atas kepalanya.
"Sakit SAL"
"Ngomong macem-macem lagi?! gue gorok leher lo ntar!"
"Lo kenapa sensi gini sih?"
"Ikut gue" ucapku paksa dan menarik Deni ke sudut ruangan. Lebih teatnya, menghindari keramaian.
"Apaan?"
"Lo gila ya! yakalik orang tua lo ngenalin gue ke temen-temennya kalo gue cewek lo!"
"Ya bagus lah"
"Bagus kata lo?!" ucapku menahan geram setengah mati. Gatau deh,nih anak otaknya ketinggalan dimana.
"Ya jadi calon pacar gue ntar tau. Alhasil gue gausah cape-cape kan?"
"Anjir banget lo ya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Memory
Fiksi RemajaIni adalah kisahku, Salsalia Amara Putri. Kisah cinta ku yang dimulai sejak aku duduk di bangku kelas 6 SD. Dan kini, aku sudah duduk di bangku SMA favorit di kotaku. Disini, aku bercerita tentang kisahku yang kumulai dari orang pertama hingga yang...
10. Punishment
Mulai dari awal
